BAB II URAIAN TEORITIS
II. 1 Peran Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu bidang ilmu komunikasi, bidang ini setiap hari hadir dalam setiap hubungan antar manusia
kapan dan dimana saja. Seorang tukang kayu, tukang foto, dramawan dan sastrawan, pastor dan haji, profesor dan musikus, pelajar dan mahasiswa dalam
dunianya sendiri maupun dunia bersamanya melakukan komunikasi antar manusia. Dari jenis pekerjaan dan profesi seseorang kepada orang lain, mungkin
masih ditambah lagi dengan cara berpikirnya, melahirkan perasaannya dan perilaku nyatanya. Ilmu komunikasi, khususnya komunikasi antar pribadi
mempelajari objek hubungan antara manusia. Meskipun demikian banyak ahli juga berpendapat bahwa semua yang
menjadi tekanan dalam komunikasi antar pribadi akhirnya bermuara pada: perspektif situasi. Perspektif situasi merupakan suatu perspektif yang menekankan
bahwa sukses tidaknya komuniksi antar pribadi sangat tergantung pada situasi komunikasi, mengacu pada hubungan tatap muka antara dua orang atau sebagian
kecil orang dengan mengandalkan suatu kekuatan yang segera saling mendekati satu dengan yang lain pada saat itu juga daripada memperhatikan umpan balik
yang tertunda misalnya dalam hal komunikasi antar manusia bermedia seperti surat menyurat, percakapan, telepon, faximile, menurut De Haan 1952 dalam
buku Komunikasi Antar Pribadi, Alo Liliweri, 1991: 31.
18
Universitas Sumatera Utara
Masih dalam buku Alo Liliweri 1991: 31, ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua orang merupakan komunikasi
antar pribadi dan bukan komunikasi lainnya yang terangkum dari pendapat- pendapat Reardon 1987, Effendy 1986a, Porter dan Samovar 1982. Sifat-sifat
komunikasi antar pribadi itu adalah: 1.
Melibatkan didalamnya perilaku verbal dan non verbal. 2.
Melibatkan pernyataanungkapan yang spontan, scripted dan contrived. 3.
Komunikasi antar pribadi tidaklah statis melainkan dinamis. 4.
Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi pernyataan yang satu harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya.
5. Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
6. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan.
7. Melibatkan didalamnya bidang persuasif.
Disamping itu, Halloran 1980 dalam buku Alo Liliweri, 1991: 48 mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain
karena beberapa faktor, yaitu: 1.
Perbedaan antar pribadi. 2.
Manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunyai kekurangan.
3. Adanya perbedaan motivasi antar manusia.
4. Kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang
lain.
19
Universitas Sumatera Utara
Masih dalam buku Alo Liliweri 1991: 48, Cassagrande juga berpendapat hampir senada, bahwa orang berkomunikasi dengan orang lain karena:
1. Setiap orang memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan
dan membagi kelebihan. 2.
Setiap orang terlibat dalam proses perubahan yang relatif tetap. 3.
Interaksi hari ini merupakan spektrum pengalaman masa lalu, dan buat orang mengantisipasi masa depan.
4. Hubungan yang diciptakan kalau berhasil merupakan pengalaman yang
baru. Kita akhirnya dapat mengatakan bahwa komunikasi antar pribadi tidak
dapat dielakkan dalam hidup bermasyarakat itu. Suatu kesadaran akan kekurangan yang dimiliki, suatu perbedaan kesadaran akan adanya perbedaan yang hakiki
antar pribadi, perbedaan dalam motif dorongan-dorongan untuk mencapai kebutuhan yang berbeda baik kebutuhan biologis, sosiologis keinginan untuk
mendapatkan pengakuan dari orang lain menyebabkan setiap orang mencari relasi dengan orang lain. Relasi, interaksi itu dapat dimulai oleh setiap orang mulai dari
dalam rumah, tetangga, kemudian meluas ke bidang pekerjaan. Saling melengkapi kekurangan atas perbedaan tersebut senantiasa dialami
karena masyarakat terus berubah untuk memenuhi kebutuhan yang satu terhadap kebutuhan lainnya yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Ia, manusia mencatat
pelbagai pengalamannya masa lalu dari relasinya dengan orang lain kemudian mengantisipasikan, memperkirakan apakah komunikasi masih relevan dilakukan
untuk pemenuhan kebutuhan di masa datang.
20
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, pada saat sekarang para ahli komunikasi menghendaki supaya seorang yang berkomunikasi harus mampu mengubah cara berpikir,
perasaan atau perilaku sesama, hal itu akan tercapai kalau ia juga memberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat mengungkapkan pikiran, pendapat,
perasaan dan perilakunya.
II. 2 Proses Komunikasi Antar Pribadi