yang berkualitas dilengkapi dengan konseling. Konseling keluarga berencana dimaksudkan untuk membimbing klien melalui komunikasi dan pemberian informasi
yang obyektif untuk membuat keputusan tentang penggunaan salah satu metode kontrasepsi yang memadukan aspek kesehatan dan keinginan klien, tanpa
menghakimi. Bagi remaja yang belum menikah, perlu dibekali dengan pendidikan seks
sedini mungkin sejak mereka mulai bertanya mengenai seks. Namun, perlu disadari bahwa risiko terjadinya kehamilan selalu ada, sekalipun pasangan menggunakan
kontrasepsi. Bila akses terhadap pelayanan aborsi yang aman tetap tidak tersedia, maka akan selalu ada ‘demand’ perempuan terhadap aborsi tidak aman Susilo ,
2002.
2.4.4. Kehamilan Yang Tidak Dikehendaki KTD
Zahrotinisak 2002, menyatakan terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki dapat berakibat buruk terhadap janin ibu, ataupun anak setelah lahir. Banyak wanita
ibu yang tidak menghendaki kehamilannya, berupaya menggugurkan janinnya dengan meminum obat-obatan tertentu atau melakukan aborsi. Namun ada yang
menerimanya dengan pasrah dan menghendaki janinnya lahir walaupun di warnai dengan rasa kekecewaan. Moralitas dan rasa keibuan nya yang sering mengusiknya
untuk kemudian menerima kehamilan itu. Kehadiran anak dari kehamilan tidak dikehendaki secara emosi kejiwaan mempunyai hubungan batin yang kurang dekat
dengan ibu atau ayah, hal ini menimbulkan kesenjangan dalam memberi perhatian, kasih sayang, dukungan, bahkan penyediaan fasilitas-fasilitas lahirmateril seperti
pendidikan, kesehatan, pakaian dan lain-lain. Dibandingkan dengan anaknya dari
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
kehamilan yang memang dikehendaki
Dari hasil SDKI 1997, delapan dari sepuluh kelahiran 83 memang
diinginkan sesuai rencana, sembilan persen diharapkan tetapi pada waktu kemudian ditunda, dan delapan persen tidak diinginkan sama sekali. Urutan kelahiran
mempunyai hubungan erat dengan perencanaan kehamilan. Hampir semua kelahiran pertama diharapkan 95, dan satu dari empat dari kelahiran ke empat dan
seterusnya tidak dikehendaki 32,1. Zahrotinisak 2002 juga mengatakan, kehamilan tidak dikehendaki dan
aborsi, merupakan dua hal yang erat kaitannya terutama untuk aborsi yang sengaja dilakukan tanpa alasan medis. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun 1997
di Jawa Barat, menunjukan bahwa aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki mempunyai alasan-alasan :
1. Karena malu, takut 15 2. Sudah memiliki anak, tidak ingin, hamil lagi 40
3. Belum ingin memiliki anak lima persen 4. Disuruh suami lima persen.
2.4.5. Kehamilan Remaja.
Bagus 1998 kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk melakukan hubungan seksual mengakibatkan tejadi kehamilan remaja, yang sebagian
besar tidak dikehendaki. Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan memberikan tekanan batin stres yang disebabkan oleh
beberapa faktor. Melakukan gugur kandung tetap belum dapat diterima karena bertentangan
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
dengan ajaran agama dalam lingkungan dasar negara Pancasila. Sekalipun pelaksanaan gugur kandung bertentangan moral agama tetap merupakan alternatif
yang paling ringan risikonya dan murah biayanya dibandingkan menerima cemoohan masyarakat, keluarga dan temannya bila kehamilan diteruskan sampai pada
persalinan. Dalam pelaksanaan gugur kandung sering dilakukan secara tersembunyi oleh tenaga tidak terlatih atau dukun, sehingga dapat berakibat buruk. Gugur kandung
yang ditangani orang yang kurang dapat dipertanggung jawabkan akan terjadi perdarahan, kerusakan alat reproduksi remaja, dan infeksi yang mengakibatkan
kematian. Disamping itu kesembuhan yang kurang sempurna dapat mengakibatkan kerusakan alat reproduksi dan infeksi menahun dan infertilitas. Kerusakan partial
saluran telur wanita dapat menimbulkan hamil ektopik makin meningkat yang memerlukan tindakan darurat.
Bila kehamilan ini diteruskan dalam usia yang relatif muda dari sudut kebidanan dapat mengakibatkan penyulit komplikasi kehamilan yang cukup besar
diantaranya persalinan belum cukup bulan prematuritas, pertumbuhan janin dalam rahim yang kurang sempurna, kehamilan dengan keracunan yang memerlukan
penanganan khusus, persalinan sering berlangsung dengan tindakan operasi,perdarahan setelah melahirkan makin meningkat, kembalinya alat reproduksi
yang terlambat setelah persalinan mudah terjadi infeksi setelah persalinan, pengeluaran ASI yang tidak cukup. Upaya demikian maka pemilihan gugur kandung
merupakan pilihan yang paling ringan resikonya, sekalipun masih tetap mempunyai penyulit yang tidak sedikit.
Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat telah berhadapan dengan
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
revolusi kebebasan seksual pada remaja yang dapat mengakibatkan dua masalah penting yaitu penyakit hubungan seks yang menjurus pada penyakit radang panggul
dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Kejadian yang muncul kepermukaan sangat kecil dibandingkan yang sebenarnya dalam masyarakat laksana gunung es.
Pelaksanaan praktis upaya preventif tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan hubungan remaja dalam lingkungan keluarga, memberikan pendidikan
seksual yang sehat, mengikut sertakan dalam semua aktipitas yang produktif, menganjurkan untuk menggunakan metode keluarga berencana. Untuk mengatasi
kehamilan yang tidak dikehendaki perlu di ikuti dengan tepat pelaksanaan Undang- Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 15 dalam melakukan tindakan
tertentu. Upaya preventif bertujuan untuk menyelamatkan alat reproduksi remaja, sehingga tidak terjadi akibat yang buruk dan dapat meneruskan serta menurunkan
generasi yang tangguh pada waktunya berkeluarga nanti.
2.4.6. Pendidikan Seks Berbasis Sekolah