47
3.7 Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah pada penelitian ini, dapat disusun sebagai berikut sesuai dengan metode penelitian yang dijelaskan.
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Ya Tidak
Tidak Ya
perbaikan Uji Normalitas Data
MULAI
Pengumpulan Data Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Variabel Dependen:
Penyaluran kredit
Uji Hipotesis : Uji t, Uji F, serta analisis koefisien determinasi R
2
Kesimpulan
STOP
Makro :
SBI, Inflasi, dan Kurs Analisis Sensitivitas
Mikro atau Fundamental:
CAR, ROA, NPL, dan DPK
Variabel Independen
Analisis Regresi Berganda Uji asumsi Klasik :
1. Multikolinearitas 2. Autokorelasi
3. Heteroskedastisitas perbaikan
48
Tahap-tahap kerangka pemecahan masalah tersebut diantaranya:
1 mulai yaitu tahap sebelum melakukan penelitian. 2 pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder berupa
laporan tahunan bank umum, serta data SBI, Inflasi, Kurs dan penempatan dana pada Bank Indonesia, yang diperoleh dari
www.idx.co.id ,
www.bi.go.id periode 2010-2014. Pada tahap ini, variabel makro terlebih dahulu harus di
analisis sensitivitas untuk memperoleh nilai yang berbeda antar bank. 3 melakukan uji normalitas data jika data tidak normal dilakukan perbaikan
yaitu dengan cara mengkonversi nilai data ke dalam bentuk Z-score. 4 mengolah data yang telah diperoleh menggunakan regresi berganda.
5 melakukan uji asumsi klasik untuk menghindari adanya penyimpangan dalam model regresi yaitu uji multikolinearitas, uji autokorelasi, serta uji
heteroskedastisitas. Apabila model regresi melanggar uji asumsi klasik, maka dilakukan perbaikan hingga menghasilkan model baru yang memenuhi
kriteria BLUE. 6 melakukan uji hipotesis untuk mengetahui mengetahui signifikasi pengaruh-
pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. 7 setelah mendapatkan hasil yang diharapkan, kemudian menarik kesimpulan
untuk menjawab permasalahan. 8 stop artinya penelitian telah berakhir.
82
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
a. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa dari tujuh variabel independen yang digunakan yaitu variabel fundamental yang berupa Capital
Adequancy Ratio CAR, Return on Asset ROA, Non Performing Loan NPL, Dana Pihak Ketiga DPK, serta variabel makro berupa SBI, Inflasi,
dan Kurs, terdapat tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014. Variabel tersebut adalah Return on Asset ROA dan Dana Pihak Ketiga DPK yang merupakan variabel fundamental, serta suku bunga
SBI yang merupakan variabel makro. b. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Capital Adequancy
Ratio CAR, Return on Asset ROA, Non Performing Loan NPL, Dana Pihak Ketiga DPK, serta variabel makro berupa SBI, Inflasi, dan Kurs,
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hal ini
berarti, seluruh variabel independen secara bersama-sama dapat memengaruhi penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2014. c. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 86,5 determinan
penyaluran kredit pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan adalah Capital Adequancy Ratio CAR, Return on Asset
ROA, Non Performing Loan NPL, Dana Pihak Ketiga DPK, serta variabel makro berupa SBI, Inflasi, dan Kurs, sedangkan secara parsial
determinan penyaluran kreditnya adalah ROA, DPK, dan SBI.