Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pembatas kapasitas gudang produk jadi dapat dipenuhi apabila perusahan memproduksi sesuai dengan
jumlah permintaan.
6.2. Analisis Perencanaan Rencana Produksi dengan Metode Simpleks
Model simpleks digunakan untuk memperoleh solusi dalam 3 parameter yakni :
1. Variabel Keputusan, yaitu jumlah produksi optimal untuk tiap jenis pakan
ternak. 2. Fungsi Tujuan, yaitu laba yang diinginkan dari hasil jumlah produksi.
3. Fungsi Kendala, yaitu batasan ketersediaan jam kerja mesinkaryawan, ketersediaan bahan baku, target produksi dan jumlah produksi optimal.
Sebagai contoh, nilai dari variabel keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala untuk bulan Oktober 2009 adalah:
1. X
1
Pakan pellet = 1003 ton X
2
Pakan mess = 1887 ton X
3
Pakan Crumble = 669 ton 2.
Laba yang dihasilkan Z = Rp. 375.000X1 + Rp. 350.000X2 + R.p. 400.000X3
= Rp. 375.000 1003 + Rp. 350.000 1887 + Rp. 400.000 669 = Rp. 1.304.175.000
3. Jam kerja mesin yang terpakai
= 5.3X
1
+ 6X
2
+ 6.7X
3
= 5.31003 + 61887 + 6.7669
Universitas Sumatera Utara
= 21120 menit
4. Bahan baku yang terpakai
- Jagung = 0.5 1003 + 0,6 1887 + 0,5669
= 1968 Ton -
Dedak = 0.0745 1003 + 0.07951887 + 0.077669 = 276.25 Ton
- Bungkil Kacang = 0.2885 1003 + 0.25665 1887 + 0.3669
= 974.36 Ton Pada Tabel 6.1. dapat dilihat hasil rekapitulasi dari setiap nilai variabel
keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala. Dapat dilihat penggunaan sumber daya oleh perusahaan sesuai dengan perencanaan produksi pada bulan Oktober,
November dan Desember 2010.
Tabel 6.1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan dengan Metode Simpleks Fungsi
Oktober November
Desember
Variabel Keputusan
1. Pellet Ton
2. Mess Ton
3. Crumble Ton
1003 1887
669 1132
1354 1762
920 615
560 Fungsi Tujuan
Rp. 1.304.175.000 Rp. 1.144.161.000
Rp. 1.185.700.000 Jam kerja mesin terpakai menit
21120 18.240
19.200 Bahan Baku Terpakai
- Jagung Ton
1968 2260
1109
Universitas Sumatera Utara
- Dedak Ton
- Bungkil Kacang Ton
277 975
321 1203
161 592
Gudang Ton 3559
4248 2095
Pada Tabel 6.2 dapat dilihat perbandingan antara sumberdaya yang tersedia pada perusahaan dengan sumber daya yang digunakan untuk proses produksi.
Tabel 6.2. Rekapitulasi Hasil Perbandingan Sumber Daya Terpakai dengan yang Tersedia
Sumber daya Terpakai
Tersedia Selisih
Oktober November
Desember Oktober November
Desember Oktober
November Desember
Jam kerja mesin menit
21.120 18.240
19.200 21.120
18.240 19.200
Bahan Baku Terpakai -
Jagung Ton -
Dedak Ton -
Bungkil Kacang Ton
1968 277
975 2260
321 1203
1109 161
592 2500
400 1900
2500 400
1900 2500
400 1900
532 123
925 240
79 697
1391 239
1308 Gudang ton
3559 4248
2095 4500
4500 4500
941 252
2405
Dari Tabel 6.2 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan rencana produksi metode simpleks perusahaan dapat berproduksi tanpa adanya kendala kekurangan
sumber daya karena sumber daya yang terpakai masih berada dalam batas ketersediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dapat dilihat untuk jam kerja mesin
penggunaannya dapat di maksimumkan hingga mencapai mencapai 100 dari waktu yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Sementara pada sumber daya bahan baku terlihat bahwa penggunaannya tidak seimbang dengan sumber daya yang tersedia. Misalnya pada Bulan Oktober,
untuk penggunaan bahan baku jagung hanya menggunakan 78,72 dari persediaan yang ada pada perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak
memiliki jam kerja yang mencukupi untuk memproduksi dengan jumlah bahan baku tersebut. Usulan yang dapat diberikan adalah dengan menambah jumlah
mesin produksi. Dengan menambah jumlah mesin maka kecepatan kerja mesin untuk berproduksi akan bertambah dan akan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk memproduksi bahan, sehingga bahan baku yang tersedia dapat digunakan seluruhnya.
6.3. Analisis Sensitivitas Perencanaan Produksi