Tinggi badan ibu dilaporkan berperan terhadap kejadian BBLR. Hubungan antara tinggi badan ibu dengan berat badan bayi yang dilahirkan merupakan
hubungan positif, dimana semakin tinggi ibu semakin berat bayi yang dilahirkan. Ibu dengan tinggi badan 145 cm beresiko terhadap kelahiran bayi dengan BBLR.
4. Paritas
Paritas merupakan jumlah persalinan yang dialami ibu sebelum persalinan atau kehamilan sekarang. Pada umunya BBLR meningkat sesuai dengan
meningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas I kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya kembali pada paritas 4
Manuaba, 1998. Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu golongan paritas tinggi akan
mempengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya. Hal ini disebabkan adanya gangguan plasenta dan sirkulasi darah ke janin, sehingga pertumbuhan janin
terhambat. Jika keadaan ini berlangsung lama akan mempengaruhi berat badan lahir bayi dan kemungkinan besar terjadi BBLR Wibowo, 1992.
5. Pekerjaan Ibu
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan yang bersifat menghasilkan uang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jenis pekerjaan akan
mempengaruhi pendapatan, dan pendapatan akan mempengaruhi penyediaan makanan bagi keluarga yang secara langsung akan menunjang perkembangan dan
pertumbuhan anggota keluarga Soetjiningsih, 1995.
Universitas Sumatera Utara
6. Jarak Kelahiran
Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik. Jarak dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi ibu
selanjutnya akan mempengaruhi reproduksi Wibowo, 1992. Dari hasil penelitian Prayoga 1994 di Surabaya didapatkan angka kejadian
BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan 12-23 bulan sebesar 2,2, pada jarak kehamilan 24-59 bulan sebesar 1,5 dan pada jarak 60-98 bulan sebesar 2,3. Dari
angka tersebut dapat dikatakan bahwa kejadian BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan 2 tahun dan 4 tahun adalah 1,5 kali lebih kecil dibandingkan ibu dengan
jarak kehamilan 2-4 tahun.
7. Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan
Kadar Hb menjelang persalinan digunakan sebagai indikator untuk menentukan adanya anemia seorang ibu hamil. Anemia saat ibu hamil dapat berakibat
buruk pada ibu dan janin. Apabila ibu hamil menderita anemia akan menyebabkan resiko kelahiran bayi premature, BBLR dan perdarahan sebelum dan saat melahirkan.
Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan dalam Soetjoenoes, 1999: -
Hb 11 grdl : tidak anemia
- Hb 9-10 grdl
: anemia ringan -
Hb 7-8 grdl : anemia sedang
- Hb 7 grdl
: anemia berat
Universitas Sumatera Utara
8. Umur Kehamilan