kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, Majelis Ta’lim serta satuan pendidikan sejenis.”
16
Dan bila dilihat dari segi tujuan, Majelis Ta’lim adalah termasuk lembaga atau sarana dakwah islam yang secara self-standing dan
self disciplined
berdiri sendiri
dapat mengatur
dan melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Yang keberadaannya sudah
ada sejak
zaman Rasulullah
saw. Rasulullah
sendiri menyelenggarakan sistem ta’lim secara periodik dirumah sahabat
Arqam di Mekah dimana pesertanya tidak dibatasi oleh usia, lapisan sosial maupun rasial. Dikalangan anak-anak pada zaman
Nabi juga dikembangkan kelompok pengajian khusus yang disebut Al Kuttab yang mengajarkan baca Al Qur’an, yang pada
masa-masa selanjutnya menjadi semacam pendidikan formal untuk anak-anak, karena disamping baca Al Qur’an juga
diajarkan ilmu agama seperti fiqh, ilmu tauhid, dan sebagainya.
17
Dengan demikian menurut pengalaman historis islami itu sistem Majelis Ta’lim telah berlangsung sejak awal penyebaran islam di
Benua Arabia, kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia Islam di Asia, Afrika dan indonesia pada khususnya sampai saat ini dan Majelis
Ta’lim merupakan cikal bakal wadah pendidikan islam yang terus berkembang menjadi lembaga-lembaga pendidikan formal saat ini.
Majelis Ta’lim sebagai lembaga pendidikan nonformal harus terus mengupayakan untuk menambah maupun melengkapi pendidikan
agama yang ada lembaga formal yang telah ada sehingga keduanya besinergi membentuk kekuatan untuk mendidik generasi muda.
Sedangkan Majelis Ta’lim Remaja MTR adalah Majelis Ta’lim yang jama’ahnya adalah para remaja dan biasanya di pimpin oleh
seorang ustad yang berasal dari lingkungan sekitar para remaja tersebut dan seluruh pengelolaannya dilakukan oleh para remaja.
b. Tujuan Majelis Ta’lim Remaja
Pada dasarnya tujuan Majelis Ta’lim baik itu Majelis Ta’lim kaum
ibu, kaum bapak,dan remaja tidak ada perbedaannya.
16
Undang-undang SISDIKNAS…, h.18
17
H. M. Arifin, Kapita Selekta ..., h.118-119
Dalam Ensiklopedia Islam dijelaskan bahwasanya tujuan Majelis Ta’lim yakni: ”1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
beragama dikalangan masyarakat, 2. Meningkatkan amal ibadah mayarakat 3. Mempererat silaturahmi jama’ah, 4. Membina kader
dikalangan umat islam.”
18
Sedangkan berdasarkan musyawarah Majelis Ta’lim se-DKI tujuan Majelis Ta’lim adalah membina dan membangun hubungan yang baik
antara manusia dengan Allah swt. manusia dengan sesamanya dan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa
pada Allah swt.
c
. Fungsi dan Peran Majelis Ta’lim Remaja
Mengenai fungsi dan peran Majelis Ta’lim, tidak lepas dari kedudukanya sebagai alat dan sekaligus media pembinaan kesadaran
beragama. Sifat yang tidak terlalu ketat dan mengikat menjadikan Majelis Ta’lim sebagai wadah dakwah islam yang cukup efektif dan
efisien dalam penyebaran ajaran islam. Sehingga dapat dikatakan keberadaan Majelis Ta’lim amat penting.
Sebagai lembaga pendidikan nonformal, Majelis Ta’lim berfungsi dan berperan sebagai berikut:
1. Membina dan mengembangkan ajaran dalam rangka
membentuk masyarakat yang bertaqwa pada Allah swt. 2.
Sebagai taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai
3. Sebagai ajang berlangsungnya silaturahmi masal yang dapat
menghidupsuburkan dakwah dan ukhuwah islamiyah 4.
Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama dan umara dengan umat
5. Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi
pembangunan umat bangsa pada umumnya.
19
18
Depag ed, Ensiklopedia Islam. Jakarta: Depag, 1987, Jilid 2, h. 357
19
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan perkembangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet-1, h. 206
Upaya pembangunan melalui peran Majelis Ta’lim pun dapat dikembangkan jika Majelis Ta’lim sebagai wadah pembinaan remaja
dapat berjalan dengan efektif dalam upaya membina akhlak remaja karena remaja adalah generasi penerus bangsa yang bukan hanya
cerdas secara intelektual tetapi juga harus bermoral. Upaya pembangunan haruslah didasari dengan pendidikan, agar
pembangunan berjalan dengan baik maka terlebih dahulu diupayakan pembenahan dalam bidang pendidikan dan pada dasarnya lembaga
pendidikan non-formal seperti Majelis Ta’lim merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional oleh karena itu meskipun pada umumnya
pendidikan agama pada Majelis Ta’lim tidak terstrukturterprogram dengan baik layaknya pendidikan di sekolah atau madrasah akan tetapi
untuk mencapai
hasil yang
baik diperlukan
perencanaan penyelenggaraan pendidikan seperti, pendidik atau narasumber, peserta
didik atau jama’ah, metode serta materi yang diajarkan di Majelis Ta’lim sehingga upaya untuk membentuk atau membina akhlak remaja
melalui pendidikan agama menjadi lebih baik.
20
3. Pembentukan Akhlak a.