Perilaku Religius DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

72 pengetahuan, kemahiran dan keterampilan mengerjakan sesuatu berdasarkan hasil pembelajaran dari pengalamannya. Selain itu, juga termasuk didalamnya kemampuan untuk belajar secara spontan. 21. Ability to satisfy to requirements of the group kemampuan memuaskan tuntutan kelompok. Individu harus: a Dapat memenuhi tuntutan kelompok dan mampu menyesuaikan diri dengan anggota kelompok yang lain tanpa harus kehilangan identitas pribadi dan diri sendiri, b Dapat menerima norma- norma yang berlaku dalam kelompoknya, c Mampu menghambat dorongan dan hasrat diri sendiri yang dilarang oleh kelompoknya, d Mau berusaha untuk memenuhi tuntutan dan harapan kelompoknya: ambisi, ketepatan, persahabatan, rasa tanggung jawab, dan kesetiaan, serta e Berminat untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang disenangi oleh kelompoknya. 22. Adequate emancipation from the group or culture mempunyai emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya. Hal ini mencakup: a Kemampuan untuk menilai sesuatu itu baik dan yang lain adalah buruk berdasarkan penilaian diri sendiri tanpa terlalu dipengaruhi oleh kebiasaan- kebiasaan dan budaya serta kelompok, b Dalam beberapa hal bergantung pada pandangan kelompok, c Tidak ada kebutuhan yang berlebihan untuk membujuk menjilat, mendorong, atau menyetujui kelompok, dan d Mampu menghargai perbedaan budaya. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala kesehatan mental yang diberikan, artinya semakin tinggi tingkat kesehatan mental yang dimilikinya.

2. Perilaku Religius

Universitas Sumatera Utara 73 Perilaku religius adalah seperangkat perilaku yang merupakan ekspresi dari religiusitas dan keyakinan terhadap agama yang dapat diindikasikan dari tingkatan seberapa sering frekwensi seseorang mengerjakan kewajiban ajaran agamanya, frekwensi melakukan ibadah sembayang, pelaksanaan ritual agama, berdoa, melaksanakan praktik religius, dan berpuasa. Perilaku religius dalam penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan alat ukur yang berupa skala psikologi yakni skala perilaku religius yang disusun berdasarkan jenis-jenis perilaku religius yang dikemukakan oleh Loewenthal 2009, yakni ada 4 jenis perilaku religius yaitu: a. Berdoa Prayer Adalah permohonan hikmat dan ucapan syukur kepada Tuhan atau objek yang disembah. Doa juga merupakan karakteristik dasar kehidupan yang religius yang merupakan pusat dari kehidupan beragama dibanding dengan perilaku religius lainnya. Ada sembilan tipe berdoa, yakni sebagai berikut:  Petitionary prayer: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang menangis memohon pertolongan dari Tuhan untuk dirinya sendiri.  Intercessory prayer: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang memohon pertolongan dari Tuhan untuk orang lain.  Thanksgiving: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang mengucap syukur dan berterima kasih atas berkat dan pemberian Tuhan  Adoration: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang mengekspresikan rasa hormat kepada Tuhan, kekaguman kepada Tuhan, dan puji-pujian kepada Tuhan. Universitas Sumatera Utara 74  Confession, dedication, communion: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang berdoa supaya Tuhan membenarkan dirinya, mengaku dosa dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.  Objective prayer: adalah tipe dari berdoa yang fokus pada penyembahan, mengagungkan, dan memuliakan Tuhan.  Subjective prayer: adalah tipe dari berdoa yang fokus pada penyerahan diri dan memasrahkan diri pada kuasa Tuhan, berdoa yang fokus pada pergumulan atau permasalahan hidup, rintangan hidup dan permohonan supaya Tuhan memimpin hidupnya.  Less mature form of prayer: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang mengharapkan bahwa Tuhan akan menjawab doa mereka petitionary prayer  More mature form of prayer: adalah tipe dari berdoa dimana seseorang berdoa untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan. b. Ritual Ritual adalah secara fundamental merupakan pola perilaku, dimana perilaku terstruktur yang dilakukan baik secara perorangan maupun secara bersama-sama dengan orang lain, yang dilakukan secara berulang dan bertujuan. Perilaku religius yang tercakup dalam ritual agama adalah pelaksanaan seremonial agama. c. Praktik Religius Universitas Sumatera Utara 75 Praktik religius mencakup membaca kitab suci, ibadah dan berpuasa. Berikut ini akan dijelaskan ketiga jenis praktik religius tersebut. c.1 ibadah sembayang Ibadah atau sembayang adalah praktik religius yang dilakukan oleh seseorang baik secara individu atau dalam suatu kelompok atau grup tertentu melibatkan banyak orang sehingga membentuk suatu komunitas ibadah tertentu. Dalam pelaksanaan ibadah atau sembayang ini dapat dilakukan di gereja, di tempat-tempat ibadah tertentu, di rumah-rumah atau dengan menonton ritual keagamaan melalui media elektronik seperti televisi dan radio. c.2. Membaca Kitab Suci Membaca kitab suci adalah pelaksanaan praktik keagamaan dimana individu komitmen untuk membaca dan memahami ajaran agama yang dianutnya sebagimana trrcantum dalam kitab suci mereka. c.3. Puasa Puasa adalah salah satu jenis praktik religius, dimana individu yang menganut agamanya memberhentikan diri dari aktivitas kesehariannya seperti makan, minum, melakukan hubungan intim, dan dari perilaku duniawi lainnya yang dilakukan dalam waktu temporal. Ketentuan dalam pelaksanaan puasa ini tergantung dari ajaran agama yang mereka anut Siker, 2007. d. Social Behavior, Group and Norms Yang termasuk dalam cakupan ini adalah: Universitas Sumatera Utara 76 1. Mengikuti aktivitas keagamaan dalam mengambil bagian dalam pelayanan kegiatan kerohanian, seperti pelayanan di tempat ibadah atau organisasi sosial kerohanian. 2. Berperan serta dalam misi pelayanan kerohanian dalam pemberitaan dan penyiaran ajaran agama.

C. SUBJEK PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel