29 mendalam, diskusi berjalan sunggguh-sungguh dan nilai-nilai kerjasama
antar peserta didik lebih tinggi, peserta didik yang pandai dapat mengajari peseta didik yang kurang pandai, meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan, dan toleransi. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran ini adalah kelas cenderung ramai jika guru tidak dapat mengkondisikan
dengan baik.
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example
Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi
pelajaran. Pembelajaran diawali dengan pemberian contoh berupa gambar atau media lain sebagai penjelasan konsep awal. Kemudian
peserta didik diberikan gambar lain yang akan didiskusikan bersama dengan peserta didik laiin. Strategi ini bertujuan untuk mendorong
peserta didik berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan- permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Penggunaan media gambar dirancang agar peserta didik dapat meganalisis gambar tersebut dan kemudian dijelaskan secara singkat isi
dari gambar Miftahul Huda, 2012: 234. Sedangkan menurut Rochyandi 2004: 11 model pembelajaran Example Non Example merupakan model
pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat
menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada dalam gambar. Example Non Example
30 diharapkan dapat mendorong peserta didik menuju pemahaman yang
lebih dalam mengenai materi yang ada. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
model Example Non Example adalah model pembelajaran kooperatif yang diambil dari contoh, kasus, atau gambar yang relevan dengan
kompetensi dasar dan mendorong peserta didik lebih berpikir kritis dalam memahami permasalahan.
Menurut Agus Suprijono 2013: 125 langkah-langkah model pembelajaran Example Non Example yaitu 1 guru mempersiapkan
gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2 guru memasang gambar, 3 guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik
untuk memperhatikan dan menganalisis gambar, melalui diskusi kelompok peserta didik, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat
pada kertas. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, 4 mulai dari komentar atau hasil diskusi peserta didik, guru
menjelaskan materi sesuai kompetensi yang dicapai. Kelebihan dari model ini adalah peserta didik lebih kritis dalam
menganalisa gambar, peserta didik mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, peserta didik terlibat dalam satu proses penemuan
dan membangun konsep, dan peserta didik diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sedangkan kelemahan dari model ini
adalah tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan memakan waktu yang banyak Depdiknas, 2007: 219.
31
8. Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing