Luas Degradasi Berdasarkan Wilayah Kecamatan

4.3.2. Luas Degradasi Berdasarkan Wilayah Kecamatan

Berdasarkan hasil penghitungan, luas degradasi yang terjadi pada Kawasan Hutan Kabupaten Toba Samosir sesuai SK. Menhut No. 44Menhut-II2005 tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2000 menunjukkan bahwa degradasi tertinggi terdapat di Kecamatan Borbor seluas 2.070,28 Ha atau 45,66. Degradasi yang terjadi di Kecamatan Borbor diakibatkan oleh perubahan dari hutan lahan kering sekunder menjadi hutan tanaman seluas 951,61 Ha. Dan setelah di overlay dengan peta konsesi PT. TPL, Tbk. degradasi yang terjadi di Kecamatan Borbor seluruhnya berada di areal konsesi PT. TPL, Tbk. Dalam hal ini, degradasi yang terjadi di areal konsesi PT. TPL, Tbk dapat dikesampingkan dengan tujuan penelitian karena PT. TPL, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada hutan tanaman industri yang telah memiliki ijin dari Menteri Kehutanan untuk memanfaatkan dan mengelola kawasan hutan yang diberikan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga arahan penggunaan ruang sesuai dengan tujuan penelitian tidak berubah pada areal konsesi PT. TPL, Tbk. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Luas Degradasi Kawasan Hutan di Kabupaten Toba Samosir dari Tahun 2000 sampai dengan Tahun 2009 per Kecamatan Nama Kecamatan Kelas Perubahan dari – ke Total Luas Ha Hp-Hs Hp-T Hs-Ht Hs-B Hs-T Ht-B Ht-T Ht-Pt Ajibata 47,69 47,69 1,05 Balige 497,39 497,39 10,97 Borbor 951,61 256,08 862,60 2.070,28 45,66 Habinsaran 130,08 679,18 809,26 17,85 Laguboti 296,60 296,60 6,54 Lumban Julu 61,63 70,36 131,99 2,91 Nassau 5,96 9,97 15,93 0,35 P. Pohan Meranti 579,99 84,97 644,96 14,67 Total Luas 579,99 84,97 951,61 5,96 9,97 1.289,46 1.541,78 70,36 4.534,09 100,00 Keterangan: Hp = Hutan Lahan Kering Primer, Hs = Hutan Lahan Kering Sekunder, Ht = Hutan Tanaman, T = Tanah Terbuka, B = Semak Belukar, Pt = Pertanian Lahan Kering Sama halnya dengan Kecamatan Borbor, degradasi yang terjadi di Kecamatan Habinsaran juga sebagian besar berada di areal konsesi PT. TPL, Tbk. Degradasi tertinggi yang disebabkan oleh aktivitas manusia tanpa terikat unsur pengusahaan pemanfaatanpengelolaan hutan seperti PT. TPL, Tbk terdapat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti seluas 664,96 Ha 14,67. Degradasi yang terjadi disebabkan perubahan dari Hutan Lahan Kering Primer menjadi Hutan Lahan Kering Sekunder, serta Hutan Lahan Kering Primer menjadi Tanah Terbuka. Hal ini terjadi akibat perambahan kawasan hutan yang dikonversi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan karet, karena berdasarkan pengecekan di lapangan wilayah Kecamatan Pintu Pohan Meranti telah didominasi tanaman Universitas Sumatera Utara perkebunan, dan didukung dengan data BPS Tahun 2010 disajikan bahwa luas tanaman dan produksi kelapa sawit tanaman perkebunan rakyat menurut kecamatan tertinggi terdapat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti seluas 552,85 Ha dengan produksi 8.558 ton dan produktivitas 15.534,05 KgHa. Demikian juga halnya dengan tanaman karet luas areal 214 Ha dengan produksi 253,30 ton dan produktivitas 1.183,64 KgHa. Kedua jenis tanaman perkebunan rakyat ini sangat mendominasi di Kecamatan Pintu Pohan Meranti. Tabel 4.11. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan Kecamatan Luas Areal Ha Produksi Ton Produktivitas KgHa 1. Balige - - 2. Tampahan - - 3. Laguboti - - 4. Habinsaran - - 5. Borbor - - 6. Nassau 250,75 3.825,00 15.254,24 7. Silaen - - 8. Sigumpar - - 9. Porsea - - 10. Pintu Pohan Meranti 552,85 8.558,00 15.534,05 11. Siantar Narumonda - - 12. Lumban Julu - - 13. Uluan - - 14. Ajibata - - 15. Parmaksian - - 16. Bonatua Lunasi - - Jumlah 2009 803,60 12.413,00 15.446,74 Sumber: Toba Samosir Dalam Angka Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Luas Tanaman dan Produksi Karet Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan Kecamatan Luas Areal Ha Produksi Ton Produktivitas KgHa 1. Balige - - 2. Tampahan - - 3. Laguboti - - 4. Habinsaran - - 5. Borbor - - 6. Nassau 228,00 331,50 1.453,94 7. Silaen - - 8. Sigumpar - - 9. Porsea - - 10. Pintu Pohan Meranti 214,00 253,30 1.183,64 11. Siantar Narumonda - - 12. Lumban Julu - - 13. Uluan - - 14. Ajibata - - 15. Parmaksian - - 16. Bonatua Lunasi - - Jumlah 2009 442,00 584,80 1.323,07 Sumber: Toba Samosir Dalam Angka Tahun 2010 Secara grafis persentase degradasi kawasan hutan di Kabupaten Toba Samosir dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 menurut kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik Degradasi Kawasan Hutan di Kabupaten Toba Samosir dari Tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 per Kecamatan

4.3.3. Luas Degradasi Berdasarkan Perubahan Tutupan