31
2.4.4 Pengaruh Non Performing Loan NPL Terhadap Penyaluran Kredit
NPL adalah angka yang menunjukkan persentase kredit atau pembiayaan yang macet dibank tersebut. Pembiayaan yang macet tentunya sangat tidak baik
bagi bank, karena akan menyebabkan kerugian bagi bak jika kreditnya macet dan tidak dapat dikembalikan lagi. Semakin kecil NPL, semakin baik juga banknya.
Biasanya, suatu bank akan dianggap baik jika NPL-nya berada dibawah 5 Ahmad, 2004:48. Titia 2015 menyatakan bahwa peningkatan pada rasio NPL
ini membuat bank mengurangi jumlah penyaluran dananya dalam bentuk kredit, sebab bank perlu mencadangkan sejumlah dana untuk mengcover timbulnya
kredit macet ini. Sejalan dengan kajian teoritis, hasil penelitian yang dilakukan oleh Billy
2010, Rosana 2012, Ghalih 2014, serta Bella 2015 menyatakan bahwa keterkaitan antara NPL dan penyaluran kredit adalah NPL berpengaruh negatif
signifikan terhadap kredit perbankan, akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Dias dan Rangga 2010, Hendro dan Sutrisno 2014, serta Wanda 2015
menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kredit perbankan, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut.
H
4
: Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit bank umum.
2.4.5 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Penyaluran Kredit
Menurut PBI No. 410PBI2002, SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yangdilakukan oleh BI dengan bank dan pihak
lain dalam rangka pengendalian moneter. Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. SBI merupakan instrumen yang
menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko risk free gagal bayar. Saryadi 2013 menyatakan bahwa saat ini banyak institusi keuangan sudah
menganggap SBI sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik, selain itu suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah menempatkan
32
dananya di SBI dibanding menyalurkan kredit. Penjelasan tersebut mengindikasi adanya keterkaitan tingkat suku bunga SBI dengan kredit yang disalurkan oleh
perbankan. Hasil penelitian yang sejalan dengan kajin teoritis yang dilakukan oleh Dias
dan Rangga 2010, Ulin 2013, serta Raimond et al. 2014 yang menyatakan bahwa SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit, akan tetapi
terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa SBI tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit, seperti penelitian yang dilakukan oleh Billy 2010, Malede
2014, serta Bella 2015, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa SBI berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penyaluran kredit, berdasarkan
kajian teoritis dan empiris tersebut dapat dirumuskan hipotesis kelima sebagai berikut.
H
5
: tingkat suku bunga Bank Indonesia SBI berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit bank umum.
2.4.6 Pengaruh Inflasi terhadap penyaluran kredit
Secara teoritis variabel inflasi dapat memengaruhi penyaluran kredit secara tidak langsung. Inflasi akan memengaruhi suku bunga SBI, ketika terjadi inflasi
yang tinggi, maka pihak bank Indonesia akan melakukan kebijakan moneter berupa kenaikan suku bunga SBI. Oleh karena itu, inflasi yang tinggi dapat
menyebabkan penurunan jumlah penyaluran kredit Hadi et al., 2005:435-436. Teori-teori mengenai inflasi diantaranya teori klasik, teori kuantitas, teori inflasi
Keynes, serta teori inflasi moneterist, secara garis besar membahas mengenai keterkaitan antara inflasi dan kredit yang disalurkan oleh perbankan. Teori
tersebut menyatakan bahwa inflasi dapat diatasi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif serta
pengurangan jumlah kredit yang disalurkan. Penelitian yang dilakukan oleh Virdila 2015 menyatakan bahwa,
keterkaitan antara Inflasi dan penyaluran kredit adalah Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap kredit perbankan, sejalan dengan kajian teoritis, akan tetapi
hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh 2010,
33
Hendro dan Sutrisno 2014, serta Raimond et al. 2014 yang menyatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh terhadap kredit perbankan, berdasarkan kajian teoritis
dan empiris dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H
6
: inflasi berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit bank umum.
2.4.7 Pengaruh Kurs terhadap penyaluran kredit