Tabel 4.5 Rangkuman Statistik Deskriptif
IHP SBSP
KE INVP
INVPT1
Mean 306.5846
14.09615 0.384615
221727.1 193216.7
Median 280.6500
13.62500 0.000000
62313.50 51305.00
Maximum 631.8000
19.00000 1.000000
794012.0 794012.0
Minimum 113.1000
12.00000 0.000000
24825.00 17845.00
Std. Dev. 176.6722
1.729273 0.496139
271145.3 250570.8
Skewness 0.500970
1.551089 0.474342
1.094184 1.311755
Kurtosis 1.818570
4.885489 1.225000
2.560025 3.176217
Jarque-Bera 2.599631
14.27679 4.388177
5.397746 7.490017
Probability 0.272582
0.000794 0.111460
0.067281 0.023635
Sum 7971.200
366.5000 10.00000
5764905. 5023635.
Sum Sq. Dev.
780327.0 74.75962
6.153846 1.84E+12
1.57E+12 Observations
26 26
26 26
26
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui nilai-nilai deskripsi seperti mean, standar deviasi, median, variance, range, maksimum dan minimum. Nilai rata- rata Indeks
harga produk pertanian sebesar 306.5846, Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya 193216.7 Investasi Sektor pertanian sebesar 221727.1, Krisis Ekonomi
sebesar 0.384615, dan Suku bunga pinjaman sektor pertanain sebesar14.09615. Nilai deskripsi data menggambarkan secara umum karakteristik variabel yang akan diteliti.
4.8.2 Uji Statistik Hasil Estimasi Model Penelitian
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi sektor pertanian di Sumatera Utara digunakan model Autoregressive autoregressive
models. Model autoregressive digunakan apabila salah satu dari variabel bebas independen merupakan variabel terikat dependen yang diperlamban lagged
Sarwoko,2009. Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah
Universitas Sumatera Utara
Investasi sektor pertanian di Sumatera Utara dan sebagai variabel bebas adalah Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya, Indeks Harga Produk Pertanian,
suku bunga pinjaman sektor pertanian dan krisis ekonomi. Hasil perhitungan analisis autoregressive dengan menggunakan program
Eviews Versi 4.1 dapat dilihat seperti data berikut : Y = 155398.8 +0.481025 INVPt-1 + 669.2863 IHP –18616.58 SBSP+100456.8 KE
std. error 132271.2 0.070258 144.8590 6497.432 44948.00 z-Statistik 1.174850 6.846499 4.620262 -2.865221 2.234955
R
2
= 0.848983 F-tabel = 2.71
F-hitung = 14.45593
Berdasarkan hasil estimasi di atas menunjukan bahwa R
2
= 0.849 yang bermakna bahwa variabel investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya, indeks
harga produk pertanian, suku bunga pinjaman sektor pertanian dan krisis ekonomi mampu menjelaskan variasi investasi sektor pertanian sebesar 84.9 persen, dan
sisanya 15.1 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi.
Uji Simultan serempak dilakukan dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Untuk Degree of Freedom pada pengujian F adalah v1 = k-1 = 6-
1= 5 dan v2 = n-k= 26 - 6 = 20 , dijumpai F-tabel ; pada α = 0.05 sebesar 2.71.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil estimasi uji simultan serempak yaitu dengan melihat signifikansi secara bersama-sama variabel bebas independent variable dalam mempengaruhi
variabel terikat dependent variable diperoleh nilai F hitung sebesar 14.45593 dari F tabel sebesar 2.71, berarti secara bersama-sama investasi sektor pertanian satu
tahun sebelumnya, indeks harga produk pertanian, suku bunga pinjaman sektor pertanian dan krisis ekonomi berpengaruh signifikan terhadap investasi sektor
pertanian dengan tingkat keyakinan 95 persen. Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian
secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai z-Statistik dengan nilai z-tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas p-value masing-masing variabel
pada hasil estimasi dengan α = 0.05.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh : 1. Nilai probabilitas Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1
sebesar 0.0000 0.05, berarti Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap investasi sektor pertanian tahun berikutnya. Koefisien regresi Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 sebesar 0.481025
mengandung arti bahwa peningkatan Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 sebesar Rp 1 juta maka investasi sektor pertanian
tahun berikutnya akan meningkat sebesar Rp 481.025 Ceteris paribus. Hasil estimasi ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa investasi sektor
pertanian satu tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap investasi sektor
Universitas Sumatera Utara
pertanian tahun berikutnya di Sumatera Utara. Berdasarkan nilai koefisien Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 dapat diturunkan
nilai elastisitas Investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 Nilai elastisitas tersebut dapat diperoleh sebagai berikut :
Einvpt-1 =
Invp Invpt
Invpt Invp
1 1
− −
∂ ∂
= 0.481025 1
. 221727
7 .
193216
= 0.42 1 berarti inelastis. Hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis artinya persentase peningkatan
investasi sektor pertanian satu tahun sebelumnya INVPt-1 sebesar 1 akan meningkatkan investasi sektor pertanian tahun berikutnya tetapi dengan
persentase yang lebih kecil yaitu sebesar 0.42 . 2.
Nilai probabilitas indeks harga produk pertanian IHP sebesar 0.0000 0.05, berarti Indeks harga Produk pertanian IHP mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap investasi sektor pertanian di Sumatera Utara. Koefisien regresi Indeks Harga Produk Pertanian IHP sebesar 669.2863 mengandung
arti bahwa peningkatan Indeks harga produk pertanianIHP sebesar 1 , maka investasi sektor pertanian akan mengalami peningkatan sebesar Rp
669,286 juta Ceteris paribus. Berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif Indeks harga produk
pertanian IHP terhadap Investasi sektor pertanian Sumatera Utara. Indeks harga produk pertanian mencrminkan tigkat harga jual produk pertanian.
Kenaikan harga jual suatu produk akan mendorong investor menanamkam
Universitas Sumatera Utara
modalnya untuk memperluas usahanya dan meningkatkan jumlah barang yang akan diproduksi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Angka indeks IHP yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi sektor pertanian menunjukkan bahwa IHP dapat mendorong minat
masyarakat meningkatkan investasi di sektor pertanian Sumatera Utara. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Salim 2006 yang menyimpulkan
Indekas harga produk pertanian berpengaruh nyata dan positif terhadap investasi di Indonesia.
Berdasarkan nilai koefisien Indeks harga produk pertanian IHP dapat diturunkan nilai elastisitas Indeks harga Produk Pertanian IHP. Nilai
elastisitas tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : EIHP =
Invp IHP
IHP Invp
∂ ∂
= 669.2863 1
. 221727
5846 .
306
= 0.9 1 berarti inelastis. Hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis artinya persentase peningkatan
indeks harga produk pertanian IHP sebesar 1 akan meningkatkan investasi sektor pertanian dengan persentase yang lebih kecil yaitu sebesar
0.9 . 3. Nilai probabilitas Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP sebesar
0.0042 0.05i, berarti Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP berpengaruh signifikan dan negatif terhadap investasi sektor pertanian.
Koefisien regresi Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP sebesar -
Universitas Sumatera Utara
18616.58 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP sebesar 1 maka investasi sektor pertanian
akan mengalami penurunan sebesar Rp 18.616 milyar Ceteris paribus. Jadi hasil analisis sesuai dengan hipotesis yang menyatakan suku bunga pinjaman
sektor pertanian berpengaruh negatif terhadap investasi sektor pertanian Sumatera Utara. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Setyari 2008
yang meyimpulkan suku bunga pinjaman berpengaruh signifikan dan negatif terhadap investasi di Indonesia. Secara teori meningkatnya suku bunga dapat
dipandang sebagai kenaikan harga uang dengan demikian berarti kenaikan biaya modal yang menyebabkan semakin berkurang minat investor
mengambil kredit untuk meghindari tekanan biaya modal karena tingkat suku bunga merupakan komponen biaya modal yang utama.
Berdasarkan nilai koefisien Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP dapat diturunkan nilai elastisitas Suku Bunga Sektor Pertanian SBSP. Nilai
elastisitas tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : ESBSP =
Invp SBSP
SBSP Invp
∂ ∂
= - 18616.58 1
. 221727
09615 .
14
= - 1.2 1 Dari hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis artinya persentase peningkatan
Suku bunga pinjaman sektor pertanian SBSP sebesar 1 akan menyebabkan investasi sektor pertanian menurun dengan persentase yang lebih besar yaitu
sebesar 1,2 .
Universitas Sumatera Utara
4. Nilai probabilitas krisis ekonomi sebesar 0.0254 0.05 berarti krisis ekonomi berpengaruh signifikan dan positif terhadap investasi sektor pertanian Ceteris
paribus. Krisis ekonomi pada dasarnya menyebabkan kelesuan ekonomi secara
keseluruhan, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang menurun di Sumatera Utara sebesar -11 pada tahun 1998 , tetapi khususnya disektor
pertanian krisis ekonomi berdampak positif terhadap pertumbuhan investasi, hal ini disebabkan pada saat krisis ekonomi nilai tukar rupiah terdepresiasi
terhadap dolar sehingga produk- produk sektor pertanian yang berorientasi ekspor memiliki daya saing yang semakin meningkat dan produk- produk
substitusi impor seperti beras, jagung dan kedelai harga impornya menjadi semakin tinggi, hal ini mendorong masyarakat untuk menanamkan modal atau
menambah investasi disektor pertanian untuk memperluas produksi dalam negeri. Pengaruh positif krisis ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan
ekonomi sektor pertanian di Sumatera utara yang mengalami peningkatan sebesar 2,1 pada tahun 1998.
4.8.3 Uji Asumsi Klasik