Janin yang sehat dan hidup dapat dirasakan melalui palpasi. Apabila janin mati
maka palpasi menjadi tidak jelas.
e Reaksi kehamilan menjadi negative setelah anak mati
f Pada foto rontgen dapat dilihat :
1. Tulang-tulang tengkorak saling menutupi tanda spalding
Terjadinya perimpitan overlap yang jelas antara tulang-tulang tengkorak akibat perlunakan otak, yang memerlukan waktu beberapa hari.
2. Tulang punggung janin sangat melengkung tanda naujokes Timbulnya lengkungan ini sangat tergantung pada tingkat maserasi ligament
pada tulang belakang. 3. Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin
Timbulnya gas dalam tubuh janin merupakan sesuatu yang tidak biasa, dan merupakan tanda yang dapat dipercaya adanya kematian janin.
2.5.3. Faktor Resiko Kematian Janin dalam Kandungan
1. Umur
Umur seseorang sangat berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu yang berumur 20 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk menerima kehamilan
dan cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima kehamilan dan
diharapkan mampu untuk lebih memperhatikan kehamilan karena lebih banyak pengetahuan dan pengalaman terhadap kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Ibu yang berumur 35 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah mulai menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik dan seoptimal pada usia
20-35 tahun Winkjosastro, 2002. Berdasarkan hasil penelitian Umar 2001 di RS dr. Pirngadi Medan tahun
2001 diperoleh bahwa ibu yang berumut 35 tahun mempunyai resiko sebesar 17,716 kali lebih besar terhadap kematian perinatal dibanding ibu hamil dengan umur 20-34
tahun.
2. Paritas
Menurut Chapman 1999 paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. Ditinjau dari tingkatannya paritas
dikelompokkan menjadi tiga antara lain: 1 Paritas rendah atau primipara
Paritas rendah meliputi nullipara jumlah anak 0 dan primipara jumlah anak 2 2 Paritas sedang atau multipara
Paritas sedang atau multipara digolongkan pada hamil dan bersalin dua sampai empat kali. Pada paritas sedang ini, sudah masuk kategori rawan terutama pada
kasus-kasus obstetric yang jelek, serta interval kehamilan yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun
3 Paritas tinggi Kehamilan dan persalinan pada paritas tinggi atau grandemulti, adalah ibu hamil
dan melahirkan di atas 5 kali. Paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena paritas tinggi banyak kejadian-kejadian obstetri patologi yang bersumber pada
paritas tinggi, antara lain : plasenta praevia, perdarahan postpartum, dan lebih
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan lagi terjadinya atonia uteri. Pada paritas tinggi bisa terjadi pre eklamsi ringan oleh karena paritas tinggi banyak terjadi pada ibu usia lebih 35
tahun Sedangkan menurut Manuaba 1999 paritas adalah wanita yang pernah
melahirkan dan di bagi menjadi beberapa istilah : 1 Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali
2 Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
3 Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
Adapula sumber yang didapat dari wikipedia terdapat beberapa istilah tentang paritas yaitu :
1 Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali atau melahirkan untuk pertama kali
2 Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari satu kali Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal
Winkjosastro, 2002. Primipara dan gravida pada usia di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko
tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi Winkjosastro, 2002.
Universitas Sumatera Utara
3. Riwayat Penyakit