Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008.
USU Repository © 2009
sebuah instrumen investasi dan untuk memperbaiki status kredit atau peringkatnya ditingkatkan agar dapat dijual kepada investor. Adapun instrumen atas hasil
sekuritisasi ini dikenal sebagai Efek Beragun Aset EBA.
12
Sekuritisasi pada hakikatnya adalah teknik pembiayaan dengan mana dikumpulkan dan dikemas sejumlah aset aktiva keuangan berupa piutang
tagihan yang lahir dari transaksi keuangan atau transaksi perdagangan yang biasanya kurang likuid menjadi Efek yang likuid karena mudah diperjual-belikan.
Proses sekuritisasi yang dilaksanakan akan diserahkan kepada suatu wahana yang disebut Special Purpose Vehicle SPV. Dalam pasar modal Indonesia, wahana
sekuritisasi tersebut adalah berupa Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK-EBA yang diatur berdasarkan Peraturan BAPEPAM Nomor IX.K.1 tentang
Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Asset Backed Securities sebagaimana dimuat dalam Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
28PM2003 tanggal 21 Juli 2003.
13
1. Jenis Penelitian
F. Metode Penulisan
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini dengan tujuan supaya dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penulisan
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Dalam menyusun skripsi ini, digunakan Metode Penelitian Hukum Normatif yang bersifat deskriptif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian dengan
12
Adler Haymans Manurung Eko Surya Lesmana Nasution, Investasi Sekuritisasi Aset Mudah Himpun Dana Triliunan Rupiah, Jakarta: PT Gramedia, Cetakan Pertama, 2007, hal 3.
13
http:www.hukumonline.com ,terakhir kali diakses tanggal 24 April 2008.
Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008.
USU Repository © 2009
hanya mengolah dan menggunakan data-data sekunder. Sedangkan yang bersifat deskriptif maksudnya penelitian tersebut kadangkala dilakukan
dengan melakukan suatu survei ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang dapat mendukung teori yang telah ada.
2. Sumber Data
A. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan melalui wawancara dengan informan yang berasal dari pihak PT.BTN Kantor Cabang Medan Jalan
Pemuda No.10 A Medan dan pihak-pihak yang terkait. B.
Data Sekunder Data-data sekunder tersebut, meliputi:
14
1 Batang Tubuh UUD 1945
1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, dan terdiri dari:
a. Normakaidah dasar, yaitu: Pembukaan UUD 1945 b. Peraturan dasar:
2 Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR
c. Peraturan Perundang-undangan: 1
Undang-Undang dan peraturan yang setaraf, 2
Peraturan Pemerintah dan peraturan yang setaraf, 3
Keputusan Presiden dan keputusan yang setaraf, 4
Keputusan Menteri dan keputusan yang setaraf,
14
Amiruddin Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 31-32.
Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008.
USU Repository © 2009
5 Peraturan-peraturan Daerah.
d. Bahan Hukum yang tidak dikodifikasikan, seperti Hukum Adat. e. Yurisprudensi
2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang-
Undang RUU, hasil-hasil penelitian, atau pendapat para pakar hukum. 3. Bahan Hukum Tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia.
3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a. Penelitian Kepustakaan Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan
data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik koleksi pribadi maupun
dari perpustakaan, artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan
perundang-undangan. b. Penelitian Lapangan Fields Research, yaitu suatu pengumpulan data
dengan cara terjun ke lapangan guna memperoleh data-data yang diperlukan, dan data yang diperoleh itu disebut dengan data primer. Dalam
penelitian ini dilakukan wawancara interview. Wawancara interview adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka face-to-face, seketika
Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008.
USU Repository © 2009
seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan
masalah penelitian kepada seorang responden.
15
BAB I : Berisikan Pendahuluan yang merupakan pengantar yang di dalamnya terurai mengenai Latar Belakang Penulisan Skripsi,
Perumusan Masalah kemudian dilanjutkan dengan Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan,
4. Analisis Data Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisis secara
perspektif dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan dengan cara membaca, menafsirkan dan membandingkan,
sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini, sehingga diperoleh
kesimpulan yang sesuai dengan penelitian yang telah dirumuskan.
G. Sistematika Penulisan