Jenis Aborsi Aborsi 1. Pengertian

dalam rahim uterus, sebelum usia janin fetus mencapai 20 minggu http:www.nedstatbasic.net. Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, gugur kandungan atau aborsi bahasa Latin: abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat hidup sebelum 38 minggu namon setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur http:www.nedstatbasic.net. Di Indonesia, belum ada batasan resmi mengenai aborsi. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu. Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda atau sebelum bulan ke empat masa kehamilan http:www.nedstatbasic.net.

2.4.2. Jenis Aborsi

Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi http:www.nedstatbasic.net : 1. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami. Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009 2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah: • Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan. • Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat. • Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain. Dalam bahasa sehari-hari, istilah “keguguran” biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara “aborsi” digunakan untuk induced abortion. Sedangkan jenis abortus menurut terjadinya dibagi menjadi dua yaitu http:www.nedstatbasic.net : 1. Abortus spontanea abortus yang berlangsung tanpa tindakan, yaitu : • Abortus Imminens : Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. • Abortus insipiens : Peristiwa perdarahan uterus pads kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hash konsepsi masih dalam uterus. • Abortus inkompletus : Pengeluaran sebagian hash konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. • Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. 2. Abortus provokatus abortus yang sengaja dibuat, yaitu : menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009 bayi belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur 28 minggu, atau berat badan bayi belum 1000 gram, walaupun terdapat kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Abortus provokatus dapat dibedakan menjadi : • Abortus Provokatus MedisinalisArtificialisTherapeuticus Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya : a. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan sesuai dengan tanggung jawab profesi. b. Harus meminta pertimbangan tim ahli ahli medis lain, agama, hukum, psikologi. c. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. d. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenagaperalatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah. e. Prosedur tidak dirahasiakan f. Dokumen medik harus lengkap • Abortus Provokatus Kriminalis Abortus yang sengaja dilakukan dengan tanpa adanya indikasi medik ilegal. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009 tertentu. Abortus Provokatus Kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki KTD. Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya : a. Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil. b. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggantidak mau untuk punya anak lagi. c. Kehamilan di luar nikah. d. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga. e. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat f. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest hubungan antar keluarga. Selain itu tidak bisa dilupakan jugs bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan. g. Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis biasanya adalah : pertama, wanita bersangkutan. Kedua, dokter atau tenaga medis lain demi keuntungan atau demi rasa simpati. Ketiga, orang lain yang bukan tenaga medis yang karena suatu alasan tidak menghendaki suatu kehamilan.

2.4.3. Aborsi Tidak Aman Unsafe Abortion

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di SMA Negeri 5 Pematang Siantar Tahun 2013

1 47 163

Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi SMA Methodist Pematang Siantar Terhadap Konjungtivitis

0 37 47

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN RAYA TERHADAP PERPINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN SIMALUNGUN DARI PEMATANG SIANTAR KE PEMATANG RAYA.

5 13 27

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

0 0 18

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

0 0 2

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

0 0 7

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

0 0 40

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

1 3 4

Efektivitas Penyuluhan Metode Diskusi Dan Curah Pendapat Tentang Aborsi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk Negeri 3 Pematang Siantar Tahun 2015

0 0 45

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG ABORSI KARENA KEHAMILAN TIDAK DIKEHENDAKI DI SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 7