Tabel 4.9. Persentase Kualitas Hidup pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 Kualitas hidup
n I. Keterbatasan fungsi
Makanan sangkut 145
35,1 Melihat ada yang salah pada gigi
123 29,8
Merasa wajah kurang menarik 110
26,6 Merasa nafas bau
74 17,9
Tidak mampu mngecap dengan baik 71
17,2 Sulit mengucapkan kata-kata
55 13,3
Pencernaan terganggu 52
12,6 Sulit menguyah
49 11,8
II. Rasa sakit fisik
Sakit gigi 266
64,41 Sakit kepala
228 55,21
Tidak enak mengunyah 183
44,31 Sakit pada gusi
134 32,45
Sakit pada sendi rahang 84
20,34
III. Ketidaknyaman psikis
Sadar ada masalah pada gigi 171
41,40 Merasa kuatir
168 40,68
Rendah diri 146
35,35 Ketegangan
118 28,57
IV. Ketidakmampuan fisik
Takut tersenyum 174
42,13 Sulit menyikat gigi
168 40,68
Sulit berbicara 61
14,77 Kata-kata salah di mengerti orang lain
30 7,26
Tidak dapat merasakan enaknya makanan 28
6,78
V. Ketidakmampuan psikis
Merasa malu 180
43,58 Merasa kesal
151 36,56
Merasa susah berkonsentrasi 102
24,70 Terganggu tidur
82 19,85
Merasa tidak santai 62
15,01 Merasa tertekan dan putus asa
19 4,60
VI. Ketidakmampuan sosial
Mudah tersinggung 195
47,22 Cepat marah
203 49,15
Sulit melakukan pekerjaan sehari-hari 176
42,62 Sulit bergaul
173 41,89
Malas keluar rumah 69
16,71
VII. Hambatan
Tidak dapat belajar dengan baik 86
20,82 Hidup terasa tidak enak
80 19,37
Tidak mampu beramah tamah 71
17,19 Orang tua membayar mahal
60 14,53
Kesehatan secara umum memburuk 18
4,36
4.3. Hubungan antara
Variabel–Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Dalam analisis bivariat di lakukan uji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan hubungan variabel konfonder dengan variabel bebas dan variabel
terikat dengan uji Chi-Square. Suatu variabel di katakan mempunyai hubungan yang bermakna jika nilai p yang di peroleh 0,05.
4.3.1. Hubungan jenis kelamin dengan maloklusi
Pada tabel 4.10. dapat dilihat hasil analisis hubungan variabel jenis kelamin dengan maloklusi menunjukkan bahwa dari 95 orang yang mengalami maloklusi persentase laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu sebanyak 26,6. Namun secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin responden dengan status
maloklusi pada responden p = 0,079.
Tabel. 4.10. Hubungan Jenis Kelamin dengan Status Maloklusi pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007
Maloklusi Tidak
Malokusi Sosiodemografi
n n Nilai p
Rasio Preva
lens Selang
Kepercayaan 95
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan Total
57 38
95 26,6
19,1 23
157 161
318 73,4
80,1 77,0
0,079 0,650
0,0408 – 1,036
4.3.2. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan kualitas hidup.
a. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan kualiatas hidup dimensi keterbatasan fungsi
Pada Tabel 4.11. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup dimensi keterbatasan fungsi adalah pendidikan ibu p=0,042, pekerjaan orang tua
p = 0,015, keyakinan p=0,001 dan status maloklusi p=0,001.
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.11. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Keterbatasan Fungsi pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun
2007 Dimensi Keterbatasan
Fungsi
Sering mengalami
keterbatasan fungsi
Tidak sering mengalami
keterbatasan fungsi
Variabel
n n Nilai
p Rasio
Pre valens
Selang Kepercaya
an 95
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
26 30
13,1 14
173 184
86,9 86
0,886 0,992
0,524-1,621
Pendidikan Ibu Rendah
Tinggi 14
42 22,6
12 48
309 77,4
88 0,042
2,139 1,087-4,209
Pekerjaan Orang Tua Rendah
Tinggi 7
49 33,3
12,5 14
343 66,7
87,5 0,015
3,5 1,346 - 9,09
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
12 44
18,5 12,6
53 304
81,5 87,4
0,235 1,564
0,775-3,156
Keyakinan Rendah
Tinggi 20
36 27,8
10,6 52
305 72,2
89,4 0,001
3,529 1,752-6,062
Tindakan Tidak pernah
perawatan Pernah perawatan
53 3
14,1 8,1
323 34
85,9 91,9
0,45 1,86
0,551-6,272
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 24
32 25,3
10,1 71
286 74,7
89,9 0,001
3,021 1,675-5,448
b.
Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan dimensi rasa sakit fisik.
Pada Tabel 4.12. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup dimensi rasa sakit fisik adalah keyakinan terhadap susunan gigi geliginya p =
0,021 dan status maloklusi p=0,017.
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.12. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Rasa Sakit Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007
Dimensi Rasa Sakit Fisik
Sering mengalami
rasa sakit Tidak
sering mengalami
rasa sakit
Variabel
n n Nilai
p Rasio
Preva lens
Selang Keperca-
yaan 95
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
49 43
24,6 20,1
150 171
75,4 79,9
0,288 1,299
0,816-2,067
Pendidikan Ibu Rendah
Tinggi 18
74 29
21,1 44
277 71
78,9 0,186
1,526 0,833-2,795
Pekerjaan Orang Tua Rendah
Tinggi 7
85 33,3
21,7 14
307 66,7
87,5 0,278
1,806 0,706-4,616
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
10 82
15,4 23,6
55 266
84,6 76,4
0,193 0,59
0,288-1,209
Keyakinan Rendah
Tinggi 36
56 50
16,4 36
285 50
83,6 0,021
2,528 1,204-5,307
Tindakan Tidak pernah
perawatan Pernah perawatan
87 5
23,1 13,5
289 32
76,9 86,5
0,217 1,927
0,729-5,095
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 30
62 31,6
19,5 65
256 68,4
80,5 0,017
1,906 1,140-3,186
c. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan
dimensi ketidaknyamanan psikis. Pada Tabel 4.13. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas
hidup dimensi ketidaknyamanan psikis adalah jenis kelamin p=0,039, pendidikan ibu p=0,015, pekerjaan orang tua p=0,031, keyakinan terhadap susunan gigi geliginya p
= 0,021 dan status maloklusi p=0,013.
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.13. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Ketidaknyamanan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan
Tahun 2007 Dimensi Ketidaknyamanan
Psikis
Sering mengalami
ketidaknyama nan psikis
Tidak Sering mengalami
ketidaknyama nan psikis
Variabel
n n Nilai
p Rasio
Pre valens
Selang Keperca-
yaan 95
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
24 13
12,1 6,1
175 201
87,9 93,9
0,039 2,120
1,048-4,29
Pendidikan Ibu Rendah
Tinggi 11
26 17,7
7,4 51
324 82,3
92,6 0,015
2,688 1,252-5,772
Pekerjaan Orang Tua Rendah
Tinggi 5
32 23,8
8,2 16
360 76,2
91,8 0,031
3,516 1,209-10,22
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
11 26
16,9 7,5
54 322
83,1 92,5
0,129 2,253
1,178-5,403
Keyakinan Rendah
Tinggi 12
25 16,7
7,3 60
316 83,3
92,7 0,021
2,526 1,204-5,307
Tindakan Tidak pernah
perawatan Pernah perawatan
35 2
9,3 5,4
341 35
90,7 94,6
0,559 1,796
0,414-7,789
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 15
22 15,8
6,9 80
296 84,2
93,1 0,013
2,523 1,252-5,086
d. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan
dimensi ketidakmampuan fisik. Pada Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas
hidup dimensi rasa sakit fisik adalah pekerjaan orang tua p=0,023, pengetahuan p=0,005, keyakinan terhadap susunan gigi geliginya p = 0,001 dan status maloklusi
nilai p=0,001.
Tabel 4.14. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Ketidakmampuan Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun
2007
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Dimensi Ketidakmampuan Fisik
Sering mengalami
ketidakmampuan fisik
Tidak Sering mengalami
ketidakmamp uan fisik
Variabel
n n Nilai
p Rasio
Pre valens
Selang Keperca
yaan 95
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
14 9
7 4,2
185 205
93 95,8
0,883 1,724
0,729-4,076 Pendidikan Ibu
Rendah Tinggi
5 18
8,1 5,1
57 333
91,9 94,9
0,366 1,618
0,578-4,531 Pekerjaan Orang Tua
Rendah Tinggi
4 19
19 4,8
17 373
81 95,2
0,023 4,619
1,416-15,07
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
9 14
13,8 4
56 334
86,2 96
0,005 3,839
1,584-9,280 Keyakinan
Rendah Tinggi
13 10
18,1 2,9
59 331
81,9 97,1
0,001 7,293
3,056-17,40 Tindakan
Tidak pernah perawatan
Pernah perawatan 22
1 5,9
2,7 354
36 94,1
97,3 0,709
2,237 0,293-17,09
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 13
10 13,7
3,1 82
308 86,3
96,9 0,001
4,883 2,067-11,53
e. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan
dimensi ketidakmampuan psikis Pada Tabel 4.15. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas
hidup dimensi ketidakmampuan psikis adalah jenis kelamin p=0,027, pendidikan ibu p=0,001, pekerjaan orang tua p=0,008, pengetahuan p=0,004, keyakinan terhadap
susunan gigi geliginya p= 0,001 dan status maloklusi p=0,015.
Tabel 4.15. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Ketidakmampuan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun
2007 Dimensi Ketidakmampuan
Psikis Variabel
Sering mengalami
ketidakmampuan Tidak Sering
mengalami ketidakmampuan
Nilai p
Rasio Pre
valens Selang
Keperca yaan 95
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
psikis psikis
n n
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
25 13
12,6 6,1
174 201
87,4 93,9
0,027 2,221
1,103-4,475 Pendidikan Ibu
Rendah Tinggi
19 19
30,6 5,4
43 332
69,4 94,6
0,001 7,698
3,781-15,67 Pekerjaan Orang Tua
Rendah Tinggi
6 32
28,6 8,2
15 360
71,4 91,8
0,008 4,5
1,633-12,39
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
13 25
20 7,2
52 323
80 92,8
0,004 3,23
1,554-6,712 Keyakinan
Rendah Tinggi
16 22
22,2 6,5
56 319
77,8 93,5
0,001 4,143
2,049-8,375 Tindakan
Tidak pernah perawatan
Pernah perawatan 35
3 9,3
8,1 341
34 90,7
91,9 1,00
1,163 0,340-3,982
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 15
23 15,8
7,2 80
295 84,2
92,8 0,015
2,405 2,067-11,53
f. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan dimensi ketidakmampuan sosial
Pada Tabel 4.16. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup dimensi ketidakmampuan sosial adalah adalah jenis kelamin p=0,039,
pendidikan ibu p=0,007, dan status maloklusi p=0,023.
Tabel 4.16. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Ketidakmampuan Sosial pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun
2007
Dimensi Ketidakmampuan Sosial
Sering mengalami
ketidakmam puan sosial
Tidak Sering mengalami
ketidakmampu an sosial
Variabel
n n
Nilai p Rasio
Pre valens
Selang kepercayaan
95
SosioDemografi Jenis Kelamin
Perempuan 33
16,6 166
83,4 0,039
1,928 1,066-3,488
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Laki-laki 20
9,3 194
90,7 Pendidikan Ibu
Rendah Tinggi
15 38
24,2 10,8
47 312
75,8 89,2
0,007 2,26
1,339-5,130 Pekerjaan Orang Tua
Rendah Tinggi
5 48
23,8 12,2
16 344
76,2 87,8
0,169 2,24
0,785-6,39
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
13 40
20 11,5
52 308
80 88,5
0,069 1,925
0,964-3,843
Keyakinan Rendah
Tinggi 13
40 18,1
11,7 59
301 81,9
88,3 0,173
1,658 0,836-3,29
Tindakan Tidak pernah perawatan
Pernah perawatan 48
5 12,8
13,5 328
32 87,2
86,5 0,801
0,937 0,348-2,521
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 19
34 20
10,7 76
284 80
89,3 0,023
2,088 1,128-3,866
g. Hubungan sosiodemografi, perilaku kesehatan dan status maloklusi dengan
dimensi hambatan.
Pada Tabel 4.17. dapat dilihat bahwa variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup dimensi hambatan adalah pendidikan ibu p=0,099, pekerjaan orang tua
p=0,014, pengetahuan responden p=0,001 dan status maloklusi p=0,001.
Tabel 4.17. Hubungan Sosiodemografi, Perilaku Kesehatan dan Status Maloklusi dengan Dimensi Hambatan pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007
Dimensi Hambatan
Sering mengalami
hambatan Tidak Sering
mengalami hambatan
Variabel
n n Nilai
p Rasio
Pre valens
Selang Keperca
yaan 95 SosioDemografi
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-laki 12
8 6
3,7 187
206 94
96,3 0,36
1,652 0,661-4,131
Pendidikan Ibu Rendah
Tinggi 6
14 9,7
4 56
336 90,3
96 0,099
2,571 0,949-6,971
Pekerjaan Orang Tua Rendah
Tinggi 4
16 19
4,1 17
376 81
95,9 0,014
5,529 1,668-18,333
Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Rendah Tinggi
12 8
18,5 2,3
53 340
81,5 97,7
0,001 9,623
3,758-24,64 Keyakinan
Rendah Tinggi
5 15
6,9 4,4
67 336
17 83
0,365 1,622
0,57-4,615 Tindakan
Tidak pernah perawatan Pernah perawatan
18 2
4,8 5,4
358 35
95,2 94,6
0,697 0,880
0,196-3,949
Status Maloklusi Maloklusi
Tidak maloklusi 11
9 11,6
2,8 84
309 88,4
97,2 0,001
4,496 1,804-11,20
4.4. Uji Dimensi Kualitas Hidup.