Ketinggian mdpl Luasan ha
Oi Mi
ei Oiei
Xi 0 352.60
7.9840 1-20 88.21
20 0.2267
1.9974 10.0130
95 20
884.09 10
0.0113 20.0186
0.4995 5
Total 1324.9 30
0.2380 100
Rata-rata 0.0793
Kemiringan lereng Luasan ha
Oi Mi
ei Oiei
Xi 0-8 884.99
30 0.0339
20.0390 1.4971
100 8-15 379.73
8.5983 15
60.18 1.3627
Total 1324.9 30
0.0339 100
Rata-rata 0.0113
Jarak dari sumber air m
Luasan ha Oi
Mi ei
Oiei Xi
0-200 227.56 5.1527
200-400 425.16 11
0.0259 9.6270
1.1426 48
400 672.18
19 0.5073
15.2203 1.2483
52 Total 1324.9
30 0.1777
100 Rata-rata
0.0592
Tabel 15. Skor Tiap Indikator Pada Faktor Manusia Human factor
Jarak dari jalan m Luasan ha
Oi Ni
ei Oiei
Yi 0-200 227.56
5.1527 200-400 425.16
11 0.0259
9.6270 1.1426
48 400
672.18 19
0.5073 15.2203
1.2483 52
Total 1324.9 30
0.1777 100
Rata-rata 0.0592
5.3.2 Penentuan Bobot Tiap Indikator Pada Faktor Lingkungan Environment factor
Penentuan bobot dilakukan secara empiris berdasarkan nilai observasi dan ekpektasi dalam membentuk skor dari setiap indikator yang menentukan kategori.
Tabel 16. Bobot Per Indikator Faktor Lingkungan
No. Indikator Mi Wi
1 Jenis pakan
0.0627 0.1370
2 Jumlah pakan
0.0728 0.1590
3 Jenis cover
0.1725 0.3768
4 Ketinggian 0.0793
0.1732 5 Kemiringan
lereng 0.0113
0.0247 6
Jarak dari sumber air 0.0592
0.1293 Total
0.4578 1
Tabel 17. Bobot Per Indikator Faktor Gangguan Manusia
No. Indikator Mi Vi
1 Jarak dari jalan
0.0592 1
Total 0.0592
1
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, bobot faktor lingkungan dan manusia dapat digambarkan bahwa jarak
≤ 400 meter pengaruh aktifitas manusia yang tinggi sedangkan jarak
≥ 400 meter pengaruh lingkungan yang tinggi seperti yang tercantum dalam Tabel 18 dan 19. di bawah ini.
Tabel 18. Bobot Faktor Lingkungan
Faktor Luasan ha
Oi Mi
ei Oiei
E Lingkungan 400 m
672.18 19
0.5073 15.2203
1.2483 52
Tabel 19. Bobot Faktor Manusia
Faktor Luasan ha
Oi Ni
ei Oiei
H Aktifitas manusia 400
425.16 11
0.0259 9.6270
1.1426 48
Berdasarkan bobot tersebut dapat dihitung skor akhir dari kesesuaian habitat banteng di padang penggembalaan Cidaon dengan menggunkan persamaan V = E
∑ wi.xi + H
∑ vi.yi sehingga menghasilkan model kesesuaian habitat V= 0.58 13.7 + 15.9 + 37.68 + 17.32 + 2.47 + 12.93 + 0.42 100
5.4 Peta Kesesuaian Habitat
5.4.1. Kelas Kesesuaian
Berdasarkan model matematika tersebut diperoleh informasi bahwa bobot untuk jenis cover merupakan bobot paling besar sedangkan bobot kemiringan lereng memiliki
bobot nilai yang terkecil, sedangkan bobot jarak dengan jalan tidak dimasukkan ke dalam analisis karena hanya terdiri dari satu variabel. Peta kesesuaian habitat banteng di Pg.
Cidaon disajikan pada Gambar 27. Model matematik yang terpilih sebagai model kesesuaian habitat banteng
menghasilkan peta kesesuaian habitat yang memiliki tiga kelas klasifikasi yaitu kesesuaian rendah, kesesuaian sedang dan kesesuaian tinggi, yang membedakan dari tiga
kelas kesesuaian habitat banteng tersebut yaitu terletak pada jumlah skor hasil pembobotan dan jumlah populasi banteng yang sesuai dengan model kesesuaian habitat
yang telah dibuat. Luasan untuk kelas kesesuaian habitat banteng yang ada di Padang Penggembalaan Cidaon disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20. Luasan Tiap Kelas Kesesuaian
Kelas Luasan Ha
Persentase Kesesuaian rendah
355.24 26.81
Kesesuaian sedang 201.01
15.17 Kesesuaian tinggi
768.65 58.02
Gambar 27. Peta Kesesuaian Habitat.
Luasan untuk kategori kesesuaian tinggi pada kelas kesesuaian habitat banteng di padang penggembalaan Cidaon sebesar 896.74 Ha, artinya sekitar 50.83 dari luas total
kawasan Cidaon Taman Naional Ujung Kulon yang memiliki potensi sebagai habitat banteng dengan kesesuaian tinggi.
5.4.2 Validasi Model