BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa umur responden terbesar
adalah 18 tahun dan umur terkecil adalah 14 tahun tabel 4.1. Batasan umur responden ini sesuai dijadikan responden penelitian aborsi dari kehamilan tidak
dikehendaki karena dalam batasan masa pubertas remaja.
Remaja adalah seorang anak manusia yang berusia 14-21 tahun. Di dalam keadaan ini mereka sangat rawan terhadap apapun, mereka selalu ingin mencoba
segala sesuatu yang ada di dunia ini tanpa memikirkan akibatnya di masa yang akan datang. Untuk itu para remaja perlu mendapat pendidikan atau bimbingan agar dapat
menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa masyarakat serta agamanya Suarta, 2007.
Seperti terlihat pada bab terdahulu tujuan penelitian ini fokus pada remaja putri ini dilakukan agar mendapat data yang akurat seperti yang disajikan
menunjukkan kebutuhan remaja khususnya putri .
5.2. Sumber Informasi Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki
Dari data diperlihatkan bahwa Tabel 4.1 40,5 responden mendapatkan informasi tentang aborsi dari media elektronik Televisi. Keadaan ini menunjukkan
bahwa peranan TV adalah sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi masyarakat kita. Seperti yang kita lihat saat ini kasus-kasus kriminal aborsi yang sampai
merenggut nyawa korban tidak tertinggal disiarkan diberbagai program acara TV tersebut. Keadaan ini sesuai dengan teori Bachtiar 2002 yang menyatakan TV
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
adalah media yang menyampaikan pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak. Artinya dengan menonton siaran tentang aborsi tadi masyarakat
atau remaja putri yang dimaksud tahu aborsi. Sumber informasi orang tua ialah 11,39, data ini menunjukkan bahwa
peran orang tua sangat lemah dibandingkan orang tualah yang melahirkan responden dan mengasuhnya sampai saat ini. Keadaan ini terjadi mungkin karena kurangnya
keterbukaan orang tua dan anak. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Jamaluddin 2001. Kendala orang tua untuk membicarakan masalah kesehatan reproduksi, ialah
orang tua sering mengeluh harus memulai dari mana bahwa ada rasa malu, canggung dan sungkan karena merupakan suatu sifat yang sangat pribadi .
Kakaksaudara adalah orang yang terdekat dan orang yang paling dipercayai responden mendapat hasil hanya 66,3 keadaan ini bisa terjadi oleh karena
pengetahuan kakak tentang aborsipun rendah bahkan tidak tau sama sekali. Guru 66,3, Petugas kesehatan 66,3, dan tokoh agama 6,33 ketiga hal ini saling
berkaitan, dan data ini menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat lemah. Padahal, peranan ketiga diatas handal untuk sering dan bekerja sama mencapai tugas
kesehatan reproduksi ini sesuai dengan penelitian Suarta 2002 yang menyatakan lemahnya kerja sama antar sektor depkes,depdiknas,depsos menjadi hambatan bagi
pendidikan kesehatan reproduksi.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
Teman sebaya hanya 66,3 data ini menunjukkan bahwa peranan teman sebaya juga sangat lemah. Untuk membantu pencapaian pendidikan kesehatan
reproduksi. Peranan pelajar remaja dibutuhkan untuk ikut mensukseskan pendidikan kesehatan reproduksi. Penelitian ini sesuai dengan teori Suarta 2002 dibutuhkan
peranan anak sekolah dalam pencapaian program artinya bahwa responden belum pernah dilibatkan dalam hal dimaksud disekolahnya. Media cetak 16,46 ini
menunjukkan peranan media cetak dapat dikatakankan aktif.
5.3. Pembahasan Hasil Pengetahuan Responden Pada Penelitian