Uji Dimensi Kualitas Hidup.

Perilaku Kesehatan Pengetahuan Rendah Tinggi 12 8 18,5 2,3 53 340 81,5 97,7 0,001 9,623 3,758-24,64 Keyakinan Rendah Tinggi 5 15 6,9 4,4 67 336 17 83 0,365 1,622 0,57-4,615 Tindakan Tidak pernah perawatan Pernah perawatan 18 2 4,8 5,4 358 35 95,2 94,6 0,697 0,880 0,196-3,949 Status Maloklusi Maloklusi Tidak maloklusi 11 9 11,6 2,8 84 309 88,4 97,2 0,001 4,496 1,804-11,20

4.4. Uji Dimensi Kualitas Hidup.

Uji dimensi kualitas hidup dilakukan analisis multivariat yang menggunakan regresi logistik ganda. Variabel yang mempunyai nilai p 0,25 dalam analisis bivariat dapat di jadikan model pada analisis multivariat. Analisis dilakukan antara variabel bebas dan variabel konfonder terhadap dimensi kualitas hidup. Selanjutnya di lakukan uji interaksi antara variabel bebas dengan variabel konfonder dalam mempengaruhi variabel terikat. Langkah berikutnya adalah dengan memeriksa indeks konfonder dalam persamaan akhir. Tabel 4.18. Nilai p dan Rasio Prevalens Variabel Maloklusi, Sosiodemografi dan Perilaku Kesehatan Gigi terhadap Dimensi Kualitas Hidup pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 Variabel Keter batasan Fungsi Rasa Sakit Ketidak Nyamanan Keter batasan Fisik Keter batasan Psikis Keter batasan Sosial Hambatan Jenis Kelamin p =0.777 RP=0.992 p =0.269 RP=1.299 p =0.032 RP=2.12 p =0.269 RP=1.724 p =0.028 RP=2.22 p =0.022 RP=1.928 p =0.277 RP=1.652 Pendidikan p=0.090 RP=0.186 p=0.203 RP=0.015 p=0.052 RP=2.688 p=0.396 RP=1.618 p=0.003 RP=7.698 p=0.009 RP=2.260 p=0.087 RP=2.571 Pekerjaan p=0.015 RP=3.500 p =0.232 RP=1.806 p =0.036 RP=3.516 p =0.025 RP=4.619 p =0.009 RP=4.500 p =0.158 RP=2.240 p =0.014 RP=2.571 Pengetahuan p =0.235 RP=1.564 p =0.132 RP=0.590 p =0.024 RP=0.029 p =0.005 RP=3.839 p =0.003 RP=3.230 p =0.074 RP=1.925 p =0.001 RP=9.623 Keyakinan p =0.001 RP=3.2593 p =0.001 RP=5.009 p =0.019 RP=7.293 p =0.001 RP=1.658 p=0.001 RP=4.143 p =0.161 RP=1.658 p =0.383 RP=1.6221 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Tindakan p =0.317 RP = 1,860 p =0.187 RP=1.925 p=0.434 RP=1.794 p =0.438 RP=2.237 p =0.810 RP=1.163 p =0.897 RP=0.937 p =0.867 RP=0.880 Maloklusi p=0.001 RP=3.021 p =0.016 RP=1.906 p =0.012 RP=2.523 p =0.001 RP=4.883 p =0.017 RP=2.405 p =0.023 RP=2.088 p=0.001 RP=4.496 variabel tidak masuk dalam model multivariat 4.4.1. Uji dimensi keterbatasan fungsi Pada Tabel 4.19 variabel yang masuk kedalam model multivariat adalah pendidikan, pekerjaan , pengetahuan, keyakinan dan maloklusi. Tabel 4.19. Persamaan Regresi Logistik Ganda Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Kejadian Maloklusi terhadap Dimensi Keterbatasan Fungsi pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Pendidikan ibu 1,770 0,864 -3,624 0,118 2 Pekerjaan orang tua 2,251 0,811 – 6,247 0,119 3 Pengetahuan 1,357 0,633 -2,912 0,433 4 Keyakinan 2,841 1,487 -5,427 0,002 5 Maloklusi 2,267 1,202 -4,276 0,011 Pemeriksaan adanya interaksi antara variabel diatas dilakukan uji interaksi pada variabel-variabel yang diduga mempunyai interaksi yaitu maloklusi dengan pengetahuan dan maloklusi dengan keyakinan. Selanjutnya variabel interaksi dengan nilai p yang paling tinggi secara berturut dikeluarkan dari persamaan regresi logistik ganda uji interaksi. Tabel 4.20. Uji Interaksi Maloklusi terhadap Dimensi Keterbatasan Fungsi pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Hasil uji interaksi, hanya dengan variabel keyakinan yang mempunyai efek interaksi pada p0,05. Pada persamaan akhir regresi logistik ganda, variabel yang masuk dalam persamaan regresi logistik ganda adalah variabel maloklusi dan keyakinan. Setelah dilakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata perbedaan rasio prevalens maloklusi tanpa variabel keyakinan dan rasio prevalens maloklusi dengan variabel keyakinan adalah 24,41 . Berarti keyakinan merupakan konfonder dalam hubungan maloklusi dengan keterbatasan fungsi. Dari persamaan akhir regresi logistik ganda maloklusi terhadap dimensi keterbatasan fungsi dapat dibuktikan bahwa kelompok yang mengalami maloklusi mempunyai resiko lebih sering mengalami keterbatasan fungsi sebanyak 2,3 kali dibandingkan dengan yang tidak maloklusi setelah dikontrol variabel keyakinan Tabel 4.21. Tabel 4.21. Persamaan Akhir Regresi Logistik Ganda Maloklusi terhadap Dimensi Keterbatasan Fungsi pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No. Variabel Rasio Prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1. Keyakinan 2,743 1,438 – 5,229 0,002 2. Maloklusi 2,337 1,257 – 4,346 0,007 4.4.2. Uji multivariat dimensi rasa sakit fisik Pada Tabel 4.18 di atas terlihat variabel yang masuk dalam model multivariat adalah, keyakinan, tindakan dan maloklusi. No Interaksi Nilai p 1 Maloklusi dengan Pengetahuan 0,995 2 Maloklusi dengan Keyakinan 0,033 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.22. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Kejadian Maloklusi terhadap Rasa Sakit Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 Pemeriksaan adanya interaksi antara variabel-variabel diatas dilakukan uji interaksi pada variabel-variabel yang diduga mempunyai interaksi yaitu maloklusi dengan pengetahuan dan maloklusi dengan keyakinan. Selanjutnya variabel interaksi dengan nilai p yang paling tinggi secara berturut dikeluarkan dari persamaan regresi logistik ganda uji interaksi. Tabel 4.23 Uji Interaksi Variabel Maloklusi dengan Variabel Perilaku terhadap Dimensi Rasa Sakit Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Interaksi Nilai p 1 Maloklusi dengan pengetahuan 0,007 2 Maloklusi dengan keyakinan 0,001 3 Maloklusi dengan tindakan 0,168 Pada uji interaksi variabel pengetahuan dan keyakinan yang mempunyai efek interaksi pada p0,05. Pada persamaan akhir regresi logistik ganda, variabel yang masuk dalam persamaan regresi logistik ganda adalah variabel maloklusi dan keyakinan. Setelah dilakukan pemeriksaan indeks konfonder, ternyata tidak ada yang menjadi konfonder bagi hubungan maloklusi dengan rasa sakit fisik. No Variabel Rasio Prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Pendidikan ibu 1,341 0,704 – 2,553 0,372 2 Pekerjaan orang tua 1,591 0,561 – 4,509 0,383 3 Pengetahuan 0,518 0,238 – 1,128 0,098 4 Keyakinan 4,693 2,688 – 8,191 0,001 5 Tindakan 1,947 0,696 – 5,446 0,204 6 Maloklusi 1.444 0,818 – 2,548 0,205 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Dari persamaan akhir regresi logistik ganda maloklusi terhadap dimensi rasa sakit fisik dapat dibuktikan terdapat hubungan yang bermakna p=0,014 pada selang kepercayaan 95 berkisar 1,140-3,186 dan kelompok yang mengalami maloklusi mempunyai resiko lebih sering mengalami rasa sakit fisik sebanyak 1,9 kali dibandingkan dengan yang tidak maloklusi. 4.4.3. Uji multivariat dimensi ketidaknyamanan psikis Pada Tabel 4.18 di atas terlihat variabel yang masuk dalam model multivariat adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, keyakinan, dan maloklusi. Tabel 4.24. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Variabel Sosiodemografi, Perilaku, kejadian maloklusi terhadap Ketidaknyamanan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Variabel Rasio Prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Jenis kelamin 2,139 1,024 – 4,468 0,043 2 Pendidikan 2,240 0,996 – 5,036 0,051 3 Pekerjaan 1,950 0,610 – 6,233 0,260 4 Pengetahuan 2,184 0,963 – 4,954 0,062 5 Keyakinan 2,067 0,926 – 4,616 0,076 6 Maloklusi 1,895 0,871 – 4,122 0,107 Dari lima variabel konfonder yang masuk menjadi model multivariat ternyata tidak satupun yang berinteraksi dengan kejadian maloklusi dalam hubungannya dengan dimensi ketidaknyaman psikis. Setelah di lakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata perbedaan rasio prevalens maloklusi tanpa variabel keyakinan dan rasio prevalens maloklusi dengan variabel keyakinan adalah 13,9. Berarti keyakinan merupakan konfonder dalam hubungan maloklusi dengan ketidaknyamanan psikis. Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Pada persamaan akhir regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian maloklusi dengan ketidaknyamanan psikis. Remaja dengan maloklusi berpeluang 2,195 kali mengalami ketidaknyamanan di bandingkan dengan remaja tanpa maloklusi setelah dikontrol variabel keyakinan Tabel 4.25. Tabel 4.25. Persamaan Akhir Regresi Logistik Ganda Maloklusi Terhadap Dimensi Ketidaknyamanan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No. Variabel Rasio Prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1. Keyakinan 2,134 0,994 – 4,584 0,052 2. Maloklusi 2,195 1,067 – 4,516 0,033 4.4.4. Uji multivariat dimensi ketidakmampuan fisik Pada Tabel 4.18 terlihat variabel yang masuk dalm model multivariat adalah pekerjaan, pengetahuan, keyakinan, dan maloklusi. Tabel 4.26. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Maloklusi terhadap Ketidakmampuan Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan tahun 2007 No Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Pekerjaan 2,644 0,673 – 10,392 0,164 2 Pengetahuan 3,415 1,222 – 9,547 0,019 3 Keyakinan 6,762 2,561 – 17,857 0,001 4 Maloklusi 2,278 0,859 – 6,043 0,089 Dari variabel konfonder yang masuk menjadi model multivariat ternyata variabel keyakinan p=0,001 yang berinteraksi dengan kejadian maloklusi dalam hubungannya dengan dimensi ketidakmampuan fisik Tabel 4.27. Uji Interaksi Variabel Maloklusi dengan Variabel Sosiodemografi dan Perilaku terhadap Dimensi Ketidakmampuan Fisik pada Remaja SMU di Kota Medan tahun 2007 No Interaksi Nilai p 1 Maloklusi dengan Pekerjaan 0,237 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 2 Maloklusi dengan Pengetahuan 0,306 3 Maloklusi dengan Keyakinan 0,001 Setelah di lakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata nilai perbedaan rasio prevalen maloklusi tanpa variabel keyakinan dan rasio prevalen maloklusi dengan variabel keyakinan tidak melebihi 10. Berarti tidak ada yang menjadi konfonder dalam hubungan maloklusi dengan ketidakmampuan fisik. Pada persamaan akhir regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejadian maloklusi dengan ketidakmampuan fisik p=0,001 pada selang kepercayaan 95 berkisar 1,852-10,526. Remaja dengan maloklusi berpeluang 4,4 kali mengalami ketidakmampuan fisik dibandingan dengan remaja tanpa maloklusi. 4.4.5. Uji multivariat dimensi ketidakmampuan psikis Pada tabel 4.18 terlihat variabel yang masuk dalam model multivariat adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan , pengetahuan, keyakinan dan maloklusi. Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.28. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Kejadian Maloklusi terhadap Ketidakmampuan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Jenis Kelamin 2,173 0,996 _ 4,742 0,051 2 Pendidikan ibu 7,788 3,537 –17,146 0,001 3 Pekerjaan orang tua 2,150 0,682 – 6,783 0,191 4 Pengetahuan 3,590 1,503 – 8,576 0,004 5 Keyakinan 4,285 1,879 – 9,770 0,001 6 Maloklusi 1,443 0,632 – 3,296 0,001 Dari variabel konfonder yang masuk menjadi model multivariat ternyata variabel- variabel yang berinteraksi dengan kejadian maloklusi yaitu pendidikan ibu, pekerjaan orang tua dan keyakinan dalam hubungannya dengan dimensi ketidakmampuan psikis Tabel 4.29. Tabel 4.29. Uji Interaksi Variabel Maloklusi dengan Variabel Sosidemografi dan Perilaku terhadap Dimensi Ketidakmampuan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan tahun 2007 No Variabel Rasio pre Valens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Maloklusi dengan Jenis kelamin 1,477 0,933 – 2,338 0,096 2 Maloklusi dengan Pendidikan ibu 2,825 1,788 – 4,464 0,001 3 Maloklusi dengan Pekerjaan orang tua 0,292 0,131 – 0,650 0,003 4 Maloklusi dengan Pengetahuan 1,324 0,763 – 2,296 0,318 5 Maloklusi dengan Keyakinan 1,610 1,000 – 2,592 0,050 Setelah di lakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata pengetahuan dan keyakinan yang menjadi konfonder dalam hubungan maloklusi dengan ketidakmampuan psikis. Pada persamaan akhir regresi logistik ganda menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian maloklusi dengan keterbatasan fisik. Tabel 4.30. Tabel 4.30. Persamaan Akhir Regresi Logistik Ganda Maloklusi terhadap Dimensi Ketidakmampuan Psikis pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 No. Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1. Pengetahuan 3.505 1.592 – 7.715 0.002 2. Keyakinan 4.249 1.989 – 9.079 0.001 3. Maloklusi 1.515 0.706 – 3.251 0.286 4.4.6. Uji multivariat dimensi ketidakmampuan sosial Pada tabel 4.18 terlihat variabel yang masuk dalam model multivariat adalah jenis kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan orang tua, pengetahuan, keyakinan, tindakan dan maloklusi. Tabel 4.31. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda antara Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Kejadian Maloklusi terhadap Ketidakmampuan Sosial pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Jenis kelamin 2.059 1110 – 3.819 0.022 2 Pendidikan ibu 2.305 1.140 – 4.661 0.020 3 Pekerjaan orang tua 1.245 0.399 - 3.885 0.706 4 Pengetahuan 1.684 0.810 – 3.502 0.163 5 Keyakinan 1.315 0.630 – 2.744 0.466 6 Maloklusi 1.790 0.911 – 3.518 0.091 Dari variabel konfonder yang masuk menjadi model multivariat ternyata variabel- variabel yang berinteraksi dengan kejadian maloklusi yaitu jenis kelamin p=0,031 dan pendidikan ibu p=0,029 dalam hubungannya dengan dimensi ketidakmampuan sosial Tabel 4.32. Tabel 4.32. Uji Interaksi Variabel Maloklusi dengan Variabel Sosidemografi dan Perilaku terhadap Dimensi Ketidakmampuan Sosial pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Interaksi Nilai p 1 Maloklusi dengan jenis kelamin 0.031 2 Maloklusi dengan pendidikan 0.029 Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 3 Maloklusi dengan pekerjaan 0.181 4 Maloklusi dengan pengetahuan 0.877 5 Maloklusi dengan keyakinan 0.666 Setelah di lakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata tidak satupun variabel yang masuk menjadi model memenuhi syarat di sebut sebagai konfonder, dalam hubungan antara maloklusi dengan ketidakmampuan sosial. Pada persamaan akhir regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antar variabel maloklusi dengan keterbatasan sosialp = 0,019 pada selang kepercayaan 95 berkisar 1,128-3,866. Pada remaja dengan maloklusi berpeluang mengalami keterbatasan sosial 2,088 kali dibandingkan dengan remaja tanpa maloklusi. 4.4.7. Uji multivariat dimensi hambatan Pada tabel 4.18 terlihat variabel yang masuk dalam model multivariat adalah pendidikan, pekerjaan , pengetahuan dan maloklusi. Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.33. Nilai p dan Rasio Prevalens Analisis Multivariat Regresi Logistic Ganda antara Variabel Sosiodemografi, Perilaku, Kejadian Maloklusi terhadap Hambatan pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Variabel Rasio prevalens Selang kepercayaan 95 Nilai p 1 Pendidikan ibu 2,068 0,683 – 6,262 0,199 2 Pekerjaan orang tua 2,203 0,560 – 8,668 0,258 3 Pengetahuan 7,952 2,991 – 21,140 0,001 4 Maloklusi 3,025 1,129 – 8,104 0,028 Dari variabel konfonder yang masuk menjadi model multivariat ternyata tidak ada variabel yang berinteraksi dengan maloklusi karena semua p value di atas 0,05. Tabel 4.34. Tabel 4.34. Uji Interaksi Variabel Maloklusi dengan Variabel Sosidemografi dan Perilaku terhadap Dimensi Hambatan pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No Interaksi p value 1 Maloklusi dengan Pendidikan 0,560 2 Maloklusi dengan Pekerjaan 0,627 3 Maloklusi dengan Pengetahuan 0,684 Setelah dilakukan pemeriksaan indeks konfonder ternyata variabel pengetahuan digolongkan sebagai variabel konfonder dalam hubungan antara maloklusi dengan dimensi hambatan. Pada persamaan akhir menunjukkan bahwa kejadian maloklusi berhubungan dengan dimensi hambatan setelah di kontrol variabel pengetahuan. Remaja dengan maloklusi berpeluang mengalami hambatan sebesar 1,27 kali dibandingan dengan remaja tanpa maloklusi Tabel 4.35. Oktavia Dewi: Analisis Hubungan Maloklusi Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja SMU Kota Medan Tahun 2007, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.35. Persamaan Akhir Regresi Logistik Ganda Maloklusi terhadap Dimensi Hambatan pada Remaja SMU di Kota Medan Tahun 2007 No. Variabel Rasio prevalen Selang kepercayaan 95 Nilai p 1. Pengetahuan 8,264 3,167 – 21,565 0,001 2. Maloklusi 3,585 1,371 – 9,271 0,009

4.5. Uji Kualitas Hidup