Keaslian penulisan Tinjauan Kepustakan

Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008. USU Repository © 2009 dengan sebaik-baiknya sehingga membawa manfaat bagi perbankan, pemerintah maupun kususnya bagi masyarakat.

D. Keaslian penulisan

”Aspek hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan ” yang diangkat jadi judul skripsi belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis menyusunya melalui bahan-bahan referensi buku-buku, media cetak dan elektronik, serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakan

Menurut Pasal 1 SK Menkeu RI No. 132KMK.0141998 ini yang dimaksud dengan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagai terjemahan Secondary Mortgage FasilitySMF adalah Pinjaman jangka menengah atau jangka panjang kepada bank yang memberikan KPR dengan jaminan berupa tagihan atas KPR tersebut dan Hak Tanggungan atas rumah dan atas tanah. Sedangkan Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan –PFPSP sebagai terjemahan dari Special Purpose Company -SPC adalah Lembaga keuangan yang melakukan usaha di bidang pembiayaan sekunder perumahan. 8 Indonesia sebenarnya memiliki banyak sumber dana jangka panjang seperti asuransi, dana pensiun atau jaminan sosial provider fund. Namun, di 8 http:adln.lib.unair.ac.id ,terakhir kali diakses tanggal 24 April 2008. Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008. USU Repository © 2009 bank, dana ini dominan mengendap dalam bentuk deposito yang berjangka pendek 1-12 bulan. Di beberapa negara, SMF memang menjadi sumber dana jangka menengah dan panjang secara konsisten. Sejak sepuluh tahun lalu, SMF sudah menjadi isu di Indonesia hingga keluarnya Keputusan Menteri Keuangan No.132KMK.0141998 tanggal 27 Februari 1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan. 9 Secondary Mortgage Facility SMF sebenarnya merupakan sebuah lembaga yang mampu memberikan jaminan kepada bank-bank primer untuk menyediakan dana yang bersifat jangka panjang dengan menerbitkan dan memasarkan obligasi surat-surat berharga jangka panjang. Dimana dana yang terkumpul dari penerbitan obligasi itu akan dimanfaatkan oleh Secondary Mortgage Facility SMF untuk memberikan pinjaman dana berjangka panjang kepada bank pelaksana dengan jaminan Kredit Pemilikan Rumah KPR. 10 Menurut Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 Pembiayaan Sekunder PerumahanSecondary Mortgage Facility SMF adalah penyelenggaran kegiatan penyaluran dana jangka panjang menengah dan ataupanjang kepada Kreditur Asal bank pemberi Kredit Pemilikan RumahKPR melalui mekanisme sekur itisasi securitization. 11 Sekuritisasi aset didefenisikan sebagai sebuah proses untuk memaketkan pinjaman individu, perusahaan dan instrumen utang yang dikoneksikan terhadap 9 http:www.btn.co.id ,terakhir kali diakses tanggal 24 April 2008. 10 Faisal Reza, Secondary Mortgage Facility Mungkinkah Terbentuk ?, Medan bisnis, tanggal 3 Juni 2002, hal 7. 11 Kurnati Surya Santoso, Op. Cit, hal.1. Ulfa Rahyunito Daulay : Aspek Hukum Secondary Mortgage Facility SMF Dalam Rangka Sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah KPR Perbankan, 2008. USU Repository © 2009 sebuah instrumen investasi dan untuk memperbaiki status kredit atau peringkatnya ditingkatkan agar dapat dijual kepada investor. Adapun instrumen atas hasil sekuritisasi ini dikenal sebagai Efek Beragun Aset EBA. 12 Sekuritisasi pada hakikatnya adalah teknik pembiayaan dengan mana dikumpulkan dan dikemas sejumlah aset aktiva keuangan berupa piutang tagihan yang lahir dari transaksi keuangan atau transaksi perdagangan yang biasanya kurang likuid menjadi Efek yang likuid karena mudah diperjual-belikan. Proses sekuritisasi yang dilaksanakan akan diserahkan kepada suatu wahana yang disebut Special Purpose Vehicle SPV. Dalam pasar modal Indonesia, wahana sekuritisasi tersebut adalah berupa Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK-EBA yang diatur berdasarkan Peraturan BAPEPAM Nomor IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Asset Backed Securities sebagaimana dimuat dalam Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep- 28PM2003 tanggal 21 Juli 2003. 13 1. Jenis Penelitian

F. Metode Penulisan