Satu unsur lagi yang penting dalam definisi diatas ialah kata khas “unique” yang menunjukkan tekanan utama yang diberikan oleh Allport pada
individualitas. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap sekitar, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua
orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Dengan menyatakan “adjustments to his environment” Allport
menunjukkan keyakinannya, bahwa kepribadianlah yang mengantarai individu dengan lingkungan fisis dan lingkungan psychologisnya, kadang-kadang
mendudukinya, kadang-kadang menguasainya. Jadi, kepribadian adalah sesuatu yang mempunyai fungsi atau arti adaptasi yang menentukan.
II. 9 Teori Behaviorisme
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih
dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organisme sebagai pengaruh
lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana
perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, memandang individu sebagai
makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbul konsep
”manusia mesin” Homo Mechanicus. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan
36
Universitas Sumatera Utara
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan
peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. www.dosen.wordpress.com.
Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau
reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya.
Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme:
- Obyek psikologi adalah tingkah laku - Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek
- Mementingkan pembentukan kebiasaan
37
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
III. 1 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi Rakhmat, 1995: 34
Penelitian yang bersifat deskriptif, memberi gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Ada kalanya
penelitian demikian bertolak dari beberapa hipotesa tertentu, ada kalanya tidak. Sering kali juga arah penelitiannya dibantu oleh adanya hasil penelitian
sebelumnya. Koentjaraningrat, 1986: 30 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Suryabrata, 2003: 75
Deskriptif termasuk salah satu penelitian eksperimen yang banyak dilakukan. Artinya, data yang sudah ada dalam arti tidak sengaja ditimbulkan
dan penelitian tinggal merekam. Arikunto, 2002: 12
III. 2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di YPAC Jl.Adinegoro No.2 Medan Kel.Gaharu Kec.Medan Timur.
38
Universitas Sumatera Utara