Latar Belakang Sub Etnis Batak Toba ke Bah Jambi

1. Muin 1951 – 1959 2. W Saragih 1959 – 1989 3. Azis Siregar 1989 – 2004 Pemilihan kepala desa pada periode tahun 1951 – 1959 yaitu Muin dipilih oleh PT. Perkebunan VII Persero. Pada saat Muin menjabat kepala desa, juga mempunyai jabatan di PT. Perkebuan VII Persero yaitu Mandor. Setelah periode W. Saragi 1959 – 1989, kepala desa sudah dipilih oleh masyarakat secara langsung.

2.4 Latar Belakang Sub Etnis Batak Toba ke Bah Jambi

Tujuan salah satu daerah perantauan adalah Desa Bah Jambi yang merupakan wilayah perkebunan PT. Perkebunan VII Persero yang terletak pada daerah Kabupaten Simalungun. Orang Batak Toba yang pertama menjadi karyawan PT. Perkebunan VII Persero Bah Jambi adalah K. Pangaribuan pada tahun 1963 sebagai supir setelah dibangunnya pabrik kelapa sawit di Bah Jambi pada tahun 1960. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang untuk mengambil keputusan melakukan migrasi yaitu : a Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal. b Faktor-faktor yang terdapat dari daerah tujuan. c Faktor-faktor rintangan. d Faktor pribadi. 25 25 Wahyu, Wawasan Ilmu Sosial Dasar, Surabaya: Usaha Nasional, 1986, hal. 37. Universitas Sumatera Utara Sub Etnis Batak Toba Bermigrasi dari segi faktor dari daerah asal yang membuat Sub Etnis Batak Toba untuk bermigrasi adalah: 1. Sub Etnis Batak Toba yang masuk di wilayah PT. Perkebunan VII Persero Bah Jambi di Kabupaten Simalungun dilatarbelakangi oleh filosofi orang Batak Toba yaitu: a. Hagabeon Kejayaan b. Hasangapon Kehormatan c. Hamoraon Kekayaan d. Hamuliaon Kemuliaan Dengan filosofi tersebut orang Batak Toba mencoba untuk keluar daerah untuk mencapai 4 empat H tersebut. 2. Faktor geografis yang melatarbelakangi untuk mencoba mencari kehidupan yang lebih baik di daerah tujuan. Kondisi geografis di daerah Tanah Batak Toba adalah termasuk tanah tandus termasuk wilayah Samosir sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan. Pada musim paceklik dan gagal panen akibat dari tanah yang tidak subur serta lahan yang akan digarap untuk kehidupan tidak terpenuhi lagi mengakibatkan suku batak toba mencari daerah perantauan untuk mencari kehidupan yang lain. 3. SubEtnis Batak Toba bermigrasi dari dataran tinggi toba akibat dari pertumbuhan penduduknya yang tinggi akan tetapi tidak di imbangi dengan pertambahan ketersedian sumber daya alam. Sehingga Etnis Batak Toba yang masuk di wilayah PT. Perkebunan VII Persero Bah Jambi di Kabupaten Simalungun bermigrasi akibat dari kondisi di dataran tinggi toba tidak dapat lagi mencukupi untuk proses kelangsungan hidup masyarakat yang mendiami daerah dataran tinggi toba tempat daerah asal. Universitas Sumatera Utara Dari faktor yang terdapat dari dari daerah tujuan adalah tersedianya lapangan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai empat 4 H sebagai filosofi Etnis Batak Toba. Dari faktor pribadi merupakan adanya keinginan untuk mencari pekerjaan di daerah yang akan dituju. Keinginan pribadi untuk merantau merupakan adannya informasi dari pihak saudara ataupun dari keluarga sekampung yang telah merantau terlebih dahulu ke daerah desa Bah Jambi. Informasi yang diperoleh menjadi sumber ketertarikan untuk mencoba hal yang baru untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu contoh informasi lapangan pekerjaan yang diperoleh oleh R. Pakpahan yang telah bekerja dari mulai tahun 1978 dari keluarga yang merupakan dari orang tua yang abang adik. Faktor yang lain adalah perkembangan pendidikan, perkembangan pendidikan yang melatarbelakangi untuk memudahkan dalam memperoleh pekerjaan sebagai persyaratan untuk melamar. Hal ini dilakukan oleh sebagaian Etnis Batak Toba mendapatkan pekerjaan di PT. Perkebunan VII Persero, orang – orang yang melamar. Sub Etnis Batak Toba yang melamar dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 1.6 Sub Etnis Batak Toba yang Melamar di Perkebunan PT. Perkebunan VII dan Tinggal di Desa Bah Jambi No Nama Tahun Melamar Pendidikan Trakhir saat Melamar 1 Saban Nababan 1967 SMA Universitas Sumatera Utara 2 Dawasi Siregar 1975 SMA 3 Parto Pakpahan 1968 Sarjana Muda 4 Amir Marpaung 1967 SMA 5 Argelaus Goeltom 1975 SMA 6 Dahlian Pasaribu 1972 SMA 7 Poltak Hutahean 1963 SR Sekolah Rakyat 8 Krisman Panggabean 1982 SMA 9 Ir. A. Situmorang 1967 Sarjana Muda 10 Ir. H.H.L Tobing 1976 Sarjana 11 Drs. S. M. Simanjuntak 1978 Sarjana 12 Ir. P. O. Siahaan 1975 Sarjana 13 Ir. I. M. Siregar 1978 Sarjana 14 Drs. R. Y. Hutabarat 1972 Sarjana 15 Drs A. B. Siregar 1976 Sarjana 16 Drs. B Simorangkir 1979 Sarjana Muda 17 Drs. M Siregar 1974 Sarjana Muda 18 Drs. M. Siringoringo 1977 Sarjana 19 Drs. J Hutagalung 1978 Sarjana Muda 20 Drs. W. A Siregar 1973 Sarjana Muda Sumber: Data Arsip Sentral PT. Perkebunan VII Persero Dari tabel 1.6 Etnis Batak Toba sudah mempunyai pendidikan yang tinggi untuk masuk menjadi karyawan di PT. Perkebunan VII Persero. Dari jenjang pendidikan yang diperoleh Universitas Sumatera Utara mempermudah untuk mendapatkan jabatan di perusahaan tersebut. Pendidikan dilanjutkan oleh karyawan dengan tujuan untuk mendapatkan karir dalam perusahaan. Masuknya Sub Etnis Batak Toba Bekerja di Perkebunan, menurut pernyataan Dahlian Pasaribu rata – rata melamar walaupun ada keluarga yang mencoba untuk memasukkan bekerja di PT. Perkebunan VII Persero. Akan tetapi administrasi harus dilengkapi untuk menjadi pertimbangan pihak PT. Perkebuanan Persero. 26 Pada tahun 1966 Sub Etnis Batak Toba yang masuk menjadi karyawan PT. Perkebunan VII Persero banyak diterima karena berdasarkan kecakapan bisa baca tulis, akan tetapi mereka juga membuat format lamaran sesuai prosedur yang diberikan oleh PT. Perkebunan VII Persero. Dari format lamaran yang sangat penting diberikan kepada PT. Perkebunan VII Persero adalah surat peryataan dari kepala desa Penguhulu. Surat pernyataan yang intinya adalah tidak terkait dengan PKI 27 Partai Komunis Indonesia sebagai partai terlarang di Indonesia. 26 Wawancara dengan Dahlian Pasaribu Di Desa Bah Jambi tgl 25 Oktober 2012 27 PKI indonesia dilarang karena melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan RI, sehingga Pemerintah pada masa orde baru yaitu kepemimpinan Soeharto melarang setiap anggota dan terkait dengan PKI dilarang menjadi PNS Pegawai Negeri Sipil. PT. Perkebuanan VII Pesero merupakan salah satu dari Badan Usaha Milik Negara BUMN yang turut mengikuti syarat yang dianjurkan oleh pemerintah; wawancara dengan Saut Pangaribuan di Desa Bah Jambi tgl 28 Oktober 2012. Universitas Sumatera Utara BAB III KEBERADAAN SUB ETNIS BATAK TOBA DI PT PERKEBUNAN VII PERSERO DI DESA BAH JAMBI Sub Etnis Batak Toba yang datang ke daerah PT. Perkebunan VII Persero Desa Bah Jambi pada tahun 1963 – 1990 dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan akan bertambah selama kurun waktu 23 tahun. Pertambahan penduduk dengan tujuan melamar pekerjaan yang dituju adalah di PT. Perkebunan VII Persero, perusahaan ini menjadi transformator antara etnis yang masuk menjadi karyawan. Sebagai fasilitas yang diberikan oleh PT. Perkebunan adalah perumahan, peribadatan, sarana olah raga dan pusat perbelanjaan, di fasilitas yang diberikan oleh perusahaan Sub Etnis Batak Toba akan melakukan interaksi ini dengan penduduk yang dijumpai ataupun etnis lainnya akan melakukan interaksi.

3.1 PERKEMBANGAN SUB ETNIS BATAK TOBA DI DESA BAH JAMBI 1963-- 1990