47
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut
1. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran teknologi mekanik di SMK Negeri 2 Klaten dengan menggunakan metode pemberian tugas
pembuatan mind mapping?
2. Apakah metode pemberian tugas pembuatan mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran teknologi mekanik
di SMK Negeri 2 Klaten?
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara 2 orang atau 2 pihak, ialah
praktisi dan peneliti. Dalam hal ini, peneliti merupakan observer utama dan guru
dipandang sebagai praktisi yang tidak mempunyai kesempatan melakukan observasi atau monitoring, melainkan semata-mata menjalankan skenario
pembelajaran. Guru hanya berperan mengembangkan pembelajaran tindakan menurut rencana tindakan yang telah dirancang. Sementara bagaimana dampak
dan situasi kelas sebelum, selama, dan setelah tindakan adalah menjadi tanggung jawab peneliti atau
observer Pardjono, 2007 : 41.
Suharsimi 2006: 17 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian kolaborasi, yaitu pihak yang melakukan tindakan adalah guru
mata pelajaran memilih teknologi mekanik itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah
peneliti bukan seorang guru yang sedang melakukan tindakan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian model Kemmis Mc Taggart. Ada beberapa ahli yang mengemukakan
model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, menurut Suharsimi Arikunto 2008:16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
49 Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah desain
dari Suharsimi Arikunto 2008:16 yang menggambarkan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui beberapa siklus dan masing-masing siklus
terdiri dari empat tahap, adapun tahap-tahap model PTK dimaksud menggambarkan adanya empat langkah dan pengulangannya, yang disajikan
dalam bagan berikut ini. Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi SIKLUS N Pelaksanaan
Pengamatan Dan seterusnya
Gambar 3. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2006:97
Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya
sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke 1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan
pengamat berbeda. Jika pelaksana juga pengamat, mungkin pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah
terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau terjadi.
50 Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan,
yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan
harus sesuai dengan rancangan, tetapi harus pula bersikap wajar. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak mengubah prinsip, hindari
kekakuan. Tahap 3 : Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Sebetulnya kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4 : Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah terjadi. Istilah “refleksi” sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti dalam hal ini siswa yang diajar, untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan
B. Setting Penelitian
Setting penelitian adalah situasi kondisi dan tempat dimana responden melakukan kegiatan secara alami yang dipandang sebagai analisis dalam
penelitian Pardjono dkk, 2007:67. Setting penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu :