pembelian barang-barang modal tahan lama dimasa yang akan datang dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga meningkat, seseorang lebih memilih untuk menabung
untuk mendapati resiko usaha yang paling kecil daripada bergumul dengan resiko yang cenderung lebih besar pada dunia usaha investasi.
Tingkat suku bunga yang cenderung tinggi sangat tidak menguntungkan baik petani kecil, menengah maupun petani besar. Usaha pertanian dengan tingkat resiko
yang besar sangat membebani para petani, khususnya para petani kecil-menengah yang mendapatkan margin keuntungan usaha kecil dengan hasil panen yang bersifat
musiman. Oleh karena itu kondisi riil yang terjadi kredit modal kerja pertanian harus diberikan dengan mempertimbangkan kemampuan pengemabalian angsuran kembali
para petani dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga kredit secara umum.
2.7 Penelitian Terdahulu
Setyari 2008 menganalis Determinan Investasi di Indonesia periode tahun 1989 sampai dengan tahun 2005. Penelitian ini menganalisi determinan investasi
swasta dengan memasukkan berbagai variabel yang secara teoritis berpengaruh kuat yaitu suku bunga, pengeluaran investasi pemerintah,Produk Domestik Bruto,Kurs dan
inflasi. Dengan menggunakan model Error Correction Methode ECM.Dari hasil analisis data diperoleh Nilai probabilitas F-stat 0.000042
5 hal ini berati secara bersama- sama tingkat bunga, investasi pemerintah, Produk Domestik bruto, Kurs
dan inflasi berpengaruh nyata terhadap investasi swasta pada tingkat kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
95. Secara parsial tingkat bunga kredit, investasi pemerintah, kurs dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di Indonesia sedangkan Produk Domestik
Bruto berpengaruh tidak signifikan terhadap investasi di Indonesia dengan nilai t- statistik 1.411677
t-tabel 1.833. Salim 2006 menganalisis Faktor-Faktor Ekonomi Makro Yang
Mempengaruhi Investasi Pada Sektor Pertanian di Indonesia Periode Tahun 1984- 2004. Berbagai faktor ekonomi makro diduga mempengaruhi investasi pada sektor
industri pertanian. Selain suku bunga, faktor-faktor ekonomi makro lainnya baik secara individual maupun kolektif juga siknifikan mempengaruhi investasi yang
ditanam baik masyarakat PMDN maupun investor asing PMA, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, indek harga produk-produk pertanian,tingkat suku bunga serta
tingkat inflasi yang kaitannya dengan penjualan produk pertanian keluar negeri, nilai tukar mata uang asing menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat investasi
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Pertumbuhan produksi domestik bruto, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Indeks Harga produk pertanian, Tingkat
suku bunga dan Inflasi secara simultan mempengaruhi besarnya investasi pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari Nilai F hitung 5,662 yang lebih besar dari F
tabelnya 2,901. Setyowati. 2007, menganalisis faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi
dalam negeri di Jawa Tengah Tahun 1980-2002. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh variabel sukubunga, inflasi, PDRB dan tenaga kerja terhadap
investasi dalam negeri. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model koreksi
Universitas Sumatera Utara
kesalahan Engle-Granger EG-ECM. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dengan melihat nilai statistik dari Error
Correction Term ECT sebesar –0.9993718 dan secara statistik signifikan pada derajat keyakinan sebesar 5, hal ini berarti bahwa spesifikasi model koreksi
kesalahan E-G yang digunakan menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan merupakan himpunan variabel yang berkointegrasi dan jugabisa
menjelaskan hubungan kausalitas dari variabel yang sedang diuji baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Hasil estimasi OLS dengan model koreksi
kesalahan E-G menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh dan signifikan secara statistik dalam jangka pendek adalah investasi dalam negeri tahun sebelumnya
mepunyai pengaruh yang negatif terhadap investasi dalam negeri. Hasil estimasi jangka panjang menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh dan signifikan secara
statistik adalah variabel suku bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap investasi dalam negeri.
Firmansyah 2008. Menganalisis Faktor- faktor yang mempengaruhi Investasi di Indonesia periode tahun 1985 sampai dengan tahun 2004. Penelitian ini
menganilis pengaruh Produk Domestik Bruto PDB, Jumlah tenaga kerja yang bekerja, infrastruktur dan krisis ekonomi terhadap penanaman modal dalam negeri
PMDN di Indonesia. Dengan menggunakan alat uji regresi log linier diperoleh kesimpulan bahwa variabel Produk Domestik Bruto PDB berpengaruh tidak
signifikan terhadap PMDN dengan nilai t-hitung 0,912447 1,753. Variabel tenaga
kerja berpengaruh signifikan terhadap PMDN dengan nilai t-hitung 2,050543 1,753.
Universitas Sumatera Utara
Variabel infrastruktur berpengaruh tidak signifikan terhadap PMDN dengan nilai t- hitung 1,523555
1,753 sedangkan krisis ekonomi berpengaruh signifikan dengan niali t-hitung -3,339502
-1,753. Konsep Pengembangan Investasi Pertanian Realisasi, Anonim, 2005:
Investasi PMA untuk Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan perkebunan, Perikanan dan Industri Makanan pada periode tahun 1995–1999
cenderung berfluktuasi. Realisasi investasi terendah terjadi pada tahun 1998 Dengan nilai sebesar 63,7 milyar, menurun hampir sebesar 87,4 bila dibandingkan dengan
nilai realisasi pada tahun 1997 yang mencapai 505 milyar. Hal ini terjadi karena dampak krisis ekonomi dan keadaan politik Indonesia yang belum stabil hingga
belum ada jaminan keamanan untuk berinvestasi.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Pemikiran