12
didasarkan pada ketentuan undang-undang. Jadi, pembatasan asas kebebasan berkontrak dilakukan oleh Negara dan dilaksanakan oleh pemerintah. Hal yang
menarik dalam gugatan mengajukan pembatalan perjanjian dalam perkara tersebut bukan dilakukan oleh para pihak otonomi partij tetapi dilakukan oleh pihak yang
tidak terlibat dalam membuat perjanjian, atau pembatalan perjanjian monopoli dilakukan oleh pihak ketiga, hal ini bertentangan dengan prinsip yang diatur di dalam
Hukum Acara Perdata maupun dalam ketentuan hukum perdata materil yang mensyaratkan bahwa pembatalan perjanjian hanya dapat dilakukan oleh para pihak
yang terlibat dalam perjanjian tersebut sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1338 ayat 2 KUHPerdata dan Pasal 1340 KUHPerdata.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, perlu dikaji lebih jauh tentang “Pembatasan Asas Kebebasan Berkontrak Melalui Campur Tangan Negara
Dalam Persaingan Usaha Tidak Sehat”. Studi kasus putusan MARI nomor 255KPdt.Sus2009.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi dasar kekuasaan pemerintah membatasi asas kebebasan berkontrak terhadap perjanjian yang menimbulkan praktik monopoli dan
persaingan tidak sehat?
Universitas Sumatera Utara
13
2. Bagaimana bentuk pembatalan perjanjian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perjanjian yang menimbulkan praktik monopoli atau persaingan tidak
sehat? 3. Siapa sajakah pihak
yang dapat memohon pembatalan perjanjian
yang menimbulkan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya
penelitian tentang
pembatasan perjanjian
yang menimbulkan praktik monopoli adalah:
1. Untuk mengetahui dasar bagi pemerintah dalam melakukan pembatasan terhadap asas kebebasan berkontrak terhadap perjanjian yang menimbulkan praktik
monopoli atau persaingan tidak sehat. 2. Untuk mengetahui bentuk batalnya suatu perjanjian yang diambil oleh pemerintah
terhadap perjanjian yang menimbulkan praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
3. Untuk mengetahui pihak yang dapat memohon pembatalan perjanjian yang menimbulkan praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan manfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis, secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh
landasan nilai dan asas-asas hukum untuk pengembangan teori hukum yang
Universitas Sumatera Utara
14
berkaitan dengan pembatasan asas kebebasan dalam rangka menganalisis konflik hukum
yang terdapat
di dalam
peraturan perundang-undangan,
untuk menghasilkan harmonisasi hukum antara beberapa ketentuan undang-undang.
Pada sisi lain penelitian ini juga bermanfaat menambah khasanah ilmu hukum khususnya ilmu hukum di bidang hukum ekonomi dan di samping itu bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum. 2.
Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para praktisi hukum, para pelaku usaha untuk menyelesaikan kasus-kasus atau
perkara yang berkaitan dengan perjanjian yang menimbulkan praktik monopoli dilakukan oleh para pelaku usaha dalam kegiatan bisnis.
E. Keaslian Penelitian