Tabel 1 Contoh beberapa spesies lebah soliter dan lebah sosial Roubik, 1989. Lebah soliter: komunal,
kuasisosial, semisosial Lebah subsosial dan
eusosial primitif Lebah eusosial
Colletidae Hylaeus
Andrenidae Andrena
Halictidae Nomia
Lasioglossum Apidae
Xylocopa Ceratina
Euglossa Megachilidae
Chalicodoma
Halictidae Halictus
Lasioglossum Apidae
Bombus Ceratina
Apidae Apis
Melliponinae
e. Serbuksari dan Nektar sebagai Sumber Pakan
Serbuksari merupakan sumber pakan utama lebah karena mengandung 16- 30 protein, 1-7 pati, 0-15 gula, 3-10 lemak, dan 1-9 ashes.
Nektar merupakan sumber gula dengan kandungan antara 25-75. Perbandingan
glukosa, fruktosa, dan sakarosa dalam nektar bervariasi pada berbagai spesies tanaman Faegry Van Der Pijl, 1971. Selain gula, nektar juga mengandung
asam amino, protein, asam organik, phospat, vitamin, dan enzim dalam jumlah kecil Barth, 1991.
Kualitas dan kuantitas nektar dan serbuksari menentukan perkembangan dan kelangsungan hidup koloni lebah. Oleh lebah, nektar diproses menjadi madu
sebagai sumber energi bagi koloni. Serbuksari merupakan sumber utama protein bagi perkembangan larva dan perkembangan kelenjar pada lebah pekerja yang
masih muda Winston, 1987. Serbuksari mengandung protein, lemak, karbohidrat, sterol, vitamin, dan mineral yang semuanya merupakan nutrisi yang
diperlukan lebah madu, namun nilai nutrisi serbuksari lebih ditentukan oleh kandungan proteinnya Cook et al., 2003. Serbuksari dari spesies tanaman
berbeda mempunyai komposisi dan konsentrasi asam amino berbeda. Serbuksari dengan kandungan asam amino esensial yang tinggi mempunyai nilai nutrisi yang
30
tinggi Day et al., 1990. De Groot 1953 melaporkan asam amino esensial bagi lebah madu adalah methionine, arginine, tryptophan, lysine, isoleucine,
phenylalanine, histidine, valine, leucine, dan threonine. Asam amino non esensial bagi lebah adalah tyrosine, cysteine, serine, hydroxyproline, alanine, glycine, dan
proline. P
erilaku pencarian pakan pada lebah madu dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas nutrisi, termasuk gula, asam amino, dan air Stone, 1994, dan kondisi
iklim mikro Bosch Kemp, 2002. Preferensi lebah madu dalam menentukan
kualitas serbuksari ditentukan oleh warna dan aromanya. Preferensi tersebut bukan merupakan innate preference, tetapi sesuatu yang dipelajari acquired.
Berdasarkan pembelajaran terhadap warna dan aroma, lebah madu dapat menentukan kualitas makanannya Cook et al., 2003.
f. Serangga Penyerbuk dan Pengaruhnya dalam Pembentukan Biji