30
kajian empiris yang dilakukan oleh Bella 2015, menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit, berdasarkan kajian teoritis dan empiris
tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut. H
2
: Return on Asset ROA berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit bank umum.
2.4.3 Pengaruh Dana Pihak Ktiga DPK Terhadap Penyaluran Kredit
Dana Pihak Ktiga DPK adalah kewajiban bank kepada penduduk dan bukan penduduk yang biasanya disebut dengan nasabah bank, dalam rupiah dan
valuta asing Ahmad, 2010:225. DPK secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah uang yang berhasil dihimpun oleh pihak bank. Dana pihak ketiga itulah,
yang selanjutnya digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran atau pemberian kredit pada masyarakat. Titia 2015 menyatakan
bahwa dana pihak ketiga dianggap sebagai supply kredit, sebab salah satu sumber dana kredit berasal dari tabungan, deposito dan giro yang masuk dalam dana
pihak ketiga DPK. Jadi, semakin banyak jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank, akan diikuti penyaluran kredit yang semakin tinggi, begitu
pula sebaliknya. Kajian empiris yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang sejalan
dengan kajian teoritis adalah penelitian yang dilakukan oleh Dias dan Rangga 2010, serta Ghalih 2014 menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif
signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan, akan tetapi terdapat peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap penyaluran
kredit yaitu Bella 2015, hasil penelitiannya menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit, berdasarkan
kajian teoritis dan empiris tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H
3
: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit bank umum.
31
2.4.4 Pengaruh Non Performing Loan NPL Terhadap Penyaluran Kredit
NPL adalah angka yang menunjukkan persentase kredit atau pembiayaan yang macet dibank tersebut. Pembiayaan yang macet tentunya sangat tidak baik
bagi bank, karena akan menyebabkan kerugian bagi bak jika kreditnya macet dan tidak dapat dikembalikan lagi. Semakin kecil NPL, semakin baik juga banknya.
Biasanya, suatu bank akan dianggap baik jika NPL-nya berada dibawah 5 Ahmad, 2004:48. Titia 2015 menyatakan bahwa peningkatan pada rasio NPL
ini membuat bank mengurangi jumlah penyaluran dananya dalam bentuk kredit, sebab bank perlu mencadangkan sejumlah dana untuk mengcover timbulnya
kredit macet ini. Sejalan dengan kajian teoritis, hasil penelitian yang dilakukan oleh Billy
2010, Rosana 2012, Ghalih 2014, serta Bella 2015 menyatakan bahwa keterkaitan antara NPL dan penyaluran kredit adalah NPL berpengaruh negatif
signifikan terhadap kredit perbankan, akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Dias dan Rangga 2010, Hendro dan Sutrisno 2014, serta Wanda 2015
menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kredit perbankan, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut.
H
4
: Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit bank umum.
2.4.5 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Penyaluran Kredit