Para siswa khususnya remaja putri di SMU Negeri I Pematang Siantar tentu saja tidak luput dari arus informasi yang semakin gencar tersebut. Tanpa adanya atau
tanpa dibekalinya remaja dengan pengetahuan maupun sikap yang baik terhadap informasi tersebut, hal ini tentu sangat berpeluang terjadinya hubungan seks pranikah
yang berlanjut kepada kejadian aborsi dari kehamilan yang tidak dikehendaki di sekolah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki
di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
1.2. Permasalahan
Bagaimana pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun.
1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Pematang Siantar Kecamatan Siantar
Kabupaten Simalungun tahun 2007.
1.3.2. Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Siantar kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun tahun 2007.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
2. Untuk mengetahui sikap remaja putri terhadap aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki di SMU Negeri I Siantar kecamatan Siantar Kabupaten
Simalungun tahun 2007.
1.4. Manfaat Penelitian: 1. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan keilmuan khususnya di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten dalam upaya
penyuluhan kesehatan dimasa yang akan datang. 3. Sebagai pedoman bagi remaja putri untuk pencegahan melakukan seks dini,
kehamilan tidak direncanakan, dan aborsi dari kehamilan tidak dikehendaki.
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah seluruh aktivitas manusia, baik yang teramati maupun yang tidak teramati oleh pihak luar. Perilaku merupakan
respon terhadap stimulus rangsangan dari luar. Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, lalu organisme tersebut meresponnya
Notoatmodjo, 2003. Notoadmojo 2003 juga menjelaskan bahwa dari bentuk respon terhadap
stimulus, perilaku dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Perilaku tertutup convert behavior, respon terhadap stimulus yang terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap. 2. Perilaku terbuka overt behavior, respon terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata, jelas bentuk dan prakteknya serta dapat diamati oleh orang lain. Menurut Ali 2003, secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu
respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan stimulus dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk dua macam, yakni :
1. Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berfikir, tanggapan
atau sikap batin, dan pengetahuan. Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut tidak membawa
anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi. Contoh lain adalah seorang yang
Tinceuli Sinaga : Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Aborsi Dari Kehamilan Tidak Dikehendaki..., 2007 USU Repository © 2009