Wan Jun Even Manurung : Usulan Perbaikan Metode Kerja Pada Proses Sortasi Rubber Smoke Sheet Di Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pabrik karet kebun Gunung Para terdiri dari dua jenis pengolahan yaitu pabrik yang menghasilkan sheet dan pabrik yang menghasilkan crumb rubber. Pabrik getah
lateks menjadi sheet atau RSS Rubber Smoke Sheet mulai beroperasi pada tahun 1960 dengan hasil produksi : RSS-1, RSS-2, RSS-3, Cutting
Kapasitas Olah pabrik = 16.800 kg kadar kotor sheethari
Kebutuhan Air = 20-25 m
3
ton kadar sheet Kebutuhan kayu asap
= 3.5 m
3
ton kadar sheet Kebutuhan fomit acid
= 7.5-9.00 kg ton kadar sheet Bahan baku latex berasal dari kebun sendiri Kebun milik perusahaan. Hasil
olahan sebagian besar diekspor dan selebihnya dipasarkan di dalam negeri lokal. Pengolahan kompo bahan baku untuk membuat crumb rubber menjadi standard
Internasional Rubber mulai beroperasi mulai pada tahun 1960 dengan hasil produksi : SIR 10, SIR 20.
Kapasitas Olah Pabrik = 24 ton SIR hari Kebutuhan Air
= 3000 liter jam
2.3. Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi
Organisasi adalah merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi, setiap tugas dan kegiatan dapat
Wan Jun Even Manurung : Usulan Perbaikan Metode Kerja Pada Proses Sortasi Rubber Smoke Sheet Di Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
didistribusikan dan dikerjakan oleh setiap anggota kelompok secara efisien sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari sumber daya yang ada untuk
mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan. Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar tercipta kerjasama yang baik dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan organisasi organization chart yang memperlihatkan susunan fungsi-
fungsi, departemen-departemen dalam organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan kerja baik secara horizontal maupun vertikal.
Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai struktur organisasi dalam bentuk organisasi garis atau lini dan fungsional.
Adapun struktur organisasi yang digunakan pada Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para adalah struktur organisasi fungsional dan lini seperti
pada Gambar 2.1
Wan Jun Even Manurung : Usulan Perbaikan Metode Kerja Pada Proses Sortasi Rubber Smoke Sheet Di Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2010.
Asisten Teknik
Asisten Laboratorium
Asisten Pengolahan
Asisten Tata
Usaha
Asisten Sipil dan
Alat Berat Asisten
Personalia Kebun
Masinis Kepala
Manajer
Fungsional Lini
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Keterangan Garis
Gam bar 2.1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III
Kebun Karet Gunung Para
Berdasarkan Gambar 2.1. di atas maka dapat dikatakan bahwa bentuk struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para adalah berbentuk
campuran fungsional dan lini. Dikatakan berbentuk fungsional karena terdapat pembagian bidang-bidang seperti asistensi teknik, asisten laboratorium, dan bagian
yang lainnya. Organisasi dikatakan berbentuk lini, karena suatu bentuk kekuasaan dan tanggung jawab diturunkan secara garis dari tingkat pimpinan atas kepada tingkat
bawahnya. Pada struktur organisasi prinsip kesatuan dalam komando akan terpelihara dengan baik. Atasan hanya memerintah bawahan tertentu dan bawahan akan
memberikan laporan kepada atasan yang memberikan perintah.
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab