Riwayat Penyakit Faktor Resiko Kematian Janin dalam Kandungan

3. Riwayat Penyakit

Penyakit yang diderita ibu semasa kehamilannya sangat mempengaruhi hasil akhir kehamilan, dimana dapat mengakibatkan kematian janin, keguguran ataupun persalinan prematur Behrman, 1994. Penyakit yang sering muncul selama masa kehamilan antara lain : a. Penyakit infeksi pada kehamilan Hampir setiap infeksi yang dialami oleh ibu yang disertai oleh manifestasi sistemik yang parah dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, kematian janin dalam kandungan atau persalinan prematur. Infeksi pada kehamilan dapat berupa ; − Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih dapat berupa sistitis dan lebih berat berbentuk pielonefritis yang dapat menimbulkan keguguran atau lahir prematur. Pada kondisi akut dapat menimbulkan keluhan-keluhan yang sangat mengganggu ibu berupa demam, nyeri pinggang, menggigil, sakit di daerah supra simfisis, disuria, dan sebagainya. − TORCH Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simpleks TORCH merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Pada ibu hamil dapat menyebabkan abortus, kematian janin dalam kandungan, lahir prematur, dan cacat bawaan. Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit disebut Toxiplasma gondi, yang hidup dan berkembang biak pada kucing. Tetapi parasit ini juga dapat hidup pada manusia, burung, kambing dan hewan ternak lainnya. Bila seseorang Universitas Sumatera Utara terinfeksi Toksoplasmosis, pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang jelas sehingga biasanya tidak disadari oleh penderitanya. − Infeksi saluran pernafasan a Bronkhitis Bronkhitis dapat disebabkan oleh virus atau kuman. b Pneumonia Pneuminoa dapat disebabkan oleh virus, kuman, dan zat kimia. c Influenza Wanita hamil yang menderita influenza mempunyai komplikasi yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil. Angka kematian janin pada wanita yang terserang influenza adalah 10-20. − Malaria Penyakit malaria disebabkan oleh plasmodium, gejala klinik malaria pada wanita hamil adalah ; demam, anemia, hipoglikemia, edema paru akut. b. Penyakit dasar pada ibu hamil a Diabetes Melitus DM Pengaruh DM pada kehamilan : - Kemungkinan gestosis hipertensi dalam kehamilan setelah kehamilan 20 minggu 4 kali lebih besar - Infeksi lebih mudah terjadi - Kemungkinan abortus dan partus prematurus sedikit lebih besar Universitas Sumatera Utara - Mengakibatkan bayi mempunyai berat badan melebihi usia kehamilan karena kadar gula darah dalam tubuh ibu tinggi sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin - Janin sering mati intrauterine terutama sesudah minggu ke-35 - Jika lahir, anak sering mengalami hipoglikemia dan hipoksia b Penyakit jantung Penyakit jantung pada wanita hamil masih merupakan penyebab kematian yang penting, dimana tingkat kematian janin akibat penyakit jantung bawaan sekitar 22. Penyakit jantung yang berat dianggap menyebabkan partus prematurus atau kematian janin karena kekurangan oksigen. d Anemia pada Kehamilan Menurut WHO kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20-89 dengan menetapkan Hb 11 grdl sebagai dasarnya. Jika persediaan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya Depkes, 2000. Prevalensi anemia lebih tinggi pada kehamilan trimester II dibandingkan dengan kehamilan trimester I dan III. Hal ini sejalan dengan penelitian I Made Bakta dkk, yang mengatakan bahwa kadar Hb pada ibu hamil akan menurun pada trimester I dan mencapai titik paling rendah pada akhir semester II kemudian sedikit meningkat pada akhir semester III. Pada anemia berkurangnya Hb sebagai alat transport oksigen dari paru-paru ke jaringan akan di ikuti penurunan oksigen dalam darah ibu dan darah janin. Sehingga menganggu metabolism pada jaringan tubuh janin yang dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan abortus, partus prematurus, kematian janin dakam kandungan dan BBLR. d Hipertensi dalam Kehamilan Hipertensi pada wanita hamil juga masuk kategori sebagai penyebab janin mati dalam kandungan. Hipertensi menyebabkan sirkulasi darah dalam plasenta kurang baik dan menyebabkan terjadinya pengapuran sehingga nutrisi ke janin terganggu. Wanita yang mengalami kehamilan pertama kali berada dalam resiko terbesar terhadap hipertensi dalam kehamilan. Begitu juga dengan ubu usia muda 19 tahun mempunyai resiko lebih besar terhadap hipertensi daripada ibu hamil yang berusia 35 tahun. Wanita yang pada kehamilan sebelumnya pernah mengalami hipertensi mempunyai kemungkinan 13-45 untuk menderita penyakit ini kembali pada kehamilan berikutnya.

4. Riwayat Kehamilan