Akhlaq al-Karimah Landasan Teori
12
dalam tataran akhlaq. 6
Ketika telah berhasil tercipta suatu pandangan objektif dan langsung akan esensi sesuatu, maka perilaku dan perbuatan seseorang telah menjadi
bagian dari akhlaq. 7
Jika perbuatan seseorang telah menjadi bagian dari akhlaq, hal itu meerupakan pertandaa bahwa dia telah melalui jalan-jalan yang harus
ditempuh menuju kesempurnaan manusia.
14
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlaq
Faktor-faktor yang dapat mengubah atau mempengaruhi pembentukan akhlaq seseorang khususnya dan umumnya pada pendidikan, menurut tiga
aliran yang sudah sangat populer sebagai berikut:
15
1 Aliran Nativisme, menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh
terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya berupa kecendrungan, bakat, akal dan lain-lain. Jika
seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecendrungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.
2 Aliran Empirisme, menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh pada
diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan social, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Aliran ini lebih cendrung
kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. 3
Aliran Konvergensi, aliran ini berpendapat bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari
luar yaitu pendidikan dan pembinaan secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
16
c. Sumber-Sumber Ajaran Akhlaq
Sumber ajaran Akhlaq ialah Al- qu‟ran dan hadits. Tingkah laku Nabi
Muhammad merupakan contoh suri tauladan bagi umat manusia semua. Ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-
qur‟an:
14
Mahmud Al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, Jakarta : Pena Pundi Askara, 2009, cet. I
15
Ibid h. 13.
16
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1991, cet. I, h. 113
13
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah .” Q.S. Al-Ahzab33: 21.
Dalam hadits, „Aisyah ra. Diriwayatkan oleh Imam muslim. Dari „Aisyah ra. Berkata: sesungguhnya Akhlak Rasulullah itu adalah Al-Qur‟an.
HR. Muslim. Hadis Rasulullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber akhlak yang kedua setelah al-
qur‟an. Segala ucapan beliau senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah. Allah berfirman:
Artinya : Dan tiadalah yang diucapkannya itu Al- Qur‟an menurut kemauan
hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. QS. An-najm 53: 3-4
Dalam ayat lain Allah memerintahkan agar selalu mengikuti jejak Rasulullah
dan tunduk kepada yang dibawa oleh beliau. Allah berfirman :
Artinya: Apa saja harta rampasan fai-i yang diberikan Allah kepada RasulNya dari harta benda yang berasal dari penduduk kota-kota Maka
adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan
14
Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat
keras hukumannya.
Dalam hadits :
ز ز ث ح : ص ب س بأ ث ح ه ح ص بأ ح ب
اج ب ح ح ب ت ء ت ب : . ص ه س :
بأ ح
خ ا ح ص
Dari Abdullah menceritakan Abi Sa‟id bin Manshur berkata : menceritakan Abdul Aziz bin Muhammad dari Muhammad bin „Ijlan dari
Qo‟qo bin Hakim dari Abi Shalih dari Abi Hurairoh berkata Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya aku Muhammad hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak. H.R. Ahmad
17
d. Karakteristik Akhlaq al-Karimah
Karakteristik Akhlaq al-Karimah ialah suatu karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim dengan berdasarkan al-
Qur‟an dan Hadis dalam dalam berbagai bidang ilmu, kebudayaan, pendidikan, social, ekonomi, kesehatan,
politik, pekerjaan, disiplin ilmu dan berbagai macam ilmu khusus.
18
Istilah “karakteristik ajaran akhlaq al-karimah” terdiri dari dua kata, karakteristik dan akhlaq al-karimah. dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan
sebagai sesuatu yang mampu mempunyai karakter atau sifatnya yang khas.
19
Akhlaq al-karimah diartikan perilaku manusia yang mulia, sesuai fitrahnya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad
, yang berpedoman pada kitab suci al-
Qur‟an yang diturunkan di dunia ini melalui wahyu Allah Swt.
20
Karakteristik ajara akhlaq al-karimah mengandung pesan pesan sebagai berikut.
17
Al Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Juz II, Beirut: Darul Kutub al Ilmiyah h. 504
18
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al- Qur‟an, Jakarta: Amzah, 2007, h. 113
19
Badudu dan Zain, kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, h.617
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, h.444
15
1 Pesan menuruti peintah Allah Swt dan menyerahkan diri kepada-Nya.
Orang islam yang memiliki akhlaq al-karimah ialah orang yang menyerahkan diri kepada Allah dan mengikuti segala ajaran yang telah
Allah secara kaffah. 2
Pesan agar manusia hidup sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, tentram dan bahagia. Ini berarti bahwa setiap muslim wajib
mengusahakan dirinya dan keluarganya hidup sejahtera, tentram, selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat tentang tuntunan
ajaran Robbul‟Alamin. 3
Pesan agar manusia mengakui adanya Allah, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah sebagai penyelamat hidupnya. Pesan ini
berarti bahwa setiap orang islam harus mengaku dengan sadar adanya Allah Swt, kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan
menurut segala titah dan firman-nya sehingga ia selamat dunia akhirat. 4
Pesan agar manusia hidup secara damai dan sejahtera. Artinya bahwa akhlaq al-karimah mengajarkan kepada manusia hidup kepada
kedamaian dan perdamaian. Orang yang berakhlaq al-karimah ialah orang yang menganut ajaran perdamaian dan mencerminkan jiwa
perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan.
21
Karakteristik ajaran akhlaq al-karimah tidak suatu karakter yamg harus dimiliki oleh setiap muslim dengan berpedoman kepada al-
Qur‟an dan Hadis dalam berbagai bidang ilmu. Secara sederhana, karakteristik ajaran akhlaq al-
karimah dapat diartikan sebagai sutu cirri yang khusus dalam kehidupan tingkahlaku manusia diberbagai bidang muammalah kemanusiaan, ekonomi,
social, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan, dan disiplin ilmu lainnya.
22
e. Ukuran Akhlaq
Ukuran berarti alat ukur atau standardisasi menyeluruh di seluruh dunia. Ukuran akhlak oleh sebagian ahli diletakkan sebagai alat penimang perbuatan
21
Taufiq H. Idris, Kebudayaan Mengenal Islam, Surabaya: Bina Ilmu,1983, h. 24
22
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al- Qur‟a ,… h. 113-115
16
baik-buruk pada factor yang ada dalam diri manusia yang masyhur dengan istilah al-Qanun adz-dzatiy, dalam istilah asing disebut. alat penimbang
perbuatan ialah factor yang datang dari luar diri manusia al-qanun al- kharijiy, dalam istilah asing disebut hiretonomous, baik yang bersifat
„urf atau undang-undang hasil produk pikiran manusia dan kehendak dari Tuhan
agama. Manshur Ali Rajab mengatakan bahwa „urf tidak dapat dipergunakan
sebagai alat pengukur akhlak. „Aisyah ketika diajukan pertanyaan pada beliau tentang akhlak Rasulullah adalah Al-
qur‟an. Bagi umat Islam, Al-qur‟an dan hadits adalah menjadi alat pengukur akhlak.
Dalam masalah ini ahlu sunnah wal jama‟ah berpendapat, menurut
mereka baik itu apa yang dikatakan baik oleh agama. Buruk itu apa yang ditentukan buruk oleh agama. Akal pikiran tidaklah kuasa menjelaskan
bagaimana bentuk akhlak baik dan akhlak buruk dan tidak kuasa member ukuran yang pas bagaimana akhlak baik dan akhlak buruk.
f. Tujuan Akhlak
Tujuan ialah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan akhlak yang dimaksud ialah melakukan sesuatu atau tidak
melakukannya, yang dikenal dengan istilah Al-Ghayah, dalam bahasa Inggris disebut the high goal, dalam bahasa Indonesia lazim disebut dengan
ketinggian akhlak. Al-Ghazali menyebutkan bahwa ketinggian akhlak merupakan kebaikan
tertinggi. Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semuanya bersumber pada empat macam:
1 Kebaikan jiwa, yaitu pokok-pokok keutamaan yang sudah berulang kali
disebutkan, yaitu ilmu, bijaksana, suci diri, berani, adil. 2
Kebaikan dan keutamaan badan. Ada empat macam yakni, sehat, kuat, tampan, dan usia panjang.
3 Kebaikan eksternal al-kharijiyah, seluruhnya ada empat macam juga,
yaitu harta, keluarga, pangkat, dan nama baik kehormatan.
17
4 Kebaikan bimbingan taufik-hidayah, juga ada empat macam, yaitu
petunjuk Allah, bimbingan Allah, pelurusan, dan penguatannya. Jadi, tujuan akhlak diharapkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat bagi pelakunya sesuai Al- qur‟an dan hadits. Ketinggian akhlak
terletak pada hati yang sejahtera qalbun salim dan pada ketentraman hati rahatul qalbi.
g. Pokok-pokok Ilmu Akhlak
Pokok pembahsan ilmu akhlak ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, baik atau buruk. J.H. Muirehead menybutkan bahwa
pokok pembahasan subject matter ilmu akhlak ialah penyelidikan tentang tingkah laku dan sifat manusia. Al-Ghazali mengatakan bahwa pokok-pokok
pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu perseorangan maupun kelompok maasyarakat. Dilihat
dari seluruh aspek kehidupan manusia, maka perbuatan manusia dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu
1 Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja.
2 Perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tidak disengaja.
h. Bentuk-bentuk Akhlak Karimah
1 Bersifat sabar
Kesabaran dapat dibagi menjadi empat kategori ini. a
Sabar menanggung beratnya melaksanakan kewajiban. b
Sabar menanggung musibah atau cobaan. c
Sabar menahan penganiayaan dari orang. d
Sabar menanggung kemisikinan dan kepapaan. 2
Bersifat Benar Istiqamah Betapa akhlak karimah menimbulkan ketenangan batin, yang dari situ
dapat melahirkan kebenaran. Rasulullah telah memberikan contoh betapa beraninya berjuang karena beliau berjalan di atas prinsip-prinsip
kebenaran. 3
Memelihara Amanah Betapa pentingnya sifat dan sikap amanah ini dipertahankan sebagai
18
akhlak karimah dalam masyarakat, jika sifat dan sikap itu hilang dari tatanan social umat islam, maka kehancuranlah yang bakal terjadi bagi
umat islam. 4
Bersifat Adil Adil berhubungan dengan perseorangan, adil berhubungan dengan
kemasyarakatan dan adil berhubungan dengan pemerintah. Adil perseorangan ialah tindakan member hak kepada yang mempunyai hak.
5 Bersifat Kasih Sayang
Islam menghendaki agar sifat kasih saying dan sifat belas kasih dikembangkan secara wajar, kasih sayang mulai dari dalam keluarga
sampai kasih sayang yang lebih luas dalam bentuk kemanusiaan, malahan lebih luas lagi kasih sayang kepada hewan-hewan sekalipun.
6 Bersifat Hemat
Hemat al-iqtishad ialah menggunakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu dan tenaga menurut keperluan, mengambil
jalan tengah, tidak kurang atau tidak berlebihan. 7
Bersifat Berani Sifat berani termasuk dalam Fadhilah akhlakul karimah
. Syaja‟ah berani bukanlah semata-mat berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu
sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya. Orang yang dapat menguasai jiwanya pada masa kritis ketika
bahaya diambang pintu, itulah orang yang berani.
23
Rasulullah Saw. Bersabda, “ bukanlah yangdinamakan pemberani, orang yang kuat
bergulat, sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup
menguasai hawa nafsunya ”. HR. Ahmad.
8 Bersifat Kuat
Al-Quwwah termasuk dalam rangkaian fadhillah akhlak karimah. kekuatan pribadi manusia dapat dibagi menjadi tiga bagian:
a Kuat fisik, kuat jasmaniah yang meliputi anggota tubuh;
b Kuat jiwa, bersemangat, inovatif, dan inisiatif
23
Yang di kutip dari buku Burhanudin Salam, Etika Individual, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 184. Dalam buku M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-
Qur‟an, …, h. 45
19
c Kuat akal, pikiran,cerdas, dan cepat mengambil keputusan yang tepat.
Kekuatan ini hendaknya dibina dan diikhtiarkan supaya bertambah dalam diri, dapat dipergunakan meningkatkan amal perbuatan. Tambahan
kekuatan itu dapat diperoleh selain dengan usaha fitrah atau jalan yang wajar, jug memohon kepada Allah.
9 Bersifat Malu Al-Haya‟
Sebagai rangkaian dari sifat al- haya‟ ialah malu terhadap Allah dan
malu kepada diri sendiri di kala melanggar peraturan-peraturan Allah. Perasaan ini dapat menjadi bimbingan kepada jalan keselamatan dan
mencegah dari perbuatan nista. 10
Memelihara kesucian Diri Al-Ifafah Al-Ifafah memelihara kesucian diri termasuk dalam rangkaian
fadhilah akhlakul karimah yang dituntut dalam ajaran islam. Menjaga diri dari segala keburukan dan memelihara kehormatan hendaklah dilakukan
setiap waktu. 11
Menepati Janji Janji ialah ketepatan yang dibuat dan disepakati oleh seseorang
untuk orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan sesuai dengan ketetapannya. Biarpun janji yang dibuat sendiri tetapi tidak lepas darinya,
melainkan mesti ditepati dan ditunaikan.
24
Setiap muslim wajib pula mempelajari segala macam bidang. Sebagaimana dermawan, kikir, penakut, sembarangan, sombong, sopan
dan santun, membendung diri dari dosa, melampaui batas, terlalu irit dan sebagainya; karena sombong, kikir, penakut dan melampaui batas itu
hukumnya haram dilakukan, padahal tidak akan dapat menyingkiri kalau tanpa terlebih dahulu mengetahuinya, dan juga harus tahu penolaknya.
Karena itulah, siapa saja wajib mempelajarinya.
25
i. Manfaat Akhlaqul Karimah
Besar harapan seseorang yang mempelajari dasar-dasar ilmu akhlak akan
24
Moh Rifa‟I, Akhlak seorang Muslim, Semarang; Wicaksana, 1992. Halm. 116
25
Aliy As‟ad, Terjemah Ta‟limul Muta‟alim, Yogyakarta: Menara kudus, 1978, hal. 7
20
menjadi orang yang baik budi pekertinya. Ia menjadi anggota masyarakat yang berarti dan berjasa. Ilmu akhlak tidak memberi jaminan seseorang
menjadi baik dan berbudi luhur. Namun mempelajari akhlak dapat membuka mata hati seseorang untuk mengetahui yang baik dan buruk. Begitu pula
memberi pengertian apa faedahnya jika berbuat baik dan apa pula bahayanya jika berbuat jahat.