26
d. Keterkaitan NPL dan Penyaluran Kredit
Penelitian yang dilakukan oleh Billy 2010, Rosana 2012, Ghalih 2014, serta Bella 2015, menyatakan bahwa keterkaitan antara NPL dan penyaluran
kredit adalah NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap kredit perbankan. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dias
dan Rangga 2010, Hendro dan Sutrisno 2014, serta Wanda 2015, yang menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap kredit perbankan. Hal ini
dikarenakan berdasarkan analisis regresi yang dilakukan diketahui bahwa NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit.
e. Keterkaitan Suku Bunga SBI dan Penyaluran Kredit
Kajian empiris mengenai keterkaitan suku bunga SBI dan penyaluran kredit pernah dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu, yang menghasilkan beberapa
pernyataan berbeda. Pernyataan tersebut misalnya SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit, yang dinyatakan oleh Dias dan Rangga
2010, Ulin 2013, serta Raimond et al. 2014. Sedangkan menurut Rosana 2012, Virdila 2015 menyatakan bahwa SBI berpengaruh positif signifikan
terhadap penyaluran kredit, akan tetapi terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa SBI tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Billy 2010, Malede 2014, serta Bella 2015, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa SBI berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap penyaluran kredit.
f. Keterkaitan Inflasi dan Penyaluran Kredit
Kajian empiris mengenai keterkaitan Inflasi dan penyaluran kredit telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Virdila
2015 menyatakan bahwa, keterkaitan antara Inflasi dan penyaluran kredit adalah Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap kredit perbankan. Hasil penelitian
tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh 2010, Hendro dan Sutrisno 2014, serta Raimond et al. 2014 yang menyatakan bahwa Inflasi
tidak berpengaruh terhadap kredit perbankan, akan tetapi penelitian yang
27
dilakukan oleh Luh 2010 menyatakan bahwa Inflasi berpengaruh positif tidak signifikan, sedangkan Hendro dan Sutrisno 2014 menyatakan bahwa Inflasi
berpengaruh positif tidak signifikan.
g. Keterkaitan Nilai Tukar Kurs dan Penyaluran Kredit
Penelitian yang dilakukan oleh Raimond et al. 2014, serta Wanda 2015 menyatakan bahwa keterkaitan antara nilai tukar Kurs dan penyaluran kredit
adalah nilai tukar Kurs berpengaruh positif signifikan terhadap kredit perbankan. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh
2010, Ulin 2013, serta Virdila 2015, yang menyatakan bahwa nilai tukar Kurs tidak berpengaruh terhadap kredit perbankan, akan tetapi penelitian yang
dilakukan oleh Luh 2010 menyatakan bahwa nilai tukar Kurs berpengaruh positif tidak signifikan, sedangkan Virdila 2015 menyatakan bahwa nilai tukar
Kurs berpengaruh negatif tidak signifikan
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Penyaluran kredit merupakan salah satu fungsi utama perbankan sebagai lembaga intermediasi, akan tetapi sebelum menyalurkan kredit pihak perbankan
harus mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi penyaluran kredit. Fokus penelitian ini adalah menganalisis faktor fundamental dan makro. Faktor
fundamental adalah faktor yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu bank. Selain itu, faktor ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian yang
secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi jumlah kredit yang disalurkan.
Fokus pembahasan penelitian ini yaitu tentang pengaruh kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat DPK, besarnya cadangan kas
minimum CAR, pengembalian yang didapat dari aset ROA, serta seberapa banyak rasio kredit macet pada bank tersebut terhadap kredit yang disalurkan.
Faktor Makro adalah faktor yang berasal dari lingkungan eksternal bank yang dapat memengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan secara tidak langsung.
28
Faktor makro tersebut dapat berasal dari kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah yaitu kebijakan yang bertujuan untuk menjaga suku bunga agar tetap
stabil, menurunkan inflasi agar tetap stabil, dan nilai tukar rupiah pada tingkat yang stabil dapat memengaruhi jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan.
Berdasarkan kajian teori dan empiris, maka dapat disusun kerangka konseptual penelitian pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian