Komite Audit .1 Pengertian Komite Audit
manajemen laba, sehingga manajer akan cenderung akan lebih berhati-hati dalam melaporkan besarnya nilai discretionary accruals. Terdapat dua proksi untuk dapat
menggambarkan manajemen laba yaitu auditor spesialis industry dan auditor big four. Auditor spesialis industri menggambarkan keahlian dan pengalaman audit
seorang auditor pada bidang industri tertentu yang diproksi dengan jasa audit pada bidang industri tertentu. Auditor tersebut memiliki pengetahuan yang spesifik dan
mendalam serta berpengalaman dalam suatu bidang industri tertentu Almutari dalam Ningsaptiti, 2010:37. Oleh karena itu auditor spesialis industry ini memiliki kinerja
yang lebih baik dari auditor lainnya. Selain dari pada auditor spesialis industry proksi lain yang digunakan adalah
auditor big four. Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa auditor big four memiliki reputasi yang baik sehingga akan lebih baik dalam mengaudit suatu laporan keuangan
perusahaan. Oleh karena itu, auditor big four akan berusaha secara sungguh-sungguh mempertahankan pangsa pasar, kepercayaan masyarakat, dan reputasinya dengan cara
memberi perlindungan kepada publik Sanjaya, dalam Rahmadika 2011:25.
2.1.5 Komite Audit 2.1.5.1 Pengertian Komite Audit
Komite Audit merupakan organ pendukung Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
tugasnya. Pembentukan Komite Audit harus dilengkapi dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama Perseroan. Ketua
maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan
Universitas Sumatera Utara
Komisaris. Pengertian komite audit menurut Komite Nasional Kebijakan Governance 2006 dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yaitu :
“Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan
tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota dewan komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan
independensinya dari manajemen.”
Keberadaan Komite Audit diatur melalui Surat Edaran Bapepam Nomor SE 03PM2002 bagi perusahaan publik dan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-
103MBU2002 bagi BUMN. Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang
independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan. 2.1.5.2 Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit
Menurut Keputusan BAPEPAM Kep-29PM 2004 menyatakan Komite Audit memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan olek direksi kepada Dewan Komisaris mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan
dengan Dewan Komisaris, antara lain meliputi : • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
• Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal . • Melaporkan kepada komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan
pelaksanaan manajemen resiko oleh direksi. • Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan
yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan Publik. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit wajib bekerjasama dengan pihak yang melaksanakan fungsi interna audit perusahaan.
Dengan terdapatnya Komite Audit yang beranggotakan minimal 3 orang maka diharapkan dapat mengurangi manajemen laba yang terjadi pada suatu perusahan.