BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian desain kausal. Menurut Sugiyono 2007:30 desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis
hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipenagruhi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan dan dokumen-dokumen perusahaan sesuai data yang diperlukan. Data yang diperlukan
adalah data sekunder yang didapat dari www.idx.co.id. Jadwal penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Kegiatan Mar’12
April’12 Mei’12 Jun’12
Juli’12 Agus’12
Pengajuan judul
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Skripsi
Penulisan dan
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Universitas Sumatera Utara
Ujian Meja Hijau
3.3 Batasan Operasional
Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar penelitian tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan dalam hal data
penelitian yang digunakan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2009 sampai dengan tahun
2011, dan melaporkan laporan keuangan selama perode tersebut.
3.4 Definisi Operasional
Menurut Erlina 2008:57 definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalka kedalam penenlitian. Dan untuk menguji penelitian ini digunakan variabel dependen, variabel independen dan
variabel control.
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independen. Jadi variabel dependen adalah konsekuensi
dari variabel independen Erlian 2008:42. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang diukur dengan discretionary accruals
DAC. Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model Rusmin dalam Rahmadika, 2011:34.
Universitas Sumatera Utara
Dechow dkk dalam Rahmadika 2011:34 menyatakan bahwa model modified Jones memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mendeteksi manajemen laba
dibandingkan model Healy, De Angelo, Jones, dan model Dechow and Sloan. Model Jones berfokus pada akrual total sebagai sumber manipulasi. Model Jones berfokus
pada akrual total sebagai sumber manipulasi. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa akrual total akan mampu menangkap porsi yang lebih besar dari manipulasi
oleh manager daripada porsi yang ditangkap bila menggunakan satu dua akun saja. Modified Jones Model ini mengestimasikan tingkat perkiraan akrual sebagai fungsi
dari perbedaan antara perubahan revenue dan perubahan receivable, serta level dari property, plan, and equipment. Model tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Menghitung nilai total accruals dengan persamaan : Total Accruals TAC = laba bersih setelah pajak net income – arus kas
operasi cash flow from operating
2. Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi Ordinary Least Squares OLS adalah sebagai berikut :
���
�
�
�−1
= �
1
� 1
�
�−1
� + �
2
� ∆���
�
�
�−1
� + �
3
� ���
�
�
�−1
� + � Dimana :
���
�
= total accruals perusahaan i pada periode t �
�−1
= total asset perusahaan i pada akhir tahun t-1 ∆���
�
= perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
Universitas Sumatera Utara
���
�
= aktiva tetap gross property plant and equipment perusahaan pada periode t
3. Dengan menggunakan koefisien regresi di atas, kemudian dilakukan perhitungan nilai non discretionary accruals NDA dengan persamaan :
���
� =
�
1
� 1
�
�−1
� + �
2
� ∆���
�
− ∆���
�
�
�−1
� + �
3
� ���
�
�
�−1
�
���
� =
non discretionary accruals perusahaan i pada periode t � = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total
accruals ∆���
�
= perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
4. Menghitung discretionary accruals DAC ���
� =
� TAC
t
�
�−1
� − ���
�
Dimana : ���
� =
discretionary accruals perusahaan i pada periode t
3.4.2 Variabel Independen
Variabel Independen sering juga disebut variabel bebas. Variabel ini dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang
positif maupun negative bagi variabel dependen lainnya Erlina 2008: 43. Variabel Independen pada penelitian ini adalah auditor spesialis industry dan auditor big
four.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.1 Auditor Spesialis Industri
Auditor spesialis industri memiliki pengetahuan yang spesifik dan mendalam serta berpengalaman dalam suatu bidang industri tertentu Almutari dalam
Rahmadika 2011:36. Secara pengalaman auditor spesialis industry dianggap memiliki kapasitas yang lebih dalam mendeteksi laporan keuangan. Spesialisasi
industri auditor diproksi dengan konsentrasi jasa auditor pada bidang tertentu. Spesialisasi industri KAP pada penelitian ini adalah auditor yang memiliki pangsa
pasar minimal 20 dari jumlah klien yang diterima pada kelompok industri tertentu Chen et al., 2005; dalam Rahmadika 2011:37. Pengukuran variabel ini
menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor spesialis industri, dan 0 jika lainnya. Variabel ini akan dilambangkan dengan SPEC di dalam
persamaan.
3.4.2.2 Auditor Big Four
Auditor Big Four adalah auditor yang memiliki keahlian dan memiliki reputasi yang tinggi dibanding auditor Non Big Four. Jika auditor ini tidak dapat
mempertahankan reputasinya, maka masyarakat tidak akan memberi kepercayaan kepada auditor Big Four sehingga auditor ini akan tiada dengan sendirinya. Ini terjadi
pada KAP Arthur Andersen yang terlibat dalam kasus Enron Yohana 2010:43. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan
diaudit oleh auditor big four, dan 0 jika diaudit oleh auditor no big four. Variabel ini akan dilambangkan dengan BIG4 di dalam persamaan.
Yang termasuk kedalam auditor big four adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young E Y;
2. KAP Haryanto Sahari Co. yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers PwC;
3. KAP Osman Bing Satrio Co. yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Thomatsu DTT;
4. KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG.
3.2.1.1 Ukuran Komite Audit
Keberadaan Komite Audit diatur melalui Surat Edaran Bapepam Nomor SE 03PM2002 bagi perusahaan publik dan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-
103MBU2002 bagi BUMN. Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang
independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan. Variabel ini diukur secara numeral, yaitu dilihat jumlah nominal dari anggota audit.
Variabel ini akan dilambangkan ACSIZE pada persamaan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.2
Indikator, Skala Pengukuran, Sumber Data dan Instrumen Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Skala Sumber
Data Instrumen
Independen Auditor
Spesialis Industri X1
Auditor Spesialis
industry dan non Auditor
spesialis industry
Nominal Sekunder Laporan
Keuangan
Auditor Big Four X2
Auditor Big Four dan
Auditor Non Big Four
Nominal Sekunder Laporan
Keuangan
Komite Audit X3
Keputusan BAPEPAM
Nomor SE- 03PM2002
Nominal Sekunder Laporan
Tahunan
Dependen Manajemen
Laba Y Discretionary
Accrual Modified
Jones Model Rasio
Sekunder Laporan
Keuangan
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI.
Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan mengambil
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sampel adalah bagian dari
Universitas Sumatera Utara
populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili.
Jika sampel kurang representatif maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya, Erlina 2007:74.
Dimana dalam penelitian ini, pemilihan anggota sampel penelitian didasarkan pada kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2009 sampai tahun 2011.
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember.
3.Total asset perusahaan minimal Rp 5 Triliun pada tahun 2011. Berdasarkan karakteristik penarikan sampel diatas, maka diperoleh sampel
penelitian sebanyak 18 perusahaan.
Tabel 3.3 Proses Pengumpulan Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009 sd 2011
127 Perusahaan dengan data tidak lengkap
10 Perusahaan yang tidak memiliki asset 5 Triliun pada tahun
2011 100
Jumlah sampel 18
Jumlah sampel keseluruhan selam periode penelitian 18 x 3 54
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian
NAMA PERUSAHAAN KODE
PT POLYCHEM INDONESIA TBK ADMG
PT ASTRA INTERNASIONAL TBK ASII
PT ASTRA OTOPARTS TBK AUTO
PT BARITO PACIFIC TBK BRPT
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK CPIN
PT DELTA DUNIA MAKMUR TBK DOID
PT TITAN KIMIA NUSANTARA TBK FPNI
PT GAJAH TUNGGAL TBK GJTL
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK INDF
PT INDORAMA SYNTHETIC TBK INDR
PT INDAH KIAT PULP PAPER TBK INKP
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK INTP
PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK JPFA
PT KALBE FARMA TBK PERSERO TBK KLBF
PT MULIA INDUSTRINDO TBK MLIA
PT MAYORA INDAH TBK MYOR
PT SEMEN GRESIK TBK SMGR
PT UNILEVER INDONESIA TBK UNVR
3.7 Jenis dan Sumber Data