Tipe Kelekatan Attachment Style

Tipe kelekatan lebih cenderung pada model mental utama dari kelekatan yang menentukan perilaku manusia sebagai respon terhadap kenyatan atau bayangan akan perpisahan dan pertemuan kembali dengan figur lekat mereka. Tipe kelekatan merupakan ketentuan yang dibentuk melalui aksesbilitas dan respon yang diberikan figur lekat, dan saling melengkapinya aspek pada self, semuanya disampaikan dalam model lekat attachment atau internal working model Berman dan Sperling, 1994. Beberapa sumber menemukan dengan tipe kelekatan anak dan beberapa darinya kemungkinan ada hingga dewasa. Studi tentang kelekatan pada dewasa menganggap bahwa setiap invidu kemungkinan membawa dengan mereka tipe kelekatan yang spesifik dalam hubungan disepanjang hidupnya e.g Fraley Shaver, 1997; Kobak Sceery, 1988; dalam Mischel dkk, 2003. Satu penelitian memperlihatkan bahwa kita bisa membawa satu tipe kelekatan untuk hidup; tipe ini memberi kita kecenderungan untuk menyikapi dengan yakin dalam hubungan percintaan Shaver dkk, 1988. Dalam penelitian lainnya peneliti menemukan suatu kesatuan yang signifikan antara tipe kelekatan dengan kepuasan dalam berhubungan Brennan Shaver, 1995; dalam Strong dkk, 2004. Studi tentang tipe kelekatan orang dewasa secara umum partisipan dikelompokkan kedalam salah satu dari tiga kategori, berdasarkan laporan self mereka yaitu secure, avoidant dan ambivalent. Partisipan juga ditanyai tentang pengalaman masa anak-anak mereka dengan orang tua, masa lalu mereka dan sejarah hubungan romantis mereka serta kepuasaan. Penelitian mencoba menghubungkan laporan self tipe kelekatan responden untuk melaporkan tentang hubungan personal mereka Mischel dkk, 2004, dan berikut jenis hubungan yang diperoleh : Pertama pada tipe kelekatan amansecure dewasa dijelaskan bahwa mereka memiliki keluarga yang mendukung menjadi pribadi yang dapat dipercaya, hangat, orang tua yang bahagia, bisa mentolerir perpisahan dengan pasangan, dapat memberikan pasangan dukungan emosional ketika mereka membutuhkannya, secara umum bentuk positif hubungan romantis, mempercayai hubungan cinta romantis itu ada dan bisa berlangsung lama Mischel dkk, 2004. Sekitar 56 orang dewasa yang bertipe kelekatan aman, ditemukan mereka memiliki kepuasan yang paling besar dan paling berkomitmen terhadap hubungan dibanding dengan tipe kelekatan lain Shaver dkk, 1988; dalam Pistole, Clark, Tubbs, 1995; dalam Strong, 2003. Kedua tipe kelekatan menghindaravoidant dewasa, dilaporkan mereka memiliki hubungan keluarga yang jauh, memiliki jarak emosional dengan orang tua, tidak merasa hangat, tidak dekat atau percaya pada orang tua, cenderung takut akan keintiman, sulit menemukan komitmen secara emosional, tidak dapat memberikan dukungan emosional yang tinggi pada pasangan, sinis terhadap cinta romantis dan meragukannya dapat berlangsung lama Mischel dkk, 2004 Dan ketiga tipe kelekatan cemasambivalet dewasa dilaporkan mereka memiliki hubungan romantis tapi tidak bertahan lama, mencemaskan, ketakutan akan kehilangan pasangan, siap dan ingin sekali untuk mengganti self untuk menyenangkan pasangan, tertekan dengan perpisahan dengan pasangan, mempercayai bahwa jatuh cinta itu mudah tapi tidak akan berlangsung lama Mischel dkk, 2004 mempercayai bahwa orang lain tidak menginginkan kedekatan seperti yang diinginkannya, mereka khawatir pasangan mereka tidak benar-benar mencintainya dan akan meninggalkannya, mereka selalu menginginkan penggabungan yang utuh dengan orang lain yang terkadang membuat mereka ketakutan orang lain itu pergi, pengalaman mereka dalam cinta sering terobsesi dan ditandai oleh hasrat untuk menguasai, memiliki tingkatan tinggi pada ketertarikan seksual dan kecemburuan, biasanya hubungan mereka bertahan sekitar 6 tahunan, dan sekitar 19-20 orang dewasa diidentifikasi sebagai tipe anxious-ambivalent Shaver dkk, 1988; dalam Pistole, Clark, Tubbs, 1995; dalam Strong, 2003. Mikulincer dan Horesh 1999 mengasumsikan bahwa orang-orang yang berbeda pola kelekatannya memiliki kecenderungan berpikir, merasakan, dan bertindak secara spesifik didalam hubungan mereka. Sehingga paling tidak sebagian gaya kelekatan seseorang memiliki efek pada perilaku yang disebabkan oleh perbedaan dalam persepsi sosial dan perbedaan kemampuan mengatur efek Mikulincer dan Sheffi, 2000; dalam Baron dan Byrne, 2005. Inti elemen cinta yang hadir sama pada anak maupun orang dewasa adalah kebutuhan untuk merasakan secara emosional perasaan terlindungi dan aman. Ketika pasangan merespon akan kebutuhan hal ini, orang dewasa akan memandang dunia sebagai tempat yang aman. Respek ini tidaklah berbeda jauh dari anak Strong, 2004.

2.3 Kecemburuan, Tipe KelekatanAttachment Style Dan Hubungan Romantis

Kecemburuan biasanya berhubungan dengan hubungan romantis White dan Mullen, 1989, suatu kebiasaan kompleks yang sering berupa pengalaman menyakitkan pada suatu hubungan Sheets dan Wolfe, 2001. Dalam konteks hubungan romantis White dan Mullen 1989 mendefinisikan kecemburuan sebagai pikiran, emosi, dan tindakan kompleks yang berasal dari kehilangan akan loss of, ancaman threat to, harga diri self-esteem dan keberlangsungan ataupun kualitas dari hubungan romantis. Penerimaan akan kehilangan atau ancaman dihasilkan oleh persepsi akan potensi adanya ketertarikan romantis antara salah satu pasangan dengan saingan dalam White, 1999. Kecemburuan bisa muncul disebabkan oleh faktor eksternal berupa kecenderungan pada perilaku pasangan yang mengikat yang bisa diinterpretasikan sebagai suatu ketertarikan emosional maupun seksual pada orang lain atau sesuatu yang lain dan kurangnya ketertarikan emosional maupun seksual pada pasangan utama. Selain itu kecemburuan dipengaruhi juga oleh faktor internal berupa kecenderungan pada karakteristik tiap individu yang menempatkan mereka pada perasaan-perasaan cemburu, perilaku yang membebaskan dari pasangan. Contohnya termasuk menjadi kurang percaya, memiliki self esteem yang rendah, semakin tingginya keterlibatan dan ketergantungan terhadap hubungan, dan tidak menerima keberadaan pasangan alternatif Pines, 1992; dalam Knox dan Schacht, 2010. Bryson 1991 menekankan kecemburuan sebagai sebuah kombinasi emosi daripada sebagai satu emosi. Banyak peneliti berargumen bahwa kecemburuan merupakan sejenis kekhawatiran akan ancaman pada hubungan White dan Mullen, 1989; dalam Edalati dan Redzuan, 2010. Smith, Parrot, Gerrod, dan Edvard 1999 menjelaskan ketika salah satu pasangan tertarik pada siapa saja yang dianggap menarik, salah satunya bisa cemburu karena mereka ingin memelihara hubungan khusus dan berharga tersebut sebagai hubungan yang penting untuk harga dirinya. Kecemburuan romantis secara signifikan dan positif berhubungan dengan permintaan hubungan alternatif, penerimaan informasi ancaman terhadap self dan hubungan romantis Rydell, McConnel, dan Bringle, 2004. Clanton 1981 berargumen bahwa fungsi kecemburuan adalah untuk melindungi hubungan yang berharga. Kecemburuan juga berhubungan dengan sisi gelap dari hubungan dalam Buss, 2000. Hal tersebut melibatkan tiga individu yaitu, cemburu, yang tersayangpasangan, dan sainganpesaing Parrot, 1991. Untuk kecemburuan yang hadir, salah satu pasangan beresiko kehilangan cinta salah satu pasangan dan menderita karena kehilangan orang dimilikinya. Guerrero dan kawan-kawan 2004 menekankan bahwa wanita lebih menyukai mencari dukungan dari orang lain daripada pria, berusaha untuk memperbaiki hubungan, meminta komitmen pada pasangan, mengekspresikan efek negatif, memanfaatkan komunikasi integral menggunakan bahasa verbal sebagai isyarat kepemilikan dalam merespon perasaan cemburu dalam Edalati dan Redzuan, 2010.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh status identivitas terhadap agresivitas pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 6 110

Hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan kecanduan facebook: pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 11 127

Hubungan citra diri melalui foto profil dengan harga diri pada mahasiswa pengguna facebook fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9 39 682

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Hubungan self esteem dengan optimisme meraih kesuksesan karir pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 63 129

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Pola Pengembangan Psikologi Islam oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 23