kelas spektral tersebut kemudian dibandingkan dengan kelas-kelas data referensi untuk menentukan identitas dan nilai informasi kelas spektral tersebut.
2.7.7 Analisis Akurasi
Uji akurasi tidak bisa diabaikan dari pengolahan data digital, seperti halnya dengan interpretasi visual citra satelit atau foto udara. Obyek yang telah terklasifikasi
pada citra perlu dilakukan uji di lapangan. Untuk melakukan uji hasil klasifikasi spektral citra satelit telah tersedia beberapa uji secara statistik. Metode-metode tersebut biasanya
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Hal ini disebabkan oleh kondisi dari citra satelit itu sendiri Howard, 1996.
Menurut Jensen
1986 dalam
Hastuti 1998 cara yang paling umum digunakan untuk menghitung akurasi adalah dengan menggunakan ERROR MATRIX EM atau
CONFUSSION MATRIX CM. Error Matrix merupakan matriks berupa bujur sangkar
yang tata letak kolom dan barisnya menyatakan jumlah unit contoh piksel atau poligon yang masuk kedalam suatu kategori tertentu dibandingkan dengan jumlah unit kategori
sebenarnya yang ada di lapangan. Kesalahan dalam error matrix dapat dievaluasi dengan beberapa cara diantaranya :
1. Kesalahan eksklusi ommisison errors, yaitu evaluasi terhadap piksel yang tidak
dijelaskan pada kelas sebenarnya. 2.
Kesalahan inklusi commision errors, yaitu evaluasi terhadap piksel yang dijelaskan pada kelas yang bukan miliknya.
Hasil analisis akurasi dapat diketahui dari nilai akurasi keseluruhan Overall Accuracy
dan akurasi Kappa Overall Kappa Statistics. Perbedannya pada akurasi Kappa perhitungannya mempertimbangkan semua elemen dalam error matrix sehingga
lebih reliable
. Sedangkan pada Overall Accuracy perhitungannya hanya mempertimbangkan jumlah elemen dalam diagonal matriks saja, sementara yang off
diagonal tidak dipertimbangkan.
2.8 Sistem Informasi Geografis SIG
2.8.1 Konsep Dasar dan Definisi SIG
Prahasta 2001 menjelaskan bahwa sejak pertengahan tahun 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang
bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Sebutan umum untuk sistem- sistem yang menangani masalah tersebut adalah SIG, Sistem Informasi Geografis. Dalam
berbagai literatur SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan antara sistem komputer untuk bidang kartografi Computer Aided CartographyCAC atau sistem komputer
untuk bidang perancangan Computer Aided DesignCAD dengan teknologi basis data database. Masalah-masalah tersebut mencakup:
1. Pengorganisasian data dan informasi
2. Menempatkan informasi pada tempat tertentu
3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya
beserta analisa spasial lainnya. Berikut beberapa pengertian dari definisi SIG yang telah beredar di berbagai
pustaka : 1.
SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk meyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geogrefis. SIG dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karateristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang berefernsi geografis : a.
Masukan, b. Manajemen data, c. Analisis dan manipulasi data, d keluaran. Aronoff, 1989.
2. SIG adalah kumpulan yang teroganisir dari perangkat keras komputer, perangkat
lunak, data geografi, dan personal yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis. ESRI, 1990. 3.
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografis. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berfungsi untuk : a. akusisi dan verifikasi data, b. kompilasi data, c. penyimpan data, d. perubahan dan updating data, e. manajemen dan
pertukaran data, f. manipulasi data, g. pemangilan dan presentasi data, h. analisa data. Bern, 1992 dalam Prahasta, 2001.
4. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
tereferensi secara spasial atau kordinat-koordinat geografis. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk data yang
terferensi secara geografi berikut sekumpulan operasi yang mengelola data tersebut. Foote, 1995 dalam Prahasta, 2001.
2.8.2 Subsistem SIG