5.2.5 Jarak dengan Jalan
Kondisi populasi banteng yang mengalami penurunan seperti di Taman Nasional Baluran diakibatkan oleh aktivitas manusia melalui perburuan liar. Perburuan liar ini
dapat dengan mudah dilakukan apabila aksesibilitas manusia untuk masuk ke dalam hutan yang merupakan habitat banteng juga mudah, misalnya dengan adanya jalan
setapak. Di samping itu, adanya jalan setapak secara tidak langsung dapat mengganggu habitat dan satwaliarnya, terutama apabila jalan setapak tersebut juga melintasi jalur
pergerakan satwaliar. Jalan setapak Cidaon-Cibunar merupakan jalan yang paling sering dilalui oleh
wisatawan yang akan melakukan trekking di dua lokasi tersebut. Hal ini mengakibatkan banteng di sekitar Cidaon lebih menyukai aktivitas makan dan istirahat jauh di dalam
hutan. Dengan demikian semakin dekat habitat banteng dengan jalan yang dapat dilalui oleh aktifitas manusia maka semakin tidak sesuai dengan kondisi yang disukai oleh
banteng dan begitu pula dengan sebaliknya. Hal ini dikarenakan pada dasarnya banteng merupakan salah satu satwaliar yang sangat sensitif yaitu memiliki indera penciuman
yang sangat peka sehingga selalu waspada dan menjaga diri jika ada gangguan, termasuk gangguan dari manusia.
5.2.6. Nilai Indeks Vegetasi
NDVI Natural Difference Vegetation Index merupakan suatu metode standar dalam membandingkan tingkat kehijauan vegetasi pada satelit. Selain itu NDVI juga
dapat digunakan sebagai indikator biomassa pada suatu tutupan lahan. Pengolahan citra pada lokasi penelitian dan sekitarnya menghasilkan rentang nilai NDVI antara -0.67
sampai + 0.523. Nilai NDVI yang dominan yaitu pada rentang nilai 0.21 - 0.3 dengan jenis vegetasi yang sesuai bagi pakan banteng yaitu didominasi dengan jenis rumput yang
juga memiliki nilai biomassa yang dapat mendukung kebutuhan hidup banteng. Dengan demikian jika pengolahan citra dengan metode NDVI ini diterapkan di lokasi lain, maka
dapat diasumsikan hasil interpretasi citra untuk rentang nilai tersebut akan memberikan informasi bahwa lahan tersebut ditanami oleh jenis rumput yang sesuai bagi kebutuhan
banteng. Data selengkapnya mengenai luasan, nilai NDVI, hubungan dengan INP dan biomassa pada setiap kelas klasifikasi disajikan pada Tabel 11, 12 dan 13.
Tabel 11. Kelas Klasifikasi NDVI
Kelas Klasifikasi Luasan
ha 1 NDVI
≥ -0.67 dan NDVI ≤ 0 400.15
2 NDVI 0 dan NDVI
≤ 0.1 12.06
3 NDVI 0.1 dan NDVI
≤ 0.2 20.79
4 NDVI 0.2 dan NDVI
≤ 0.3 24.93
5 NDVI 0.3 dan NDVI
≤ 0.4 254.88
6 NDVI 0.4 dan NDVI
≤ 0.5 608.13
7 NDVI 0.5
3.96 Total 1324.9
Tabel 12. Perbandingan antara INP dengan kelas NDVI
No. INP
KET Kelas NDVI
Luasan ha 1 58.3
4 24.93
2 11.02 5
254.88 3 5.91
6 608.13
4 14.93 5
254.88 5 6.63
6 608.13
6 3.96 6
608.13 7 2.69
6 608.13
8 6.14 6
608.13 9 29.67
4 24.93
10 4.1 6
608.13 11 10.41
5 254.88
12 7.98 6
608.13 13 14.74
5 254.88
14 1.8 6
608.13 15 2.64
6 608.13
16 4.44 6
608.13 17 4.61
6 608.13
18 4.44 6
608.13 19 1.07
6 608.13
20 19.09 5
254.88 21 2.15
6 608.13
22 19.23 5
254.88 23 23.85
4 24.93
24 18.49 5
254.88 25 1.25
6 608.13
26 1.6 6
608.13 27 2.84
6 608.13
28 5.54 6
608.13 29 7.98
6 608.13
30 17.11 5
254.88 31 21.12
4 24.93
32 7.63 6
608.13
Keterangan : Potensi Rendah Potensi Sedang
Potensi Tinggi
Perbandingan Jenis Pakan Terhadap NDVI
10 20
30 40
50 60
70
1 2 3
4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Titik Tumbuh IN
P
1 2
3 4
5 6
7
Ke la
s ND
V I
INP NDVI
Gambar 23. Histogram perbandingan antara jenis pakan dengan kelas NDVI. Tabel 13. Perbandingan Jumlah Pakan Terhadap Nilai NDVI
No Plot Biomassa kgha
Tingkat Potensi
Kelas NDVI Luasan
ha 1 29157.5
3 20.79
2 6194.0 2
12.06 3 10275.0
3 20.79
4 27355.0 3
20.79 5 1927.0
2 12.06
6 5322.0 2
12.06 7 49595.0
4 24.93
8 48233.0 4
24.93 9 15140.0
3 20.79
10 43007.0 4
24.93
Keterangan : Potensi Rendah Potensi Sedang
Potensi Tinggi
Perbandingan NDVI Terhadap Jumlah Pakan
10000 20000
30000 40000
50000 60000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 Plot
Ju m
lah P
akan K
g ha
1 2
3 4
5
Ke la
s NDV
I
Jumlah Pakan Kelas NDVI
Gambar 24. Perbandingan NDVI Terhadap Jumlah Pakan.
Gambar 25. Peta Lokasi Plot Biomassa.
Gambar 26. Peta Persebaran Jenis Pakan.
5.3 Penentuan Model Kesesuaian Habitat 5.3.1 Penentuan Skor Tiap Indikator