2.4.2. Faktor Resiko Berat Badan Lahir Rendah
Menurut Setiawan 1995, beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR antara lain ;
− Faktor biologis : jenis kelamin bayi, paritas, umur ibu, ras, fektor keluarga, tinggi
badan dan berat badan orang tua, pertambahan berat badan selama hamil, riwayat kehamilan terdahulu, hipertensi dan pre eklamsi, oedema ibu, komplikasi
kehamilan, dan ukuran plasenta. −
Faktor lingkungan : status sosial ekonomi, status gizi dan kebiasaan merokok. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian Berat Badan Lahir Rendah
Setiawan 1995 :
1. Umur Ibu
Usia reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah antara umur 20-35 tahun, di bawah dan di atas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun
persalinan, karena perkembangan organ-organ reproduksinya belum optimal, kematangan emosi dan kejiwaan kurang, serta fungsi fisiologis yang belum optimal,
sehingga lebih sering terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya usia ibu yang lebih tua telah terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun
reproduksi secara umum, sehingga lenih sering terjadi akibat yang merugikan pada bayi Setyowati dkk, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa studi telah melaporkan bahwa perkawinan di usia muda 20 tahun yang disusul dengan kehamilan akan berdampak negative terhadap kesehatan ibu dan
janin yang sedang dikandungnya. Salah satunya adalah meningkatkan resiko kelahiran BBLR.
Pada umumnya bayi dengan BBLR dari wanita yang berusia muda biasanya disertai dengan kelainan bawaan dan cacat fisik, epilepsy, retardasi mental, kebutaan
dan ketulian. Bila bayi bertahan hidup akan menimbulkan masalah yang besar dan mengalami gangguan pertumbuhan.
2. Tingkat Pendidikan Ibu
Latar belakang pendidikan ibu yang rendah menyulitkan berlangsungnya suatu penyampaian informasi kesehatan terhadap ibu karena mereka kurang
menyadari pentingnya informasi-informasi tentang kesehatan ibu terutama saat hamil. Akibatnya mereka tidak mengetahui cara pemeliharaan kesehatan terutama pada saat
hamil, baik menyangkut gizi, kebersihan, serta makanan yang bernilai gizi tinggi
3. Tinggi dan Berat Badan Ibu
Ibu dengan berat badan lebih rendah cendrung untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Hal ini mungkin disebabkan ibu dengan berat badan BB rendah memiliki
usia kehamilan yang lebih muda dibandingkan ibu dengan BB cukup. Ibu dengan BB rendah sebelum masa kehamilannya ternyata mempunyai kemungkinan yang lebih
besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan ibu yang mempunyai BB cukup pada masa sebelum kehamilannya. Ibu dengan BB kurang 45 kg atau turun
sampai 10 kg atau lebih selama kehamilan, mempunyai resiko terjadinya BBLR Sulaiman, 1998
Universitas Sumatera Utara
Tinggi badan ibu dilaporkan berperan terhadap kejadian BBLR. Hubungan antara tinggi badan ibu dengan berat badan bayi yang dilahirkan merupakan
hubungan positif, dimana semakin tinggi ibu semakin berat bayi yang dilahirkan. Ibu dengan tinggi badan 145 cm beresiko terhadap kelahiran bayi dengan BBLR.
4. Paritas