Efek Pengaruh Perilaku Religius

54 perempuan lebih banyak terlibat dalam aktivitas pelayanan agama daripada laki- laki

4. Efek Pengaruh Perilaku Religius

Leowenthal 2008 mengatakan bahwa perilaku religius seseorang berpengaruh terhadap banyak dimensi kehidupan manusia. Sementara Nelson 2009 meyakini bahwa perilaku religius seseorang berpengaruh terhadap kehidupan psikologis dan fisik manusia. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengaruh perilaku religius terhadap kehidupan manusia: 1. Kesehatan Fisik physical health Leowenthal 2008 mengatakan bahwa perilaku religius diasosiasikan dengan kesehatan yang lebih baik. Religius dapat melindungi individu dari serangan penyakit dan dapat meningkatkan kesehatan individu. Levin dalam Leowenthal, 2008 berpendapat bahwa perilaku religius memberikan efek pada umur yang lebih panjang dan tingkat mengalami penyakit yang lebih rendah. Hubungan perilaku religius dengan kesehatan menurut Mueller 2002 adalah hubungan yang kompleks. Perilaku religius menuntun individu untuk menghindari pola hidup yang berbahaya seperti merokok, minum alkohol, menyalahgunakan obat-obatan. Mueller juga yakin bahwa perilaku religius individu menghindarinya dari pemikiran dan emosi negatif yang tentunya hal ini adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan fisik. Strawbridge dalam Leowenthal, 2008 mengatakan bahwa perilaku religius individu menuntun seseorang untuk memilih gaya hidup sehat sehingga terhindar dari beragam penyakit seperti kanker, jantung dan penyakit kronik lainnya. Universitas Sumatera Utara 55 Levin 2005 berpendapat bahwa perilaku religius memberikan efek sebagai berikut:  Meningkatkan gaya hidup sehat  Mendukung keyakinan yang positif seperti pandangan yang positif terhadap orang lain, optimis dan penuh dengan harapan  Memberikan atau mengarahkan individu untuk melakukan pemecahan masalah yang lebih baik  Mengatur emosi yang yang lebih positif 2. Kesehatan mental mental health Freud dalam Nelson, 2009 mengatakan bahwa perilaku religius adalah akibat dari pemikiran yang obsesif dan tindakan kompulsif manusia sehingga merupakan sumber dari psikopatologi, akan tetapi Nelson mengatakan bahwa perilaku religius memberikan efek yang positif terhadap kesehatan mental. Weltch dalam Nelson, 2009 mengatakan bahwa kesehatan mental juga merupakan akar dari perkembangan perilaku religius yang baik. Perilaku religius meningkatkan kesehatan mental karena perilaku religius melindungi individu dari perasaan negatif, emosi yang negatif, dapat mengadapi stress, memiliki strategi pemecahan masalah yang baik, dan merasakan kebahagiaan dalam hidup Koenig, 2009. Meyer 2003, berpendapat bahwa perilaku religius diasosaisikan dengan kesehatan mental yang baik. Meyer meyakini bahwa perilaku religius individu mengarahkannya untuk dapat mengambil makna dan tujuan hidup yang terarah. Sementara Nelson 2009 menambahkan bahwa perilaku religius individu melindunginya dari psychological distress, hal ini terjadi karena perilaku religius Universitas Sumatera Utara 56 melindunginya dari gangguan mengalami kecemasan, depresi, dan memiliki strategi pemecahan masalah yang baik dalam menangani masalah yang datang sehingga individu tidak sampai mengalami masalah psikologis yang patologis. Selain itu, perilaku religius individu membantu seseorang untuk dapat melihat dirinya secara lebih positif, sehingga memiliki perasaan berharga, emosi yang positif matang secara emosi, harga diri yang tinggi dan terhindar dari rasa bersalah dimana hal ini adalah merupakan sumber dari kesehatan mental yang baik Heiler, 1999. 3. Perilaku behavior Argyle 2000, mengatakan bahwa perilaku religius individu membimbingnya untuk mengembangkan pola perilaku dan gaya hidup yang konstruktif. Koenig 2009, mengatakan bahwa perilaku religius berpengaruh terhadap perilaku altrusime. Koenig juga berpendapat bahwa perilaku altrusime adalah sebagai wujud kesehatan mental baik yang mengarahkan seseorang tersebut untuk lebih peduli dengan orang lain daripada dirinya sendiri. Selain itu perilaku religius juga memberikan efek terhadap perilaku prososial yakni tindakan yang dinilai positif oleh masyarakat.

C. GAY