Kedudukan Dalam Pemerintahan Desa Bah Jambi Kedudukan Dalam Pekerjaan di PT. Perkebunan VII Persero

Adapun punguan yang dibentuk di Desa Bah Jambi adalah a. Punguan marga Punguan marga yang dibentuk berdasarkan garis keturunan di bagi – bagi beberapa dan yang bergabung dalam satu sub marga yang ada di Desa Bah Jambi yang terbentuk mulai tahun 1980 – 1990 yaitu: a. Punguan Raja Sonang yang terdiri dari Marga Pakpahan, Goeltom, Samosir b. Punguan Bor – Bor yaitu Limbong, Sagala, Pasaribu, Manik, dan lain lain. c. Punguan Raja Oloan yaitu Naibaho, Sihotang, dan Manullang d. Punguan Tampubolon. e. Punguan Opat Pisoran f. Punguan Aritonang b. Punguan Lingkungan STM Serikat Tolong Menolong Yaitu punguan yang dibentuk bertujuan untuk saling tolong menolong dalam upacara adat istiadat yaitu pada adat kematian dan perkawinan dll. Akan tetapi punguan STM ini tidak tertutup kemungkinan terhadap etnis lain menjadi anggota karena bentuknnya adalah sosial tanpa mengandung unsur ras.

4.3.2. Kedudukan Dalam Pemerintahan Desa Bah Jambi

Universitas Sumatera Utara Kedudukan dalam pemerintahan desa yang dapat dilakukan dan diwujukkan oleh Sub Etnis Batak Toba merupakan aplikasi dari nilai budayanya sendiri yaitu Hasangapon kehormatan, dan Hamuliaon Kemuliaan untuk membentuk Harajaon 45 Di Desa Bah Jambi Etnis Batak Toba yang berkuasa dalam menduduki kepala desa mulai dari tahun 1963 – 1990 adalah W Saragi 1959 – 1989, dan Azis Siregar 1989 – 2004. Kekuasaan ini diperoleh karena adanya rekomendasi dari PT. Perkebunan VII Persero dengan syarat memperoleh jabatan di perusahaan tersebut. W. Saragi dan Azis Siregar merupakan karyawan PT. Perkebunan VII Persero yang jabatannya sebagai mandor dipercaya untuk memimpin Desa Bah Jambi. Dengan predikat ini, keberhasilan Sub Etnis Batak Toba di daerah Bah Jambi dalam mewujudkan Hasangapon dan Hamuliaon cukup berhasil. Kerajaan. Pemerintahan Desa pada tahun 1963 – 1990 bukan dipilih oleh rakyat secara langsung sama halnya dengan pemilihan bupati di masa era orde lama dan orde baru. Pemilihan Kepala Desa Bah Jambi merupakan wewenang dari PT. Perkebunan VII Persero karena mayoritas penduduk adalah karyawan dan tanah hak milik dan fasilitas seperti rumah peribadatan, pendidikan dan sarana olah raga merupakan milik PT. Perkebunan VII dan karyawan sebagai hak guna selama aktif menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Sehingga pemimpin desa disesuaikan dengan keinginan PT. Perkebunan untuk mengurus Desa Bah Jambi.

4.3.3. Kedudukan Dalam Pekerjaan di PT. Perkebunan VII Persero

45 Harajaon yang dimaksud adalah bukan membentuk kerajaan pada masa kerajaan – kerajaan di Indonesia sebelum merdeka. Kerajaan yang dimaksud adalah kedudukan dalam pemerintahan dalam konteks struktur pemerintahan Indonesia Universitas Sumatera Utara Kedudukan dalam pekerjaan merupakan jenjang karir yang diperoleh melalui predikat terhadap keahlian yang sesuai dengan jabatan yang di berikan oleh PT. Perkebunan VII. Persero. Jabatan yang diperoleh ketika mulai adanya Sub Etnis Batak Toba di Desa Bah Jambi adalah Sopir, Mandor, dan staf administrasi dan kepala bagian. Jabatan ini diberikan karena Sub Etnis Batak Toba mempunyai pendidikan dan berkemauan keras untuk berkembang. Sub Etnis Batak Toba yang mempunyai kedudukan dari tahun 1963 – 1990 adalah: 46 1. M. Sihombing sebagai staf bengkel listrik 2. A. Sianipar sebagai dinas tranportasi 3. S. O. Pangaribua sebagai Kepala Bagian Administrasi. 4. Ir. M. Samosir 5. Saban Nababan 6. Dawasi Siregar 7. Parto Pakpahan 8. Amir Marpaung 9. Argelaus Goeltom 10. Dahlian Pasaribu 11. Poltak Hutahean 12. Krisman Panggabean 13. Ir. A. Situmorang 46 Arsip PT. Perkebunan VII Persero Bah Jambi Tahun 1981. Universitas Sumatera Utara 14. Ir. H.H.L Tobing 15. Drs. S. M. Simanjuntak 16. Ir. P. O. Siahaan 17. Ir. I. M. Siregar 18. Drs. R. Y. Hutabarat 19. Drs A. B. Siregar 20. Drs. B Simorangkir 21. Drs. M Siregar 22. Drs. M. Siringoringo 23. Drs. J Hutagalung 24. Drs. W. A Siregar Kedudukan dalam pekerjaan ini juga merupakan usaha untuk mewujudkan Hamoraon Kekayaan dengan memperoleh penghasilan yang tinggi melalui jenjang karir, Hasangapon Kehormatan dalam pekerjaan di PT. Perkebunan VII Persero merupakan hasil jerih payah melalui pendidikan dan keberhasilan dalam pekerjaan untuk mendapatkan karir yang lebih tinggi.

4.3.4. Kedudukan Sub Etnis Batak Toba Setelah Pensiun .