4.7. Perkembangan Investasi Sektor Pertanian
Investasi sektor pertanian INVp merupakan penjumlahan nilai realisasi investasi swasta domestik dan penanaman modal asing pada masing-masing sub
sektor pertanian yang dihitung dalam juta rupiah. Berikut perkembangan investasi sektor pertanian di Sumatera Utara tahun 1982 sampai dengan tahun 2007.
Tabel 4.4 Investasi Sektor Pertanian Sumatera Utara Tahun 1982-2007
Tahun Investasi Sektor Pertanian
Juta Rupiah
1982 24.825
1983 25.564
1984 26.360
1985 26.790
1986 26.900
1987 26.979
1988 28.665
1989 31.975
1990 32.982
1991 36.461
1992 57.845
1993 66.782
1994 78.802
1995 144.838
1996 227.395
1997 34.736
1998 361.830
1999 278.608
2000 121.792
2001 44.765
2002 530.956
2003 658.385
2004 794.012
2005 611.389
2006 706.154
2007 759.115
Sumber : BPS Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
100000 200000
300000 400000
500000 600000
700000 800000
900000
1985 1990
1995 2000
2005 INVP
Gambar 4.4. Perkembangan Investasi Sektor Pertanian
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa investasi pada sektor pertanian berfkuktuasi dan cenderung mengalami penurunan, Penurunan terjadi
disebabkan adanya berbagai kendala yang ada di Sumatera Utara dalam meningkatkan investasinya. Mulai tahun 2002 investasi mengalami peningkatan
yang tajam terutama pada subsektor perkebunan karena peningkatan penerimaan dari ekspor produk pertanian akibat depresiasi rupiah mendorong masyarakat
meningkatkan investasinya disektor pertanian. Tahun
Investasi INVP Juta Rupiah
Universitas Sumatera Utara
kendala yang ada sehingga investasi cenderung kurang berkembang antara lain belum maksimalnya peran pemerintah melalui berbagai kebijakan untuk
mendorong investasi, masih sulitnya akses sarana dan prasarana ke daerah yang akan diinvestasikan, kurangnya promosi dan dukungan penelitian yang membuktikan
bahwa pengembangan investai di daerah tersebut sangat potensial. Selain itu Iklim investasi yang tidak mendukung secara umum berdasarkan studi yang dilakukan oleh
Asian Development Bank antara lain 1 ketidak pastian kebijakan ekonomi dan peraturan serta ketidak stabilan ekonomi makro, 2 peraturan ketenaga kerjaan yang
menjadi masalah dibandingkan masalah kualitas kerja, 3 akses keuangan financing lebih menjadi masalah dibandingkan dengan masalah biaya 4 pajak tinggi dan
administrasi pajak, 5 korupsi dan 6 kelistrikan.
4.8 Hasil Analisis Data dan Pembahasan 4.8.1 Deskripsi data