31
8. Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan peserta didik. Peran guru
di sini sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Tujuan dari
model pembelajaran ini adalah melatih peserta didik untuk lebih tanggap menerima pesan dari peserta didik lain dalam bentuk bola salju yang
terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Model pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok untuk
mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola kertas pertanyaan lalu
dilempar ke peserta didik lain yang masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan yang diperoleh Kisworo dalam Mukhtari, 2010:6.
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif
dalam kelompok. Peserta didik membuat dan menjawab pertanyaan dari peserta didik lain melalui bola salju kertas pertanyaan.
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran ini menurut Suprijono 2009 adalah pertama guru menyampaikan materi yang akan
disajikan, dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Kedua, guru membentuk peserta didik berkelompok lalu memanggil masing-masing
32 ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. Ketiga,
masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada temannya. Keempat,
masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok. kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik
yang lain. Setelah peserta didik dapat satu bola diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis. Terakhir, guru memberikan
kesimpulan. Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan karena peserta didik seperti bermain, peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal, peserta didik menjadi siap dengan berbagai kemungkinan karena tidak
tahu pertanyaan apa yang dibuat temannya, peserta didik terlibat aktif, dan ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran ini adalah sangat bergantung pada kemampuan peserta didik dalam memahami materi
sehingga apa yang dikuasai hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat peserta didik hanya seputar materi yang sudah dijelaskan
atau contoh soal yang telah diberikan. Selain itu ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik menjadi penghambat anggota lain
33 dalam memahami materi. Kelas yang seringkali gaduh karena peserta
didik yang terlalu bersemangat dalam melempar pertanyaan juga merupakan kelemahan model pembelajaran ini.
9. Materi Pembelajaran Usaha dan Energi