penyerbukan lebah madu meningkat pada waktu kelimpahan lebah liar tinggi Greenleaf Kremen, 2006. Peningkatan produksi biji dilaporkan juga terjadi
pada beberapa tanaman yang dibantu penyerbukannya oleh serangga Tabel 2.
Tabel 2 Pembentukan biji beberapa spesies tanaman yang dibantu penyerbukannya oleh serangga.
Spesies Tanaman Produksi biji
Tanaman dikurung
Tanaman tidak
dikurung Sumber Pustaka
Wild rosemary Andromeda glaucophylla
0.7 33.6
Schoonhoven et al., 1998 Swamp laurel
Kalmia polifolia 55.6
Schoonhoven et al., 1998 Labrador tea
Ledum groenlandicum 1.0
96.2 Schoonhoven et al., 1998
Large cranberry Vaccinium macrocarpon
4.0 55.7
Schoonhoven et al., 1998 Sarson
Brassica campestris 34.7
65.3 Khan Chaudory, 1995
Toria Brassica napus
7.46 92.54
Khan, 1995
g. Tanaman Caisin Brassica rapa: Brassicaceae
Famili Brassicaceae mempunyai lebih dari 300 genus dan 3000 spesies. Anggota famili ini merupakan komoditas sayuran penting, penghasil minyak biji,
dan sebagai tanaman hias. Beberapa tanaman dari famili ini memiliki sifat anti kanker. Ciri khas tanaman dalam famili ini adalah tingginya kandungan
glukosinolat. Oleh enzim mirosinase, senyawa glukosinolat diubah menjadi senyawa yang berasa pahit, seperti isotiosianat, tiosianat, nitril, dan goitrin yang
bersifat goitrogenik penyebab gondok. Pada spesies yang dibudidayakan dengan seleksi dan pemuliaan, kandungan glukosinolat menjadi sangat berkurang. Genus
Brassica merupakan tanaman terpenting dari Brassicaceae yang memiliki sekitar 40 spesies Rubatzky Yamaguchi, 2000.
32
Brassica rapa caisin merupakan tanaman sayuran penting di Asia. Daun bertangkai, bentuk agak oval, warna hijau mengkilap, tegak, menempel pada
batang, tangkai daun hijau muda, berdaging, tinggi tanaman sebelum berbunga berkisar 15-30 cm. Daun dipanen pada umur 30-40 hari setelah tanam Rubatzky
Yamaguchi, 2000. Pembungaan tanaman ini terjadi setelah fase pertumbuhan daun mulai berhenti. Bunga berwarna kuning terang, tersusun dalam tandan,
muncul pada batang yang berdaun kecil, dengan beberapa percabangan. Setiap bunga terdiri dari 4 petal, tersusun bersilangan dengan panjang 1.3-2.5 cm,
dengan 6 benangsari, dua diantaranya lebih pendek dan 4 lainnya lebih panjang dari tangkai putik. Kepala putik berada di ujung putik Delaplane Mayer, 2000
Gambar 3. Takayama Isogai 2005 melaporkan B. rapa bersifat self- incompatibility
SI sehingga memerlukan penyerbukan silang untuk pembentukan biji yang optimum.
Gambar 3 Morfologi tanaman caisin A, bunga caisin tersusun dalam tandan B, satu bunga dengan 4 petal dan 6 benangsari C, dan polong yang
mengandung biji D.
33
1 mm
7 mm
A B
C
D
Serbuksari tanaman caisin dilindungi oleh lapisan exine kompleks, tanpa kutikula, bertipe triseluler: 2 sel generatif dan 1 sel vegetatif. Sel generatif sel
sperma terletak di dalam sitoplasma sel vegetatif yang hanya dipisahkan oleh membran sel. Stigma dan stylus merupakan organ glandular. Metabolisme organ
tersebut berkaitan dengan proses pembungaan dan penyerbukan. Stigma mengandung sel-sel penerima receptive cells untuk mengenali serbuksari dan
mengandung substrat untuk membantu perkecambahan. Stigma Brassicaceae hanya dilindungi oleh lapisan pelikel atau adesif sebagai cairan eksudat, sehingga
digolongkan sebagai stigma “kering”. Cairan eksudat tersebut berperan penting dalam interaksi serbuksari-kepala putik, seperti meningkatkan adhesi serbuksari,
membantu perkecambahan, melindungi dari serangan predator dan mikroba, dan mencegah dehidrasi stigma. Disamping itu, cairan eksudat berperan sebagai
nutrisi bagi serbuksari selama pertumbuhan dan sebagai reward bagi penyerbuk Dafni, 1992.
Spesies B. rapa, B. nigra, dan B. oleracea mempunyai genom tunggal monogenomik, masing-masing dengan 10, 8, dan 9 pasang kromosom. Spesies
Brassica dengan genom tunggal diyakini sebagai tetua ancestor bagi spesies yang bergenom ganda amfidiploid, seperti B. carinata n=17, B. juncea n=18,
dan B. napus n=19 Rubatzky Yamaguchi, 2000.
h. Aplikasi Biologi Penyerbukan di Bidang Pemuliaan Tanaman