X
1 +
X
2
+X
3
≤ 4500 e.
Pembatas Tanda Pada kasus ini, ketiga variabel keputusan harus berharga non negatif
sehingga harus dinyatakan bahwa : X
1
≥ 0 , X
2
≥ 0 , X
3
≥ 0
5.2.2.3. Model Matematis
Dengan menggabungkan fungsi tujuan dan fungsi pembatas yang ada, maka bentuk Dari model matematis linear programming untuk menentukan
jumlah produksi optimal adalah : Maks Z = 375.000X1 + 350.000X2 + 400.000X3
Fungsi Kendala : 0,5 X1 + 0,6X2 + 0,5X3 ≤ 2500
0,0745 X1 + 0,0795 X2 + 0,077X3 ≤ 400
0,2885 X1 + 0,2565X2 + 0,3X3 ≤ 1900
5,3 X
1
+ 6 X
2
+ 6,7X
3
≤ 21120 X
1 +
X
2
+X
3
≤ 4500 X
1
≤ 1003 X
2
≤ 2642 X
3
≤ 669 X
1
≥ 0 , X
2
≥ 0 , X
3
≥ 0
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4. Pemecahan Masalah dengan Metode Simpleks
Untuk menyelesaikan persoalan Linear programming dengan menggunakan metode simpleks dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 Baris 0 Z - 375.000X1 - 350.000X2 - 400.000X3 + 0S
1
+ 0S
2
+ 0S
3
+ 0S
4
+ 0S
5
+ 0S
6
+ 0S
7
+0S
8
: Konversi pada bentuk standar
Berdasarkan pembatas : Baris 1 0,5 X1 + 0,6X2 + 0,5X3 + S
1
= 2500 Baris 2
0,0745 X1 + 0,07495 X2 + 0,077 X3 + S
2
= 400 Baris 3
0,2885 X1 + 0,2565X2 + 0,3 X3 + S
3
= 1900 Baris 4 5,3 X
1
+ 6 X
2
+ 6,7X
3
+ S
4
= 21120 Baris 5
X
1
+ X
2
+ X
3
+S
5
= 4500 Baris 6 X
1
+ S
6
= 1003 Baris 7 X
2
+ S
7
= 2642 Baris 8 X
3
+ S
8
= 669 X
1
, X
2
,X
3
, S
1
,S
2
,S
3
,S
4
,S
5,
S
6,
S
7,
S
8
≥ 0
Langkah2
Kolom basis menunjukkan variabel yang menjadi basis, yaitu S
1
,S
2
,S
3
,S
4
,S
5,
S
6,
S
7,
S
8
yang nilainya ditunjukkan oleh kolom solusi. Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa variabel non basis X
1
, X
2
,X
3
sama dengan :Mentabulasikan persamaan-persamaan yang diperoleh ke dalam
bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
ng olomEnteri
KoefisienK i
NilaiSolus Rasio
= nol, karena belum ada kegiatan. Tabel simpleks awal iterasi dapat dilihat pada
Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Simpleks Awal Iterasi Iterasi Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
-375000 -350000
-400000
S
1
0,5 0,6
0,5 1
2500
S
2
0,0745 0,0795
0,077 1
400
S
3
0,2885 0,2565
0,3 1
1900
S
4
5,3 6
6,7 1
21120
S
5
1 1
1 1
4500
S
6
1 1
1003
S
7
1 1
2642
S
8
1 1
669
Langkah 3 Entering variabel atau variabel masuk adalah kolom yang merupakan dasar
untuk mengubah nilai tabel. Pilih kolom pada baris fungsi tujuan yang mempunyai nilai negatif terbesar.
: Menentukan entering variabel dan leaving Variabel
Leaving Variabel baris kunci dipilih dari rasio yang nilainya positif terkecil. Rasio diperoleh dengan cara membagi nilai solusi dengan koefisien pada
entering variabel yang sebaris.
Penentuan entering dan leaving variabel dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Universitas Sumatera Utara
LV
Tabel 5.18. Penentuan Entering Variabel dan Leaving Variabel Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solus i
Rasio Z
-375000 -350000
-400000 -375000
S
1
0,5 0,6
0,5 1
2500 5000
S
2
0,0745 0,0795
0,077 1
400 5194,805
S
3
0,2885 0,2565
0,3 1
1900 6333,33
S
4
5,3 6
6,7 1
21120 3152,23
S
5
1 1
1 1
4500 4500
S
6
1 1
1003 -
S
7
1 1
2642 -
S
8
1 1
669 669
Keterangan : X
3
= Kolom Entering Variabel S
8
= baris leaving Variabelpivot 1
= elemen pivot
Langkah 4 Karena nilai negatif terbesar pada kolom X
3
maka, maka kolom X
3
adalah kolom pivot dan variabel masuk. Rasio pembagian dengan kolom pivot terkecil
adalah 669 bersesuaian dengan baris S
8
, maka baris S
8
adalah baris pivot dan variabel keluar. Maka persamaan pivot baru dapat dilihat pada Tabel 5.19.
: Menentukan persamaan pivot baru
Tabel 5.19. Persamaan Pivot Baru Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
S
1
S
2
S
3
S
4
EV
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Persamaan Pivot Baru Lanjutan Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi S
5
S
6
S
7
X
3
1 1
669
Langkah 5 Persamaan baru :
: Menentukan persamaan-persamaan baru selain persamaan pivot baru.
persamaan lama – koefisien kolom entering x persamaan pivot baru
a = Persamaan lama
b = koefisien kolom entering
c = persamaan pivot baru
Baris Z :
a -375000
-350000 -400000
b -40000
c 1
1 669
bxc -400000
-400000 -267600000
a-c -375000
-350000 400000
267600000
Baris S1:
a 0,5
0,6 0,5
1 2500
b 0.5
c 1
1 669
bxc 0,5
0,5 334,5
a-c 0,5
0,6 1
-0,5 2165,5
Baris S2 :
a 0,0745
0,07495 0,077
1 400
b 0.077
c 1
1 669
Universitas Sumatera Utara
bxc 0,077
0,077 51,513
a-c 0,0745
0,07495 1
-0,077 348,487
Baris S3 :
a 0,2885
0,2565 0,3
1 1900
b 0.3
c 1
1 669
bxc 0,3
0,3 200,7
a-c 0,2885
0,2565 1
-0,3 1699,3
Baris S4:
a 6
5,3 6,7
1 21120
b 6.7
c 1
1 669
bxc 6,7
6,7 4482,3
a-c
6 5,3
1 -6,7
16637,7
Baris S5 :
a 1
1 1
1 4500
b 1
c 1
1 669
bxc 1
1 669
a-c 1
1 1
-1 3831
Baris S6 :
a 1
1 1003
b c
1 1
669 bxc
a-c 1
1 1003
Baris S7 :
a 1
1 2642
b
Universitas Sumatera Utara
c 1
1 669
bxc a-c
1 1
2642
Berdasarkan persamaan-persamaan baru yang didapatkan diatas maka dapat dimasukkan ke dalam tabel yang dinamakan tabel iterasi 1. Selanjutnya
diperiksa apakah tabel sudah optimal atau belum. Hasil iterasi 1 dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Iterasi 1 Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
-375000 -350000
400000 267600000
S
1
0,5 0,6
1 -0,5
2165,5
S
2
0,0745 0,0795
1 -0,077
348,487
S
3
0,2885 0,2565
1 -0,3
1699,3
S
4
5,3 6
1 -6,7
16637,7
S
5
1 1
1 -1
3831
S
6
1 1
1003
S
7
1 1
2642
X
3
1 1
669
Nilai pada baris fungsi tujuan Z pada variabel X
1
dan X
2
masih bernilai negatif, maka hasil iterasi belum optimal. Iterasi baru berhenti setelah pada baris
fungsi tujuan sudah tidak ada nilai negatif. Oleh karena itu akan dilakukan langkah perbaikan dengan cara mengulang langkah 3 sampai langkah 5 hingga
diperoleh hasil optimal untuk X
1
, X
2
, X
3
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Penentuan EV dan LV Iterasi 1
Basis X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Rasio
Z
-375000 -350000
400000 267600000
S
1
0,5 0,6
1 -0,5
2165,5 4331
S
2
0,0745 0,07495
1 -0,077
348,487 4677,67
S
3
0,2885 0,2565
1 -0,3
1699,3 5890,12
S
4
6 5,3
1 -6,7
16637,7 3139,188
S
5
1 1
1 -1
3831 3831
S
6
1 1
1003 1003
S
7
1 1
2642 -
X
3
1 1
669 -
Keterangan : X
1
= Kolom Entering Variabel S
6
= baris leaving Variabelpivot 1 = elemen pivot
Persamaan pivot baru :
Tabel 5.22. Persamaan Pivot Baru Basis
X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
X
1
1 1
1003
S
7
X
3
Universitas Sumatera Utara
Baris Z :
a -375000
-350000 400000
267600000 b
-375000 c
1 1
1003 bxc
-375000 -375000
-376125000 a-c
-350000 375000
400000 643725000
Baris S1 :
a 0,5
0,6 1
-0,5 2165,5
b 0.5
c 1
1 1003
bxc 0,5
0,5 501,5
a-c 0,6
1 -0,5
-0,5 1664
Baris S2 :
a 0,0745
0,0795 1
-0,077 348,487
b 0.0745
c 1
1 1003
bxc 0,0745
0,0745 74,7235
a-c 0,0795
1 -0,0745
-0,077 273,7635
Baris S3 :
a 0,2885
0,2565 1
-0,3 1699,3
b 0.2885
c 1
1 1003
bxc 0,2885
0,2885 289,3655
a-c 0,2565
1 -0,2885
-0,3 1409,9345
Baris S4 :
a 5,3
6 1
-6,7 16637,7
b 5,3
c 1
1 1003
bxc 5,3
5,3 5315,9
Universitas Sumatera Utara
a-c 6
1 -5,3
-6,7 11321,8
Baris S5 :
a 1
1 1
-1 3831
b 1
c 1
1 1003
bxc 1
1 1003
a-c 1
1 -1
-1 2828
Baris S7 :
a 1
1 2642
b c
1 1
1003 bxc
a-c 1
1 2642
Baris X3 :
a 1
1 669
b c
1 1
1003 bxc
a-c 1
1 669
Berdasarkan persamaan-persamaan baru yang didapatkan diatas maka dapat dimasukkan ke dalam tabel yang dinamakan tabel iterasi 2. Selanjutnya
diperiksa apakah tabel sudah optimal atau belum. Hasil iterasi 2 dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Iterasi 2 Basis X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
-350000 375000
400000 643725000
S
1
0,6 1
-0,5 -0,5
1664
S
2
0,0795 1
-0,0745 -0,077
273,7635
S
3
0,2565 1
-0,2885 -0,3
1409,9345
S
4
6 1
-5,3 -6,7
11321,8
S
5
1 1
-1 -1
2828
X
1
1 1
1003
S
7
1 1
2642
X
3
1 1
669
Nilai pada baris fungsi tujuan Z pada variabel X
2
masih bernilai negatif, maka hasil iterasi belum optimal, proses iterasi akan dilanjutkan.
Tabel 5.24. Penentuan EV dan LV Iterasi 2 Basis X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
-350000 375000
400000 643725000
S
1
0,6 1
-0,5 -0,5
1664
S
2
0,0795 1
-0,0745 -0,077
273,7635
S
3
0,2565 1
-0,2885 -0,3
1409,9345
S
4
6 1
-5,3 -6,7
11321,8
S
5
1 1
-1 -1
2828
X
1
1 1
1003
S
7
1 1
2642
X
3
1 1
669 Keterangan : X
1
= Kolom Entering Variabel S
5
= baris leaving Variabelpivot 1 = elemen pivot
Universitas Sumatera Utara
Persamaan pivot baru:
Tabel 5.25. Persamaan Pivot Baru Basis X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
S
1
S
2
S
3
X
2
1 0,16
-0,88 1
-1,11 1886,96
S
5
X
1
S
7
X
3
Baris Z :
a -350000
375000 400000
643725000 b
-350000 c
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
bxc -350000
-58345 309155
-350000 390845
-660438100 a-c
58345 65845
350000 9155
1304163100
Baris S1 :
a 0,6
1 -0,5
-0,5 1664
b 0.6
c 1
0,1667 -0,8833
1 -1,1167
1886,966 bxc
0,6 0,10002
-0,52998 0,6
-0,67002 1132,1796
a-c 1
-0,1 0,02998
-0,6 0,17002
531,8204
Baris S2 :
a 0,0795
1 -0,0745
-0,077 273,7635
b 0,0795
c 1
0,1667 -0,8833
1 -1,1167
1886,966 bxc
0,0795 0,01325
-0,07022 0,0795
-0,088778 150,013797
Universitas Sumatera Utara
a-c 1
-0,0133 -0,00428
-0,0795 0,0117777
123,749703
Baris S3 :
a 0,2565
1 -0,2885
-0,3 1409,9345
b 0,2565
c 1
0,1667 -0,8833
1 -1,1167
1886,966 bxc
0,2565 0,04276
-0,22657 0,2565
-0,286434 484,006779
a-c 1
-0,0428 -0,06193
-0,2565 -0,013566
925,927721
Baris S5 :
a 1
1 -1
-1 2828
b 1
c 1
0,1667 -0,8833
1 -1,1167
1886,966 bxc
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
a-c -0,1667
1 -0,1167
-1 0,1167
941,034
Baris X1 :
a 1
1 1003
b c
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
bxc a-c
1 1
1003
Baris S7 :
a 1
1 2642
b 1
c 1
0,1667 -0,8833
1 -1,1167
1886,966 bxc
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
a-c -0,1667
0,8833 1,1167
755,034
Baris X3 :
a 1
1 669
b c
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
Universitas Sumatera Utara
bxc a-c
1 1
669
Berdasarkan persamaan-persamaan baru yang didapatkan diatas maka dapat dimasukkan ke dalam tabel yang dinamakan tabel iterasi 3. Selanjutnya
diperiksa apakah tabel sudah optimal atau belum. Hasil iterasi 3 dapat dilihat pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Iterasi 3 Basis X
1
X
2
X
3
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
Solusi Z
58345 65845
350000 9155
1304163100
S
1
1 -0,1
0,02998 -0,6
0,17002 531,8204
S
2
1 -0,0133
-0,00428 -0,0795
0,01177765 123,749703
S
3
1 -0,0428
-0,06193 -0,2565
-0,01356645 925,927721
X
2
1 0,1667
-0,8833 1
-1,1167 1886,966
S
5
-0,1667 1
-0,1167 -1
0,1167 941,034
X
1
1 1
1003
S
7
-0,1667 0,8833
1,1167 755,034
X
3
1 1
669
Solusi optimum tercapai pada iterasi ke-3, karena pada iterasi ke-3 koefisien dari seluruh variabel pada baris Z sudah berharga positif. Jumlah
produksi optimal untuk bulan Oktober 2009 dengan menggunakan metode simpleks adalah :
X
1
Pakan pellet = 1003 ton
X
2
Pakan mess = 1887 ton
X
3
Pakan Crumble = 669 ton
Universitas Sumatera Utara
Fungsi tujuan dimana dalam hal ini adalah keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila melakukan proses produksi pada bulan oktober
adalah: Z = Rp. 375.000X1 + Rp. 350.000X2 + R.p. 400.000X3
= Rp. 375.000 1003 + Rp. 350.000 1887 + Rp. 400.000 669 = Rp. 1.304.175.000
Untuk perhitungan pada bulan November dan Desember dapat dilakukan dengan langkah yang sama. Proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 4.
Hasil rekapitulasi penentuan jumlah produksi dengan menggunakan metode simpleks pada bulan Oktober, November, Desember dapat dilihat pada Tabel
5.27.
Tabel 5.27. Rekapitulasi Penentuan Jumlah Produksi dengan Metode Simpleks
Bulan Pellet
Ton Mess
Ton Crumble
Ton Laba
Oktober 1003
1887 669
Rp. 1.304.175.000 November
1132 1354
615 Rp. 1.144.161.000
Desember 920
1762 560
Rp. 1.185.700.000
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Perencanaan Produksi Perusahaan Saat ini.
Saat ini perencanaan produksi PT Gold Coin Medan Mill untuk menentukan jumlah pakan ternak yang akan diproduksi dilakukan berdasarkan
perkiraan pola permintaan masa lalu. Seperti yang diketahui, bahwa hasil interpretasi peramalan tidak akan terlalu jauh berbeda dengan pola data
permintaan tahun
sebelumnya. Perkiraan yang dilakukan belum
mempertimbangkan keterbatasan perusahaan dalam hal kapasitas mesin, bahan baku dan produksi yang optimum untuk setiap jenis pakan yang diproduksi.
Seperti diketahui, proses produksi dapat dilakukan jika tersedia tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang cukup. Jika salah satu dari elemen ini tidak
terpenuhi maka proses produksi akan mengalami gangguan bahkan dapat mengakibatkan proses produksi harus dihentikan. Hal ini dapat terjadi di PT Gold
Coin Medan Mill, karena acuan produksi hanya berdasarkan perkiraan permintaan. Secara umum proses produksi telah berjalan cukup baik, namun
perusahaan mengharapkan adanya metode perencanaan produksi yang lebih baik yang dapat mengalokasikan sumber daya terbatas dengan efisien.
Keuntungan maksimum pada bulan Oktober dapat diperoleh perusahaan apabila perusahaan mampu memproduksi bahan sesuai dengan jumlah permintaan
yaitu:
Universitas Sumatera Utara