Kerangka Teori 1 Latar Belakang

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang komunikasi, sumber informasi bagi yang membutuhkannya. c. Secara praktis, penelitian ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar bagi yang memerlukan pemahaman tentang karakter komunikasi manusia dapat menerapkannya pada bidang-bidang baik itu di bidang kedokteran, psikologi, pendidikan ataupun sosial.

I.5 Kerangka Teori

Kerangka teori berfungsi sebagai pendukung untuk menganalisa variabel yang akan diteliti. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok fikiran dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1994: 40. Kerangka teori merupakan hasil berfikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam masalah dan atau sub masalah. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah Teori S-O-R, Komunikasi antar pribadi, Teori Kepribadian dan Teori Behaviorisme. Teori S-O-R Menurut Effendy 1993: 254, Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulu- Organism-Response yang awalnya berasal dari ilmu psikologi. Objek material psikologi dan komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, 8 Universitas Sumatera Utara sehingga orang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Model stimulus-response rangsangan-tanggapan, atau lebih populer dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima receiver sebagai akibat dari komunikasi. Menurut model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus rangsangan tertentu. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus. Model S-R dapat digambarkan sebagai berikut: Sumber: Effendy, 1993: 255 Komunikasi antar pribadi Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan diantara manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi diantara mereka tetapi Organisme - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Stimulus Response Perubahan Sikap 9 Universitas Sumatera Utara juga terletak pada seberapa jauh keterlibatan diantara mereka satu dengan yang lainnya, saling mempengaruhi. Orang menamakan peristiwa seperti dilukiskan di atas sebagai suatu peristiwa komunikasi. Didalam buku Alo Lili Weri 1991: 12, mengutip pendapat beberapa para ahli; menurut Schramm 1974 di antara manusia yang bergaul, mereka saling berbagi informasi, gagasan, sikap. Demikian pula menurut Merrill dan Lownstein 1971 terjadi penyesuaian pikiran, penciptaan, perangkat simbol bersama dalam pikiran para peserta, singkatnya suatu pengertian. Menurut Theodorson 1969 komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok kepada yang lain, terutama dengan menggunakan simbol. Proses pengaruh mempengaruhi ini merupakan suatu proses bersifat psikologis dan karenanya juga merupakan permulaan dari ikatan psikologis antar manusia yang memiliki suatu pribadi dan memberikan peluang bakal terbentuknya suatu kebersamaan dalam kelompok yang tidak lain merupakan tanda adanya proses sosial. Masih dalam buku Alo Lili Weri 1991: 12, komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh De Vito 1976 bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau, sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Effendy 1986: 12 mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi penulis, pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan 10 Universitas Sumatera Utara seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Dari berbagai sumber di atas, Alo Lili Weri 1991: 12-13 dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai cir-ciri sebagai berikut: 1. Spontan dan terjadi sambil lalu. 2. Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu. 3. Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas terlebih dahulu. 4. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja. 5. Kerap kali berbalas-balasan. 6. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dia orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya pengaruh. 7. Harus membuahkan hasil. 8. Menggunakan berbagai lambang bermakna. Teori Kepribadian Di dalam buku Paulus Budiraharjo 1997: 34; menurut B.F.Skinner, kepribadian manusia adalah sekelompok pola-pola kebiasaan yang menjadi ciri khas suatu individu. Ia memandang kebiasaan individu sebagai hasil dari paksaan dunia luar yang menghendaki seseorang untuk melakukan sesuatu. 11 Universitas Sumatera Utara Skinner juga lebih menyukai menyelidiki kepribadian dengan memfokuskan pada aspek belajar dengan perilaku-perilaku yang banyak mengizinkan individu melangsungkan hidup dan berhasil dalam transaksinya dengan lingkungan atau sesorang selama hidup belajar tentang kemungkinan- kemungkinan yang menghasilkan kepuasan dan kesakitan dalam situasi tertentu. Anak belajar membedakan stimulus atau situasi yang merupakan kesempatan untuk memperoleh penguatan karena perilaku tertentu atau situasi yang tidak mengarah ke penguatan perilaku yang sama. Perilaku yang dipelajari kemudian disebut sebagai perilaku di bawah kontrol stimulus. Misalnya, seorang anak yang belajar menangis di muka umum biasanya langsung diberi perhatian dan kenyamanan oleh ibunya sedangkan menangis di rumah biasanya diabaikan. Keterampilan yang sederhana dipelajari lebih dahulu kemudian perilaku yang lebih kompleks diperoleh dan digunakan. Tetapi seseorang tidak dilihat sebagai organisme yang pasif yang menanggapi tanda-tanda penguatan secara otomatis. Melainkan, orang mengadakan kontrol diri terhadap lingkungan dengan secara aktif memilih dan mengubah variabel-variabel lingkungan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan mereka. Skinner tidak hanya tertarik dengan jadwal penguatan schedules of reinforcement yang menentukan perilaku tetapi juga dalam peranan self control process. Individu dikatakan melatih self control bila mereka secara aktif mengubah variabel-variabel yang menentukan perilaku mereka. Misalnya, ketika seseorang tidak dapat belajar karena ada radio dengan suara musik yang sangat keras, kita mematikannya. Dengan demikian, kita secara aktif mengubah variabel 12 Universitas Sumatera Utara yang mempengaruhi perilaku kita. Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengendalikan perilaku, yang kemudian banyak diantaranya telah dipelajari oleh social-learning theorist yang tertarik dalam modeling dan modifikasi perilaku. Teknik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengekangan fisik physical restraints 2. Bantuan fisik physical aids 3. Mengubah kondisi stimulus changing the stimulus conditions 4. Memanipulasi kondisi emosional manipulating emotional conditions 5. Melakukan respons-respons lain performing alternative responses 6. Menguatkan diri secara positif positif self reinforcement 7. Menghukum diri sendiri self punishment Pendekatan Skinner memperhatikan fenomena yang dapat diamati yang dibagi dalam dua kelas utama: stimulus-stimulus, yaitu ciri-ciri lingkungan yang dapat diamati yang mempengaruhi organisme dan respons-respons, perilaku yang tampak dari organisme tersebut. Semua variabel yang ada diantara atau menengahi stimulus dan respons dan tidak dapat dijelaskan berkenaan dengan stimulus atau respon, dianggap ada di luar daerah kepentingan pendekatan tersebut. Teori Behaviorisme Radical behaviorism pada awal pemunculannya hanya mempercayai hal yang observable dapat diamati dan measurable dapat diukur sebagai sesuatu yang sah dalam pengukuran kepribadian. Mimpi, fantasi, intuisi, perasaan diabaikan. Radical behaviorism, pada prinsipnya mencoba melarikan diri dari hal- 13 Universitas Sumatera Utara hal yang abstrak. Kemudian, kaum behavioris muda mulai mengadakan revisi terhadap behaviorisme ortodoks dengan menerima fenomena kejiwaan yang abstrak seperti ego, id, ilusi, mimpi dan sebagainya. Kelompok ini menamakan diri sebagai methodological behaviorism. Optimisme kaum behavioris terhadap kondisi objektif yang memperngaruhi perilaku manusia membuat teori ini banyak dikritik tidak banyak memberi sumbangan berarti terhadap pemahaman teori-teori kepribadian manusia. Akan tetapi, bukan berarti bahwa behaviorisme tidak memberi kontribusi apa pun terhadap psikologi. Behaviorisme banyak dipakai dalam terapi, terutama dalam usaha menyembuhkan perilaku menyimpang yang sudah lama tidak ditolong. The token economy adalah contoh penerapan behavioristik di rumah sakit jiwa, di mana pasien yang may mengatur hidupnya dengan baik diberikan stimulus berupa uang-uangan yang bisa ditukar dengan makanan atau minuman. Setelah pasien menjadi sadar akan tugas keseharian, disiplin diri, terapi lain harus diterapkan untuk mengobati akar masalah psikologis yang sebenarnya. Behaviorisme disini sangat bermanfaat sebagai sistem terapi darurat, karena behaviorisme tidak pernah mempersoalkan kompleksitas kejiwaan yang muncul sebagai akar persoalan psikis individu. Behaviorisme hanya memandang perilaku yang malajusted adalah hasil belajar dari lingkungan secara keliru. Jadi, pada prinsipnya dibutuhkan berbagai pendekatan lain yang menyertai strategi behavioristik dalam sistem terapeutik yang efektif. Karena perilaku manusia yang tampak, bagaimanapun, bukanlah tolok ukur yang akurat dari apa 14 Universitas Sumatera Utara yang dipikirkan dan dirasakannya. Mengubah perilaku individu yang dianggap menyimpang tanpa memahami lebih mendalam kompleksitas problematika psikis manusia akan menghasilkan terapi yang sia-sia. Pendekatan behaviorisme ini memandang perubahan perilaku manusia dari stimulus, respon dan reaksi yang nantinya akan menentukan perilaku manusia itu sendiri. Stimulus Apa saja yang menyentuh alat indera – dari dalam atau dari luar – disebut stimulus. Saat ini Anda sedang membaca tulisan saya stimulus eksternal, padahal pikiran Anda sedang diganggu oleh perjanjian utang yang habis waktu ini stimulus internal. Anda serentak menerima dua macam stimulus. Alat penerima Anda segera mengubah stimulus ini menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Agar dapat diterima pada alat indera Anda, stimulus harus cukup kuat. Batas minimal intensitas stimulus disebut ambang mutlak absolute threshold. Demikian juga dalam menerima informasi yang disampaikan tentu sesuai dengan kapasitas stimulus yang dimiliki. Respon Tanggapan yang diberikan informan dari informasi yang disampaikan dalam mengolah dan memanipulasi informasi. Respon yang diberikan ini tentu akan berbeda-beda sesuai dengan hasil pengolahan informasi oleh informan. Respon ini juga akan membantu informan untuk menghasilkan reaksi yang baginya tentu akan mengubah perilaku. 15 Universitas Sumatera Utara Reaksi Hasil dari stimulus dan respon yang dihasilkan dalam mengubah perilaku. Dalam reaksi tersebut manusia memilih dan menjalankan hasil perubahan perilaku tersebut yang merupakan kunci dalam melakukan pendekatan behaviorisme. Dalam pendekatan behaviorisme ini, perubahan perilaku akan terus berubah sesuai dengan stimulus yang datang dan bagaimana respon itu terjadi sehingga timbulnya reaksi yang menentukan perilaku manusia.

I.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi : (Studi Deskriptif Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi Pada Karyawan PT Bank Bukopin Cabang Syariah Medan)

6 51 77

Komunikasi Antar Pribadi Ayah Dan Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja di SMA Swasta Al- Ulum, Medan)

0 44 140

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Kepuasan Ekspatriat :( Studi Deskriptif Tentang Peranan Komunikasi Antar Pribadi Yang Dilakukan GRO (Guest Relation Officer ) Shoot Sports Bar & Billiards Medan Terhadap Kepuasan Ekspatriat )

0 57 94

Komunikasi Antar Pribadi Orangtua Dan Anak Dalam Menanamkan Pengetahuan Bahasa Daerah (Studi Deskriptif Pada Orangtua Dan Anak Di Lingkungan III Kelurahan Tembung-Kecamatan Medan Tembung)

2 46 135

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

3 84 217

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

Komunikasi Antar Pribadi Orangtua Dan Anak Dalam Film Mencari Hilal

7 58 135

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU TERHADAP MURID (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Dalam Membentuk

0 3 16

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU TERHADAP MURID (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Dalam Membentuk

1 4 13