Discretionary Accruals Tinjauan Teoritis .1 Teori Agency Agency Theory

estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain. 2. Mengubah metode akuntansi Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi. Misalnya, merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. 3. Menggeser periode biaya atau pendapatan Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai.

2.1.3 Discretionary Accruals

Manajemen laba dapat terjadi karena penyusunan laporan keuangan menggunakan dasar akrual. Akuntansi berbasis akrual menggunakan prosedur akrual, deferral, pengalokasian yang bertujuan untuk menghubungkan pendapatan, biaya, keuntungan gains, dan kerugian losses untuk menggambarkan kinerja perusahaan selama periode berjalan, meski kas belum diterima dan dikeluarkan Sulistyanto dalam Rahmadika 2011:22. Hal ini sesuai dengan definisi akutansi berbasis akrual yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Board Standard FASB dalam Rahmadika 2011:22, yaitu : Accrual accounting attempts to record the financial effects on an entity of transactions and other events and circumstances have the cash consequences for the entity in the periods in which those transactions, events, and sircumstances occur rather than only in the periods in which cash is received or paid by the entity SFAC No. 6 paragraf 139. Universitas Sumatera Utara Dalam prinsip akuntansi, manajemen diberi kebebasan untuk mengubah metode akuntansi dan melakukan pergeseran biaya atau pendapatan, namun apabila hal ini dilakukan untuk kepentingan diri sendiri maka hal ini yang tidak dapat dibiarkan karena akan sangat merugikan pemegang saham. Menurut Healy 1985 dan De Angelo 1986 yang dikutip dalam Rahmadika 2011:22 konsep model akrual memiliki dua komponen, yaitu discretionary accruals dan non discretionary accruals. Akrual, secara teknis, merupakan perbedaan antara kas dan laba. Akrual merupakan komponen utama pembentuk laba dan akrual disusun berdasarkan estimatā€estimat tertentu. Misalnya saja biaya depresiasi, untuk mengetahui besarnya biaya ini kita harus mengetahui, umur manfaat estimasi, dan metode depresiasi yang digunakan. Basis akrual mengakui penghasilan revenue pada saat diperoleh dan mengakui beban yang terkait dengan penghasilan tersebut pada periode yang sama, tanpa memperhatikan saat penerimaan kas dari penghasilan yang bersangkutan. Sedangkan basis kas adalah mengakui kas dan beban pada saat kas diterima atau dikeluarkan Wahyuningsih 2007:18. Dalam penelitian ini, modified Jones model digunakan untuk menghitung besarnya discretionary accruals. Model ini banyak digunakan dalam penelitianpenelitian akuntansi karena dinilai merupakan model yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba dan memberikan hasil yang paling robust Sulistyanto dalam Rahamdika 2011:23. Model Jones berfokus pada akrual total sebagai sumber manipulasi. Akrual total digunakan alih-alih satu atau dua perkiraan Universitas Sumatera Utara tertentu saja. Ini dilakukan dengan harapan bahwa akrual total akan mampu menangkap porsi yang lebih besar dari manipulasi oleh manager daripada porsi yang ditangkap bila menggunakan satu dua perkiraan saja. Model Jones dimodifikasi menggunakan sisa regresi total akrual dari perubahan penjualan dan PPE property, plant, and equipment, dimana pendapatan disesuaikan dengan perubahan piutang yang terjadi pada periode yang bersangkutan Rahmadika 2011:23

2.1.4 Kualitas Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS KAP, TINGKAT Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kualitas Kap, Tingkat Leverage Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

0 8 17

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 6 17

Analisis pengaruh likuiditas, profitabilitas, leverage, dan kualitas audit terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 s/d 2011.

0 4 132

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 0 16

Pengaruh Ukuran KAP, Audit Tenure, dan Auditor Spesialis Industri terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

1 1 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9

Pengaruh Market To Book, Jumlah Rapat Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, dan Kualitas Auditor terhadap Aktivitas Manajemen Laba Riil (Studi empiris pada perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2015) - Unika Repository

0 0 14