a. Basic Responsibility
Level ini menghubungkan tanggung jawab awal dari suatu perusahaan yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut, seperti: membayar pajak, mematuhi
hukum, memenuhi standar pekerjaan dan memuaskan pemegang saham. Bila pada level ini tanggung jawab tidak terpenuhi maka akan timbul dampak yang sangat
serius. b.
Organizational Responsibility Level ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan stakeholder seperti pekerja, konsumen, pemegang saham dan masyarakat sekitar.
c. Societal Responses
Level ini menjelaskan tahap ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.
2.1.3. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial
Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi memberikan informasi mengenai suatu entitas. Akuntansi memungkinkan terjadi komunikasi antara pihak-
pihak yang berkepentingan dalam entitas tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan stakeholders menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama
untuk pengambilan keputusan karena pihak-pihak yang berkepentingan juga menggunakan informasi lain untuk pengambilan keputusan mengenai perusahaan.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas jelaslah bahwa dunia bisnis mempunyai hubungan erat dengan akuntansi, sedangkan akuntansi mempunyai hubungan erat dengan
lingkungannya yang dapat menyebabkan nilai positif atau nilai negatif tergantung pada individunya bagaimana cara menggunakan akuntansi tersebut. Jadi jelaslah
bahwa dunia bisnis merupakan lingkungan sosial yang membentuk akuntansi, dan akuntansi tersebut dibentuk dan tergantung pada lingkungan sosialnya dari sebagian
berinteraksi sebagai faktor dan pembentukan lingkungan sosial yang berdampak dari kegiatannya terhadap lingkungan sosial dan orang lain Hidayat, 2002.
Tidak ada kesepakatan di antara para ahli mengenai definisi yang tepat untuk menggambarkan akuntansi pertanggungjawaban sosial. Bahkan dalam penggunaan
istilah pun belum ada keseragaman. Sebagian menyebut akuntansi pertanggung- jawaban sosial dan sebagian lagi menggunakan istilah akuntansi sosial.
2.1.4. Pengungkapan
2.1.3.5. Definisi pengungkapan Menurut Hendriksen 1996 dalam Zuhroh dan Pande 2003 pengungkapan
disclosure didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal efisien. Wolk dan Tearney 1980
dalam Marwata 2000: 7 menyatakan ungkapan mencakup penyediaan informasi yang diwajibkan oleh badan berwenang maupun yang secara sukarela dilakukan
perusahaan, yang berupa laporan keuangan, informasi tentang kejadian setelah tanggal laporan, analisis manajemen atas operasi perusahaan yang akan datang,
prakiraan keuangan dan operasi pada tahun yang akan datang, dan laporan keuangan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tambahan yang mencakup ungkapan menurut segmen dan informasi lainnya di luar harga perolehan.
2.1.3.6. Tujuan pengungkapan Tujuan pengungkapan menurut Belkaoui 2000: 219 adalah:
1. Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran
yang relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan keuangan. 2.
Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut.
3. Untuk menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditor dalam
menentukan resiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui.
4. Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna
laporan keuangan untuk membandingkan antarperusahaan dan antartahun. 5.
Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di masa mendatang.
6. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.
2.1.3.7. Luas pengungkapan
Keluasan pengungkapan adalah salah satu bentuk kualitas pengungkapan. Hendriksen 1997: 204 menyatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi
sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan pengungkapan. Ada tiga konsep mengenai luas pengungkapan yaitu adequate, fair dan full disclosure. Konsep yang
paling sering dipraktekkan adalah pengungkapan yang cukup adequate disclosure,
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, di mana pada tingkat pengungkapan ini investor dapat menginterpretasikan angka-angka
dalam laporan keuangan dengan benar. Pengungkapan yang fair fair disclosure mengandung sasaran etis dengan menyediakan informasi yang layak terhadap
pembaca investor potensial. Pengungkapan penuh full disclosure merupakan pengungkapan atas semua informasi yang relevan.
Menurut Meek, Roberts dan Gray 1950 dalam Suripto 1998 ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar.
Pertama adalah pengungkapan wajib mandatory disclosure, yaitu pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Jika perusahaan tidak
bersedia untuk mengungkap informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya. Kedua adalah pengungkapan
sukarela voluntary disclosure, merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan
untuk pembuatan keputusan oleh pemakai laporan tahunannya.
2.1.3.8. Kategori pengungkapan
Kategori pengungkapan yang dikembangkan dalam wacana akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah kategori yang terkait dengan stakeholders.
Menurut Hackston dan Milne 1996 dalam Sembiring 2003 kategori pengungkapan pertanggungjawaban sosial dibagi menjadi tujuh kategori yang meliputi lingkungan,
energi, produkkonsumen, masyarakat, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain- lain tenaga kerja dan umum. Ketujuh kategori pada awalnya ini terdiri dari 90 item
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pengungkapan sub kategori. Setelah melakukan penyesuaian dengan kondisi di Indonesia, 12 item dihapuskan sehingga tersisa 78 item pengungkapan.
2.1.8. Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
Guthrie dan Parker 1990 dalam Sayekti dan Wondabio 2007 menyatakan pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara
perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis. Banyak teori yang menjelaskan mengapa
perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan aktivitasnya dan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut. Ada tiga teori
yang mendukung pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan, yaitu teori agensi, teori legitimasi dan teori stakeholder Sembiring, 2003: 2.
a. Agency Theory Teori Agensi, menganalogikan manajemen sebagai agen dari
suatu principal, dan pada umumnya principal diartikan sebagai pemegang saham atau traditional users lain. Namun pengertian principal tersebut meluas
menjadi seluruh interest group perusahaan yang bersangkutan. Teori ini menjelaskan agen manajemen bekerja untuk stakeholder, dan salah satu
pekerjaan mereka adalah memberikan informasi yang terkait dengan usaha yang dijalankan.
b. Legitimacy Theory Teori Legitimasi, dengan melakukan social disclosure,
perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi. Dalam perspektif ini, perusahaan akan menghindarkan adanya peregulasian suatu
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
aspek, yang dirasakan akan lebih berat dari sisi cost karena mereka melakukan secara sukarela.
c. Stakeholders Theory Teori Stakeholder, mengasumsikan bahwa eksistensi
perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Perusahaan berusaha mencari pembenaran
dari para
stakeholders dalam
menjalankan operasi
perusahaannya. Semakin kuat posisi stakeholders, semakin besar pula kecendrungan perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para
stakeholdersnya. Deegan dan Blomquist 2001 dalam Sayekti dan Wondabio 2007
menyatakan berbagai alasan perusahaan dalam melakukan pengungkapan informasi CSR secara sukarela, diantaranya adalah karena untuk menaati peraturan yang ada,
untuk memperoleh keunggulan kompetitif melalui penerapan CSR, untuk memenuhi ketentuan kontrak pinjaman dan untuk memenuhi ekspektasi masyarakat, untuk
melegitimasi tindakan perusahaan, dan untuk menarik investor Marwata, 1999 pengungkapan sosial yang diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang
sifatnya sukarela, karenanya perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapkan informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal. Keluasan
tersebut menyebabkan terjadinya keragaman dalam kualitas pengungkapan di antara perusahaan publik.
2.1.9. Koefisien Respon Laba Earning Response Coefficient ERC