Persyaratan Guru Sebagai Pendidik

11 “Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. 13 Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali 1059-1111 M yang selanjutnya dikenal sebagai Hujjatul Islam pembela Islam, karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn Maskawaih mengatakan akhlak adalah: “Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.” Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, dalam mu‟jam al-wasith, Ibrahim Anis mengatakan bahwa akhlaq adalah: sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Ibn Taimiyah, akhlaq berkaitan erat dengan iman, karena iman terdiri atas beberapa unsur berikut ini : 1 Berkeyakinan bahwa adalah sang pencipta satu-satunya. Pemberi rezeki dan penguasa seluruh kerajaan. 2 Mengenal Allah dan meyakini bahwa hanya Allah Swt. Yang patut disembah. 3 Cinta kepada Allah melebihi segala cinta terhaadap semua makhluknya. Tidak ada cinta yang dirasakan seorang hamba kecuali didasarkan cintanya kepada Allah Swt. 4 Cinta hamba kepada Tuhannya akan mengantarkannya kepada Tuhan yang satu, yaitu demi mencapai ridha Allah Swt. Baik terhadap hal-hal kecil maupun hal-hal besar dalam kehidupan sehari-hari. 5 Arahan ini mengalahkan egoism pribadi, nafsu keji dalam diri dan segala tujuan semu dunia. Kekuatan dasar ini yang memudahkan seseorang untuk melahirkan persepsi objektif. Dan langsung atas pandangan terhadap esensi segala sesuatu. Keseluruhan poin ini merupakan fondasi utama 13 Ibid. h. 3 12 dalam tataran akhlaq. 6 Ketika telah berhasil tercipta suatu pandangan objektif dan langsung akan esensi sesuatu, maka perilaku dan perbuatan seseorang telah menjadi bagian dari akhlaq. 7 Jika perbuatan seseorang telah menjadi bagian dari akhlaq, hal itu meerupakan pertandaa bahwa dia telah melalui jalan-jalan yang harus ditempuh menuju kesempurnaan manusia. 14 b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlaq Faktor-faktor yang dapat mengubah atau mempengaruhi pembentukan akhlaq seseorang khususnya dan umumnya pada pendidikan, menurut tiga aliran yang sudah sangat populer sebagai berikut: 15 1 Aliran Nativisme, menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya berupa kecendrungan, bakat, akal dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecendrungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik. 2 Aliran Empirisme, menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh pada diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan social, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Aliran ini lebih cendrung kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. 3 Aliran Konvergensi, aliran ini berpendapat bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. 16 c. Sumber-Sumber Ajaran Akhlaq Sumber ajaran Akhlaq ialah Al- qu‟ran dan hadits. Tingkah laku Nabi Muhammad merupakan contoh suri tauladan bagi umat manusia semua. Ini ditegaskan oleh Allah dalam Al- qur‟an: 14 Mahmud Al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, Jakarta : Pena Pundi Askara, 2009, cet. I 15 Ibid h. 13. 16 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1991, cet. I, h. 113