Penilaian Hasil Belajar Deskripsi Teori

13 dan berusaha menemukan pola dan prinsip yang menghubungkan fenomena-fenomena. Hukum atau prinsip fisika merupakan pola-pola yang telah terbukti dan digunakan secara luas. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai suatu usaha untuk membawa perubahan baik dari segi ilmu pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Diperoleh pula kesimpulan bahwa fisika merupakan ilmu sains yang mempelajari alam secara mikro maupun makro beserta interaksi dan fenomena yang terjadi di antaranya sehingga dapat dijelaskan secara matematis sebagai dasar bagi ilmu sains lainnya. Sehingga belajar fisika merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai suatu usaha untuk memperoleh ilmu yang berkaitan dengan alam beserta interaksi dan fenomena yang trejadi sehingga membawa perubahan baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.

2. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian menurut Sunarti dan Rahmawati 2013: 7 merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga muncul menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pembelajaran. Howard Kingsley dalam Sudjana 1999: 22 membagi tiga hasil belajar yaitu ketrampilan dan kebiasaan, 14 pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan kurikulum. Menurut Gagne dalam Hermawan 2011: 10-20 hasil belajar dibagi menjadi lima kategori. Kelima kategori tersebut meliputi: a Informasi verbal, b Ketrampilan intelektual, c Strategi Kognitif, d Sikap, dan e Ketrampilan motorik. Informasi verbal Verbal information adalah kemampuan yang memuat peserta didik untuk memberikan tangapan khusus terhadap stimulus yang relatif khusus. Untuk menguasai kemampuan ini peserta didik hanya menggunakan ingatan sebagai penyimpanan informasi. Ketrampilan intelektual Intellectual Skill merupakan kemampuan yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan kognitif sehingga mampu memecahkan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang belum pernah dipelajari. Strategi kognitif Cognitive strategies mengacu pada kemampuan mengontrol proses internal yang dilakukan oleh individu dalam memilih dan memodifikasi cara berkonsentrasi, belajar, mengingat, dan berpikir. Sikap Attitude mengacu pada kecenderungan untuk membuat pilihan atau keputusan untuk bertindak di bawah kondisi tertentu. Keterampilan motorik mengacu pada kemampuan melakukan gerak atau tindakan yang terorganisasi yang direfleksikan melalui kecepatan, ketepatan, kekuatan. Di Indonesia rumusan tujuan pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang dibagi menjadi tiga 15 ranah yaitu ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dilakukan dengan penilaian proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Menurut Hosnan 2014: 396 penilaian pada ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut. a. Penilaian proses atau ketrampilan dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis. c. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap. Prinsip penilaian hasil belajar yang dinyatakan dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 yaitu 1 sahih, penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur , 2 objektif, penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak 16 dipengaruhi subjektivitas penilai, 3 adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, 4 terpadu, penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran, 5 terbuka, prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan, 6 menyeluruh dan berkesinambungan, penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik, 7 sistematis, penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah- langkah baku, 8 beracuan kriteria, penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, dan 9 akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi mekanisme, prosedur , teknik, maupun hasilnya. Hasil belajar sangat penting dalam dunia pendidikan karena merupakan indikator pencapaian target yang direncanakan. Bagi guru hasil belajar tidak hanya menjadi indikator keberhasilan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik melainkan penggunaan model yang digunakan dalam proses belajar mengajar serta menentukan peserta didik yang telah mencapai ketuntasan minimal dan berhak melanjutkan ke materi berikutnya. Bagi peserta didik hasil belajar menjadi tolok ukur penguasaan materi yang disampaikan oleh guru. Bagi sekolah hasil belajar yang baik meningkatkan kredibilitas serta reputasi sekolah baik di masyarakat maupun dunia pendidikan. Bagi dinas dan 17 lembaga pendidikan lain hasil belajar menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan kurikulum di sekolah. Oleh karena itu penilaian hasil belajar harus dapat memberikan informasi kepada guru agar guru dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai perkembangan belajarnya secara optimal.

3. Ranah Kognitif

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT

0 2 212

Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivis-Metakognitif terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Retensi Peserta Didik IMG 20151207 0018

0 0 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 3 BANTUL.

2 4 313

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN MODEL BERBASIS PROYEK DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN.

0 0 253

Pengembangan Instrumen Penilaian Peserta Didik Aspek Afektif dan Psikomotorik pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Mata Pelajaran Fisika SMA.

0 5 93

PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA TANPA MEDIA PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 1

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT BERBANTU KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG (Studi Quasi Eksperimen Peserta Didik Kelas X SMA

0 1 107

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X - Raden Intan Repository

0 1 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKOVERI TERBIMBING DAN JURNAL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAR - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKOVERI TERBIMBING DAN JURNAL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS X SMA N

0 0 9