d. Pengukuran Parameter Lingkungan
Selama pengamatan serangga, dilakukan pengukuran parameter lingkungan yang meliputi intensitas cahaya lux dengan luxmeter, suhu udara
o
C dan kelembaban udara dengan thermometer basah-kering. Data kelembaban udara diperoleh dari data suhu udara basah-kering yang telah
dikonversi berdasarkan tabel kelembaban.
e. Preservasi dan Identifikasi Serangga
Spesimen serangga diawetkan secara basah dalam ethanol 70 dan secara kering dengan metode standar Borror et al., 1989. Spesimen yang telah
dipreservasi secara kering kemudian dimasukkan dalam freezer suhu -20
o
C selama 7 hari untuk membunuh parasit yang menempel pada spesimen.
Identifikasi spesimen dilakukan sampai tingkat famili, subfamili, genus, atau spesies. Identifikasi spesimen dilakukan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid
dan Predator, Departemen Proteksi Tanaman IPB, Laboratorium Sistematik dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi FMIPA IPB, dan di Laboratorium
Entomologi, Puslitbang Biologi, LIPI Cibinong. Spesimen diidentifikasi berdasarkan Sasaji 1971, Tsukada 1981, 1982, 1985, 1991, Goulet Huber
1993, Zimmerman 1994, Borror et al., 1989, Kurahashi et al., 1997, Michener 2000, Amir 2002, dan Sola et al., 2005 serta dibandingkan dengan
spesimen koleksi museum Zoologi, Puslitbang Biologi LIPI Cibinong. Spesimen serangga disimpan di Laboratorium Sistematik dan Ekologi Hewan, Departemen
Biologi FMIPA dan sebagian disimpan di Laboratorium Sistematik Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta IPB.
f. Analisis Data
Jumlah spesies S, famili F, ordo O, dan kelimpahan individu N serangga penyerbuk pertanaman caisin ditampilkan dalam tabel dan grafik.
Jumlah spesies dan individu serangga penyerbuk dikaitkan dengan jumlah tanaman berbunga yang ditampilkan dalam grafik. Keanekaragaman serangga
penyerbuk pada pengamatan yang berbeda dianalisis dengan indeks dan 40
kemerataan Shannon. Kesamaan spesies penyerbuk yang ditemukan pada masing- masing pengamatan dihitung dengan indeks kesamaan Sorensen Magurran,
1987. Rumus yang digunakan adalah: H = - Σ pi ln pi, E = Hln S, Cs = 2ja+b
H: indeks keanekaragaman Shannon; E: kemerataan evenness Shannon; Cs: indeks kesamaan Sorensen; pi: proporsi kelimpahan spesies ke-i niN; S: jumlah
spesies total; j: jumlah spesies yang ditemukan di kedua pengamatan; a: jumlah spesies yang ditemukan pada pengamatan a; dan b: jumlah spesies yang
ditemukan pada pengamatan b. Nilai masing-masing indeks dan kemerataanya ditampilkan dalam tabel dan grafik. Hubungan keanekaragaman serangga
penyerbuk dengan parameter lingkungan digambarkan dalam scatter plot.
HASIL a. Keanekaragaman Serangga Penyerbuk
Serangga penyerbuk yang diamati pada pertanaman caisin berjumlah 5955 individu yang termasuk dalam 19 spesies dan 4 ordo. Keempat ordo tersebut
adalah Hymenoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Diptera. Hymenoptera merupakan ordo yang paling dominan 5625 individu, 95, sedangkan Diptera
124 individu, 2, Lepidoptera 77 individu, 1, dan Coleoptera 129 individu, 2 merupakan ordo dengan kelimpahan individu rendah Gambar 6.
Gambar 6 Persentase individu masing-masing ordo serangga penyerbuk pertanaman caisin.
41
Serangga penyerbuk pertanaman caisin didominasi oleh Hymenoptera 10 spesies, 4 famili, sedangkan Lepidoptera 6 spesies, 5 famili, Diptera 2 spesies,
1 famili, dan Coleoptera 1 spesies, 1 famili dengan kelimpahan yang rendah. Tiga spesies lebah, yaitu Apis cerana 2567 individu, 43.1, Ceratina sp. 2202
individu, 37, dan Apis dorsata 498 individu, 8.4 Hymenoptera ditemukan dengan kelimpahan tinggi. Spesies lainnya dengan kelimpahan rendah 3
Tabel 3.
Tabel 3 Spesies dan jumlah individu serangga penyerbuk pada pertanaman caisin.
Serangga penyerbuk pertanaman caisin yang termasuk ordo Lepidoptera adalah Nyctemera sp. 0.5, Parnara guttata 0.3, Eurema hecabe 0.2,
Potanthus sp. 0.2, Jamides virgulatus dan Neptis hylas masing-masing dengan kelimpahan kurang dari 0.1. Serangga penyerbuk lain yang ditemukan pada
42
Takson Spesies
Jumlah Individu Persentase
Jan-Peb Maret Aprl-Mei Total Hymenoptera
Apidae, Subf. Apinae Apis cerana
1468 733
366 2567
43.11 Apis dorsata
5 493
498 8.36
8 1
9 0.15
Apidae, Subf. Xylocopinae Xylocopa caerulea
37 27
5 69
1.16 Xylocopa confusa
28 21
20 69
1.16 Xylocopa latipes
7 2
6 15
0.25 1072
207 923
2202 36.98
Colletidae, Subf. Hylaeinae 32
13 62
107 1.8
Halictidae, Subf. Nomiinae 67
21 88
1.48 Scoliidae
Compsomeris lindernii 1
1 0.02
Lepidoptera Arctiidae
25 2
27 0.45
Pieridae Eurema hecabe
7 3
1 11
0.18 Lycaenidae
Jamides virgulatus 4
1 5
0.08 Nymphalidae
Neptis hylas 1
1 0.02
Hesperiidae Parnana guttata
12 7
1 20
0.34 10
3 13
0.22 Coleoptera
Scarabaeidae Popilia biguttata
42 39
48 129
2.17 Diptera
Syrphidae Shyrpus balteatus
82 37
4 123
2.07 Megaspis argyrocephala
1 1
0.02 Jumlah individu
2903 1588
1464 5955
100 Jumlah spesies
16 14
15 19
Rerata individuhari 138
99 91
Trigona sp.
Ceratina sp. Hylaeus sp.
Nomia sp.
Nyctemera sp.
Potanthus sp.
pertanaman caisin adalah Popilia biguttata Coleoptera dan Syrphus balteatus
Diptera, masing-masing dengan kelimpahan sekitar 2 Tabel 3. Jumlah individu serangga penyerbuk pengamatan bulan Januari-Pebruari 2903 individu
lebih tinggi dibandingkan Maret 1588 individu dan April-Mei 2006 1464 individu. Beberapa gambar Hymenoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Diptera
penyerbuk pada pertanaman caisin tertera dalam Gambar 7.
b. Keanekaragaman Serangga Penyerbuk Berdasarkan Waktu Pengamatan