Umur Ibu Ibu Yang Mengalami BBLR dan KJDK Berdasarkan Sosio Demografi

BAB V PEMBAHASAN

5.2. Ibu Yang Mengalami BBLR dan KJDK Berdasarkan Sosio Demografi

5.1.1. Umur Ibu

Usia reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah antara umur 20-35 tahun, dibawah usia 20 tahun akan meningkatkan risiko kehamilan maupun persalinan, karena perkembangan organ-organ reproduksinya belum optimal, kematangan emosi dan kejiwaan kurang, serta fungsi fisiologis yang belum optimal, sehingga lebih sering terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya usia diatas 30 tahun telah terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun reproduksi secara umum, sehingga lebih sering terjadi akibat yang merugikan pada bayi Setyowati dkk, 1996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mengalami BBLR 49,6 dan KJDK 43,4 berada pada umur 20-35 tahun, tetapi jumlah BBLR dan KJDK masih cukup tinggi ditemukan juga pada umur 20 tahun yaitu masing-masing 21,9 dan 25,2. Hasil penelitian ini sejalan dengan Ginting, C, 2003 di RSU Dr. Pirngadi Medan, pada umumnya ibu yang melahirkan bayi BBLR terdapat pada kelompok umur antara 20-35 tahun sebesar 47,3 kemudian disusul kelompok umur 20 tahun sebesar 28,5, sedangkan pada kelompok umur 35 tahun sebesar 24,2. Hasil yang sama juga diperoleh Sembiring, S., 2002 di RS Ibu dan Anak Sri Ratu Medan, bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR pada kelompok umur 20-35 tahun sebesar 72,7. Universitas Sumatera Utara Penelitian Kartika 2000 di RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung, menyatakan bahwa umur tidak ada hubungannya dengan kejadian BBLR p = 0,151. Hasil yang sama diperoleh Meinarwati 1995 di Tanggerang, Cianjur, Cirebon dan Lebak, menunjukkan bahwa faktor umur bukan merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Demikian juga dengan penelitian Susanto 1992, di Kecamatan Sliyeg dan Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu Jawa Barat, menunjukkan bahwa umur tidak ada hubungannya dengan kejadian BBLR, dengan nilai p = 0,35. Akan tetapi, risiko yang mungkin dapat terjadi jika hamil usia dibawah 20 tahun yaitu keguguran, preeklamsi dan eklamsi, timbulnya kesulitan persalinan karena system reproduksi belum sempurna, bayi lahir sebelum waktunya dan BBLR. Sedangkan umur yang terlalu tua artinya hamil diatas 35 tahun. Risiko yang mungkin terjadi jika hamil pada usia terlalu tua antara lain adalah terjadinya keguguran, preeklamsi dan eklamsi, timbulnya kesulitan pada persalinan, perdarahan, BBLR dan cacat bawaan Rahmawati, 2007.

5.1.2. Tingkat Pendidikan Ibu